Rabu, 20 Maret 2013

Ternyata Aku Tidak Bisa Jauh Darimu

Setelah 12 tahun kita menikah, ditambah 3 tahun pacaran.. artinya sudah 15 tahun sejak pertama kali kita jatuh cinta.

Saat itu, saat kita jatuh cinta, mungkin sampai 5 tahun berikutnya semuanya begitu indah. 
  • Lagu yang sumbang pun jadi merdu saat kita dengarkan bersama. 
  • Puisi yang ditulis semua begitu indah dibaca. 
  • Sehari tidak bertemu rasanya rindu. 
  • Ingin senantiasa memberikan yang terbaik bagi pasangan masing-masing. 
  • Memeras otak bagaimana agar bisa memberikan kebahagiaan kepada pasangan. 
  • berhati-hati dalam bertutur kata kepada pasangan
  • dan hal-hal romantis lainnya
Setelah 15 tahun berlalu? apakah semua masih terasa indah? bisa iya bisa tidak. tapi kebanyakan yang terjadi adalah rasa hambar. makanya begitu banyak Tips bagaimana menjaga pohon cinta agar tetap berbunga dan berbuah.

Bagiku.. keindahan itu masih terjaga
Puisiku masih seindah 15 tahun lalu
Tutur kataku padamu masih sebaik 15 tahun lalu
perhatianku masih sehebat 15 tahun lalu

dan kamu tahu? saat aku menginjakkan kaki di bandara karena harus bertugas di luar kota.. saat pesawat belum datang karena delay, saat itulah rasa rinduku padamu mulai bergemuruh. Bukan lebay, bukan cengeng, tapi memang itulah yang kurasakan, aku sudah rindu bahkan sebelum aku pergi

15 tahun lalu, saat Tuhan mempertemukan kita dengan cara yang begitu mengharukan, dengan penuh perjuangan, akhirnya terwujudlah jalinan ini. saat itu, saat semuanya tidak masuk akan untuk dijalani, saat itulah saya yakin, saat itulah kamu yakin bahwa inilah cara Tuhan menjawab do'a umatnya.

Dan ternyata, kita mengambil keputusan yang tepat, bahwa 15tahun kemuadian kita diselimuti kebahagian, 15 tahun kemudian pohon cinta itu tumbuh subur dan berbuah begitu lebatnya.

Terimakasih Tuhan, terimakasih Cinta

Salam SmartLife
Joko Ristono

Senin, 11 Maret 2013

Violin Viola



 http://24.media.tumblr.com/tumblr_m7jm2u02Yt1rbzkc7o1_1280.jpg
Wanington DC, February 17th 2013 09.00 am waktu setempat. Kota besar itu telah terjaga dari lelapnya angin malam. matahari telah menyapa diatas gedung – gedung penacakr langit dari negeri Paman Sam yang tak akan kelam diterjang malam. suara klakson mobil – mobil mewah, konglomerat berdasi, para pejalan kaki, daerah – daerah edukasi dan industri telah bangkit dari peraduan untuk mewarnai warni – warni pelangi kota ini.

Sinar matahari kian meninggi. butiran – butiran debu berkeliaran diantara AC-AC kota sekutu ini. meninggalkn setetes peluh di kening setiap jejak langkah insan ibukota, tertatih jalan seorang wajah mungil yang menelusuri jalanan kecil di sisi jalan perkotaan yang menggerus senyuman manis sebagai jalan yang tragis. wajah kecil ini, tak mengingatkan bahwa ia titipan ilahi sebagai anak Washington DC. Ia tak mancung seperti bule – bule yang ada di televisi, kulit tubuhnya pun hanya sekedar sawo matang, tingginya pun standar – standar saja. tak lain lagi kalau itu adalah anak tanah air. Entah apa tujuannya menapakkan kedua kakinya di atas bumu Washington DC.
-      Bukan untuk membuat boneka diantara kristal – kristal es yang saling mengadu di musim salju.
-      Bukan untuk mencari symponi angin hangat diantara dedauanan alami di musim semi.
-      Bukan untuk menyapa sang mentari di tepian pantai di musim panas.
-      Bukan unutk memejamkan mata menikmati perjalanan yang bertabur di musim gugur. 

Bukan itu duhai kawan, bukan itu kemauan di balik senyum tipis wajah mungil itu.”aku anak papa mama, dimanakah mereka menginjakkan kedua mereka, pasti kalian akan lihat tapak kaki kecil di sela – selanya. Itulah tapakku, aku harus bersama mereka dimanapun  mereka. kepada siapa mengadu jika aku sedang sedih... keapada siapa aku menangis jika kakiku lecet.. Siapa yang akan mengajariku bersolek jika aku ingin tampil seperti ratu sejagad semalam ?”. itulah serangkain kata yang keluar dari mulut mungil anak. sederhana memang, namun itulah insan kecil Tuhan. alasan wajib bagi sebayanya. Entah aakah setiap anak dikodratkan begitu ??

Di rumah itu, rumah yang tengah kukuh berdiri di tengah kota termahsyur itu, didekat balkon rumah, suara itu selalu terdengar. Begitu sering. kadang mengeluarkan alunan symponi yang sangat cocok di hati,, namun  terkadang juga bebuah nada yang begitu kuat, nada itu seperti bernyawa, entah pesan apa yang ingin ia sampaikan, nada itu keluar dari sebuah dawai yang dimainkan dengan penuh emosi dan ekspresi di dalamnya. ya, itulah musiknya. Sebuah permainan biola rupanya. senar – senar  biola itu, saling menyatu mengeluarkan nada – nada yang melengking. memberi sapaan kepada padat penat kota besar itu. jari – jari mungil menari – nari diatas senar biola yang tergesek. jemari itu menari dengan begitu gemulai bak penari pendet ananda pulau dewata. Siapa yang terka, siapa yang menduga, siapa yamg mengira. gadis kecil yang senantiasa menapakkan kedua kakinya diatas jalan sentral paman sam itulah, yang lihai meliuk – liukkan jemarinya diatas dawai senar biola itu. keluarganya tahu tentang symponi dan musik, tapi tak  satupun dari mereka yang pernah memainkan tangan – tangan kreatif mereka diatas symponi instrumentalis yang mengais sejuta makna kehidupan di setiap alunan nadanya. insan kecil itu serasa menemukan kawan terbaik diantara rerumunan insan –insan kecil yang setiap pagi mengendarai mobil -  mobil mewah pribadi dengan sopir pribadi mereka.menuju sekolah yang katanya sekoalh internasional. tapi tidak untuk gadis kecil ini. kawan apapun dapat. saling mengisi dan melengkapi, tertawa saat suka menangis saat duka, selalu terbuka, berusaha menyimpan rahasia diantara keduanya.. dan baginya, biola itulah kawan sejatinya. sesuai namanya, tak ironi jika jemarinya pandai berkarya diatas senar biola. viola. ya, viola...itulah nama gadis kecl itu, kerananya kerap sapa tetangga kepadanya”violin viola”. sebuah nama yang serasi baginya dan biolanya.

Hiruk pikuk, bising yang membikin pusing, kacau masih berpasangan dengan balau, derai debu dan lalu lalangkehidupan menorehkan sebuah suratan kehidupan yang berwarna. ada lembah ada bukit. ada samudera ada benua, ada jurang dan ada pegunungan. kehidupan tak akan datar layaknya aliran laut mati. roda masih berputar, jalan masih panjang, ada gunung yang harus didaki, ada samudera yang hars diseberangi, dan ada lembah yang harus dituruni. viola, kutakan dirimu... siapapun tahu kau masih belia, namun tak ada yang bisa untuk mengelak suratan tuhan.tunjukkan jika kamu layak untuk bahagia.

Kisah viola bermula saat kedua kakinya pertama kali bertapak di paman sam.sebuah kehidupan yang bertolak belakang dengan kampung halaman. disini, ia mulai mebuka lembaran halaman kehiduapan. lembaran – lembaran yang ia gores dengan tinta peluh dan air mata. dan itulah buku yang sejati. buku kehidupan violin viola.

 Sekolah baru, tentulah hal itu. ia haarus mampu menerima lingkungan yang mengais tragis setiap canda dan tawa. kawan baru dari anak insan – insan penguasa Amerika ? ibarat pa ia disana ? anak desa yang berharap dapat hidup bahagia dengan kondisi 1800. sorang zero yang ingin menyapa hero yang arogan ? apa nanti balasan si hero ? maukah si hero melirikkan mata sekedar melihat sapaan si zero ? yang ada hanya pukulan maut yang menghantam setiap seyum sapa zero yang tak ada artinya walaupun hanya sekuku hitam. viola masih sabar. Ia hanay insan kecil yang hati dan perasaannya belum peka satu hal yang perlahn – lahan mengeruk senyum dan keikhlasan. ia masih mampu menahan air mata yang akan jatuh di kedua pipi tembemnya.

Ia tahu TUHAN sealu terjaga untuknya. TUHAN tahu apa yang ia mau.ia hanya ingin, ia dan biolanya melukiskan sebuah sejarah baru kota itu. Biola adalah sebuah symponi keindahan yang setiap orang harus tahu. ia dan biolanya harus tetap berkarya.kata pedas dan pahit mungkin terus mendera, tapi semangat hidup ini siapa yang terka. hal yang luar biasa dapat terukir dalam lembaran hidup.

Classical music contest. sebuah sajian kompetisi musik klasik yang ditujukan semua kaum. viola harus ada... semangat dari seorang insan kecil tak akan terhenti. silakan lewat depan rumahnya. alunan biola senantiasa memecah keheningan. senar – senar biola tak jenuh untuk mengeluarkan nada – nada yang begitu memikata raga. setiap waktu, dan selalu. biola sebagai kawan dalam berkarya dan membuka cakrawala dunia. kesempatan itu... ia gunakan untuk berteriak lantang kepada dunia”the world... i can”.  tepukan tangan demi tepuakn tangan silih berganti beradu memberi salut dan apresiasi kepada para pemusik panggung kompetisi. Akankah insan kecil itu masih mendapat sisa tepuk tangan itu ?dengan sebuah biola di tangan nya, ia menapakkan kedua kaki nya diatas panggung mewah itu. ia lemparkan sebuah senyuman tipis kepada seadanya insan malam itu. ia mulai memberikan alunan symponi dalam senar biola. ia pejamkan kedua mata indahnya itu. ia mulai menggesek senar – senar biola nya. 

Dengan membawakan lagu pachelbel milik musisi ternama dunia, wolfgang Amadeus Mozart. Nada demi nada, lirik demi lirik keluar begitu indah diantara senar – senar biola dan tarian dari jemari insan ini seakan tak mengijinkan setipa insan utuk sekedar mengedipkan mata, torehan perasaan tergores didalamnya. ia beri kekuatan di setiap nada yang keluar. setiap nada seakan mengisyaratkan  sayatan – sayatan perjalanan hidup insan kecil itu. riuh suara tepuk tangan saling beradu mengagumi sebuah alunan symponi yang sangat cocok di hati. memang benar, violin viola.... 


Salam SmartLife
Aliyah Almas Sa'adah

Janji Palsu si Salesman, tidak lagi Janji Manis

 http://www.jennibrownwrites.com/wp-content/uploads/2009/07/liar.gif
Anda mungkin sering mendengar istilah, JANGAN PERCAYA dengan orang SALES... atau bahkan... ada kalimat menyakitkan bagi si salesman... JANGAN PACARAN dengan orang sales... hehehe katanya kalau pacaran sama orang sales dijamin kamu akan senantiasa dikasih janji-janji manis, janji-janji yang indah saat diungkapkan yang membuat Anda klepek-klepek, TAPI belum jelas apakah akan direalisasikan atau tidak nantinya.

Eehhhh jangan marah dulu, saya juga seorang salesman, saya tukang jualan, saya tukang buat janji juga. dan saya punya pendapat bahwa pernyataan SALESMAN ADALAH TUKAN JANJI PALSU ... bisa jadi 100% benar, bisa jadi 100% salah.

Namun saya tergellitik untuk menulis artikel ini, karena 6 bulan terakhir saya kenal dengan seorang salesman yang secara bisnis saya banyak kasih orderan ke dia. Banyaaak sekali....
Tipe salesman sangat kental pada diri pribadi dia, dengan kalimat sakti yang selalu terucap di awal setiap ada pertanyaan tentang ketersediaan hal terkait dengan produk dan service dia. Katanya ... ooh bisa mas..., ada mass..., pasti saya bantu..., sudah biasa kok saya melakukan itu....

Secara pemikiran konsumen sekarang sama sekali tidak mudah diberi janji palsu oleh si salesman, salesman yang banyak bicara gak akan lagku jualannya justru. Naaah temen saya ini type salesman yang banyak sekali omong dan janji, karena saya ada kebutuhan dengan jualan dia yaa sudahlah saya tetap kasih order ke dia. dan beberapa kali saya dikecewakan dengan pelayanan dia yang DIJAMIN manis di janji lain di realisasi.... sayangnya kami terpaksa bertransaksi karena dia salesman di anak perusahaan sedangkan saya di Bapak perusahaan tidak boleh order ke yang lain... terpaksa dech

Celakanya... dia tidak sekedar menjadi salesman, tapi semua admiistrasi kepegawaian kami "yang karyawan kontrak" dipegang oleh dia. Hahahah Anda pasti sudah tahu bahwa saya mau curhat di halaman ini... ya, boleh dong curhat kan ini blog saya, siapa tahu dia (si tukang bohong) itu baca juga. Jiwa gombalnya sebagai salesman dia terapkan kepada kami sebagai karyawan yang segala administrasinya dia yang urusin.

Naaah ini nich cerita serunya, kami sudah 4 bulan terakhir ini diJANJIKAN oleh dia seperti halnya calon pelanggan dia, diberi janji palsu, diberikan kata-kata manis yang TIDAK PERNAH TERWUJUD... yang ini adalah masalah UANG PERJALANAN DINAS, yang secara administrasi mesti melewati dia sebelum ditransfer oleh pihak Finance. 

Kata-kata yang dia ucapkan 4 bulan lalu dan bulan kemarin masih dia ucapkan adalah : nanti dikirim bareng gaji yaa.... gajian pertama belum terkirim, ya sudah tunggu gajian bulan berikutnya.. dan sampai Gajian ke-5, sampai Surat dinasnya numpuk banyak sekali.

Berbagai cara dilakukan, mulai email, SMS, BBM, bahkan Lapor ke atasannya, Multi chat dengan atasan dia, finance, dan tim CRM.... hahahahahha.... NAMANYA JUGA PEMBOHONG.. jadi yaa ada saja alasan yang dia kemukakan.

Terakhir hari jumat, kita hakimi dia disaksikan atasannya dan disampaikan juga bahwa uang dinas itu cair 2 hari setelah dokumen diterima bukan 5 bulan. Akhirnya sepakat hari itu juga semua dokumen DIA AKAN KIRIM ke finance dan senin uang akan cair... SUDAH TAHU dong apa yang terjadi hari senin ini.... betuuuul... dia bohong lagi.

saya bilang ke atasannya : SAYA HARUS MELAKUKAN APA LAGI?

ya sudah... lumayan lega laah sudah curhat. lumayan laah daripada gak ada artikel di blog.

Moral cerita : 
- Apapun kondisinya, seorang pembohong tidak akan bisa berubah
- Jangan pernah melakukan perjalanan dinas sampai dia diganti
- Salesman bukan pembohon, kecuali DIA (hahahahhahah)

Penasaran siapa dia? (nggak yaa.. ya sudah)

have a nice day. 


Salam SmartLife
Joko Ristono



Selasa, 05 Maret 2013

Week End Asyik dan Mendidik

Stand pertama yg dikunjungi, foto lebih penting dari buku
Week end selalu menjadi momen spesial bagi keluarga di Jabodetabek, setelah penatnya kehidupan selama senin - jumat dan hilangnya waktu kebersamaan orang tua bersama keluarga.

Biasanya week end diisi dengan makan di mall, jalan2 di mall aau belanja bulanan sekalian di mall juga. Tapi saya selalu menyempatkan mengajak anak-anak ke toko buku, dan membiarkan mereka menikmati sesuka hati mereka, dan membiarkan mereka memilih dan membeli buku manapun yang mereka inginkan. Tujuan saya adalah membiasakan mereka untuk MEMBACA dan membiasakan memberi kebebasan mereka memilih bacaan sesuai minat mereka. dan Alhamdulillah sejauh ini mereka tidak salah pilih buku

Hari minggu lalu, 3 maret 2013, ada acara spesial di Istora "ISLAMIC BOOK FAIR 2013" wooow, begitu melihat beritanya di koran kami memutuskan IBF sebagai agenda di hari minggu.


bercanda di tengah suasana
Pukul 10 kami sampai di Istora dari bogor jam 9, jalanan ramai lancar. Jam segitu parkiran di istora sudah lumayan penuh, tapi dapat juga setelah dibantu oleh preman yang ada disitu, terpaksa deh bayar lagi 5 ribu, kan di pintu masuk sudah bayar juga 5 ribu. tapi okelah, namanya juga liburan ya sudah pasti uang harus keluar.

Begitu masuk .... wooooooow rame dan banyak sekali stand buku. hampir semuanya menawarkan diskon 30%, 50%, bahkan diskon 70%. Ada juga buku2 display dengan harga serba 5 ribu, serba 10 ribu. Pilihan buku banyak sekali mulai buku ringan sampai bacaan berat semuanya ada. 

Senang sekali melihat anak dan istri menikmati suasana ini, bahkan ditengah kerumunan yang begitu padat, Adib menyempatkan melahab satu buku bacaan (dibaca doang gak dibeli).

Setelah puas keliling dan pilih dan beli buku, kita merapat ke panggung utama, disana ada bedah buku dan seminar tentang bagaimana mendidik anak. Sambil istirahat, sambil belajar gratis.

Kami pulang membawa tentengan buku yang lumayan banyak, bukan karena murah, tapi karena tujuan utamannya memang ke pameran buku ya harus beli buku.
istirahat sambil baca buku
Seperti biasanya, kalau anak-anak beli buku pasti langsung dibaca, bahkan sebelum sampai di rumah, semua buku sudah selesai dibaca, hehehe, gak seperti bapaknya, borong buku hanya untuk menuh-menuhin rak buku saja, sekedar buat koleksi dan buat pajangan (kalau ada tamu lihat, wuiiih pak joko ini kutu buku yaa, hahahhah tertipu)

Bagaimana week end anda minggu kemarin??


Salam SmartLife
Joko Ristono