Minggu, 29 Mei 2016

KITA MASIH HIDUP SAMPAI DETIK INI


Apa yang membuat Anda Lambat
Di Sebuah acara gathering rutin alumni Heart Speak Indonesia, seorang nara sumber yang kebagian bicara di hari ini memberikan satu statement yang keren untuk saya. Karena Pak Joko sudah membantu membuka acara saya, dan sudah melanksanakan sebagian pekerjaan saya, sebagai ungkapan terimakasih saya akan berikan Tips agar buku Pak Joko segera selesai. (di awal sebelum acara mulai saya menyampaikan ‘keluhan’ bahwa saya menlis buku sudah 3 tahun tapi sampai sekarang belum selesai)

“Jangan berusaha membuat master piece, biarlah pembaca yang membuatnya menjadi master piece’ “percayalah, dalam waktu dekat buku Pak Joko akan segera selesai, mengalir saja jangan menciptakan sesuatu yang sempurna”

Ternyata itu yang terjadi pada saya 3 tahun terakhir, setiap artikel yang saya tulis, bisa saya tulis ulang sampai 3 – 4 kali, hanya karena saya kawatir jangan-jagan tulisannya tidak menarik, jangan-jangan orang tidak mau meneruskan membaca halaman berikutnya karena membosankan, jangan-jangan susunan kalimatnya mbulet, dan puluhan alasan lain. Yang bersumber dari satu hal, yaitu saya berharap tulisan saya sempurna. Siapa kamu? Pegang pena juga baru kemarin sore! Loo jangan salah justru karena saya masih pemula tulisan saya harus tampil sempurna. Ok lanjutkan, dan 10 tahun lagi bukumu tidak akan terbit juga..

Berharap segala sesuatunya sempurna, akan membuat Anda lambat, bahkan suatu pekerjaan tidak selesai bila berharap kesempurnaan. Jadi sekarang Anda sudah menyadari, apa yang selama ini membuat pergerakan kita lambat?

Berharap kondisi yang ideal
Seorang Roger Crawford memiliki segalanya untuk menjadi juara tenis, kecuali dua tangan dan satu kaki. Manusiawi bila kita berpikir bahwa untuk memiliki prestasi adalah ketika semua dalam kondisi sempurna. Bagaimana seorang beethoven yang mengalami gangguan pendengaran bisa menciptakan karya musik yang mendunia? Bagaimana seorang Lein Amstrong menderita kanker testis dan sudah menyebar, sehingga dokter memvonis kemungkinan bertahan hidup hanya 40%, namun ketidak sempurnaan kondisi tubuh itu mampu mengantarkan dia menjuarai rally sepeda paling berat dan paling bergengsi ‘tour de france’ selama 5 tahun berturut-turut (1999 – 2004)

Kalau saja laptop saya tidak lemot, pasti saya bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, kalau saja gaji saya mencukupi saya pasti lebih produkti, seandainya bos saya memberikan support pasti target sales saya tercapai, kalau saja istri saya pandai berdandan seperti istri-istri yang lainnya saya pasti lebih bersemangat membahagiakannya, kalau saja jalanan tidak macet saya tidak akan datang terlambat di kantor.

Resep manjur untuk tidak bahagia adalah berharap keadaan dunia seperti yang Anda harapkan. Dan ketidak dunia tidak sesuai harapan Anda ‘marahlah’. Itulah yang dilakukan oleh orang yang tidak bahagia.
  • Bos SEHARUSNYA mengerti keadaan saya
  • Teman SEHARUSNYA membalas budi saya
  • Istri SEHARUSNYA menghargai saya
  • Pemerintah SEHARUSNYA bisa mengatasi kemacetan
  • Anak SEHARUSNYA mendengarkan saya orang tuanya
  • Jadwal Kereta SEHARUSNYA tepat waktu
  • Istri dan anak SEHARUSNYA mengingat tanggal ulang tahun saya
  • Semua orang SEHARUSNYA jujur

Kelihatan sangat masuk akal “SEHARUSNYA”, seperti keinginan yang sengat sederhana, lanjutkan saja dan saya jamin hidup Anda akan merana.
Tidak perlu merubah dunia, yang perlu dirubah adalah cara pandang kita menghadapi dunia. Tips sederhana, biasakan menyiapkan pilihan atas semua yang Anda hadapi. Saya berharapa bos saya mengerti saya, tapi kalaupun tidak saya tetap bisa bekerja maksimal, Saya berharap jadwal kereta selalu tetap waktu, tapi saya bisa berangkat lebih awal agar jadwal kereta tidak mengganggu jadwal saya, saya berharap semua orang jujur tapi akan saya mulai dari diri saya terlebih dahulu. Hidup terasa damai, meskipun keadaan dunia tidak berubah

Terbukti bahwa kita selalu berhasil menghadapi masalah
Coba Anda ingat-ingat, apakah pernah mengalami permasalah yang teramat berat, sampai-sampai membuat Anda frustasi, seakan-akan dunia sudah berakhir untuk Anda, semua cara sudah dicoba tapi sepertinya buntu, sampai-sampai menghakimi bahwa diri Anda gagal? Jangan kawatir, kita ditakdirkan untuk selalu mampu menghadapi masalah, apapun kondisinya. Mau bukti? Buktinya adalah kita masih eksis sampai saat ini.


Underestimate terhadap diri sendiri hanya akan mengakibatkan kontra produktif, berharap keadaan membaik seperti harapan Anda hanya akan membuat pergerakan kita lambat

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 29 Mei 2016

KITA MASIH HIDUP SAMPAI DETIK INI


Apa yang membuat Anda Lambat
Di Sebuah acara gathering rutin alumni Heart Speak Indonesia, seorang nara sumber yang kebagian bicara di hari ini memberikan satu statement yang keren untuk saya. Karena Pak Joko sudah membantu membuka acara saya, dan sudah melanksanakan sebagian pekerjaan saya, sebagai ungkapan terimakasih saya akan berikan Tips agar buku Pak Joko segera selesai. (di awal sebelum acara mulai saya menyampaikan ‘keluhan’ bahwa saya menlis buku sudah 3 tahun tapi sampai sekarang belum selesai)

“Jangan berusaha membuat master piece, biarlah pembaca yang membuatnya menjadi master piece’ “percayalah, dalam waktu dekat buku Pak Joko akan segera selesai, mengalir saja jangan menciptakan sesuatu yang sempurna”

Ternyata itu yang terjadi pada saya 3 tahun terakhir, setiap artikel yang saya tulis, bisa saya tulis ulang sampai 3 – 4 kali, hanya karena saya kawatir jangan-jagan tulisannya tidak menarik, jangan-jangan orang tidak mau meneruskan membaca halaman berikutnya karena membosankan, jangan-jangan susunan kalimatnya mbulet, dan puluhan alasan lain. Yang bersumber dari satu hal, yaitu saya berharap tulisan saya sempurna. Siapa kamu? Pegang pena juga baru kemarin sore! Loo jangan salah justru karena saya masih pemula tulisan saya harus tampil sempurna. Ok lanjutkan, dan 10 tahun lagi bukumu tidak akan terbit juga..

Berharap segala sesuatunya sempurna, akan membuat Anda lambat, bahkan suatu pekerjaan tidak selesai bila berharap kesempurnaan. Jadi sekarang Anda sudah menyadari, apa yang selama ini membuat pergerakan kita lambat?

Berharap kondisi yang ideal
Seorang Roger Crawford memiliki segalanya untuk menjadi juara tenis, kecuali dua tangan dan satu kaki. Manusiawi bila kita berpikir bahwa untuk memiliki prestasi adalah ketika semua dalam kondisi sempurna. Bagaimana seorang beethoven yang mengalami gangguan pendengaran bisa menciptakan karya musik yang mendunia? Bagaimana seorang Lein Amstrong menderita kanker testis dan sudah menyebar, sehingga dokter memvonis kemungkinan bertahan hidup hanya 40%, namun ketidak sempurnaan kondisi tubuh itu mampu mengantarkan dia menjuarai rally sepeda paling berat dan paling bergengsi ‘tour de france’ selama 5 tahun berturut-turut (1999 – 2004)

Kalau saja laptop saya tidak lemot, pasti saya bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, kalau saja gaji saya mencukupi saya pasti lebih produkti, seandainya bos saya memberikan support pasti target sales saya tercapai, kalau saja istri saya pandai berdandan seperti istri-istri yang lainnya saya pasti lebih bersemangat membahagiakannya, kalau saja jalanan tidak macet saya tidak akan datang terlambat di kantor.

Resep manjur untuk tidak bahagia adalah berharap keadaan dunia seperti yang Anda harapkan. Dan ketidak dunia tidak sesuai harapan Anda ‘marahlah’. Itulah yang dilakukan oleh orang yang tidak bahagia.
  • Bos SEHARUSNYA mengerti keadaan saya
  • Teman SEHARUSNYA membalas budi saya
  • Istri SEHARUSNYA menghargai saya
  • Pemerintah SEHARUSNYA bisa mengatasi kemacetan
  • Anak SEHARUSNYA mendengarkan saya orang tuanya
  • Jadwal Kereta SEHARUSNYA tepat waktu
  • Istri dan anak SEHARUSNYA mengingat tanggal ulang tahun saya
  • Semua orang SEHARUSNYA jujur

Kelihatan sangat masuk akal “SEHARUSNYA”, seperti keinginan yang sengat sederhana, lanjutkan saja dan saya jamin hidup Anda akan merana.
Tidak perlu merubah dunia, yang perlu dirubah adalah cara pandang kita menghadapi dunia. Tips sederhana, biasakan menyiapkan pilihan atas semua yang Anda hadapi. Saya berharapa bos saya mengerti saya, tapi kalaupun tidak saya tetap bisa bekerja maksimal, Saya berharap jadwal kereta selalu tetap waktu, tapi saya bisa berangkat lebih awal agar jadwal kereta tidak mengganggu jadwal saya, saya berharap semua orang jujur tapi akan saya mulai dari diri saya terlebih dahulu. Hidup terasa damai, meskipun keadaan dunia tidak berubah

Terbukti bahwa kita selalu berhasil menghadapi masalah
Coba Anda ingat-ingat, apakah pernah mengalami permasalah yang teramat berat, sampai-sampai membuat Anda frustasi, seakan-akan dunia sudah berakhir untuk Anda, semua cara sudah dicoba tapi sepertinya buntu, sampai-sampai menghakimi bahwa diri Anda gagal? Jangan kawatir, kita ditakdirkan untuk selalu mampu menghadapi masalah, apapun kondisinya. Mau bukti? Buktinya adalah kita masih eksis sampai saat ini.


Underestimate terhadap diri sendiri hanya akan mengakibatkan kontra produktif, berharap keadaan membaik seperti harapan Anda hanya akan membuat pergerakan kita lambat

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar