Sabtu, 08 November 2014

SUSI PUDJIASTUTI

 
Susi itu perokok. Sebagai menteri, bahkan sebagai seorang ibu, dia tidak hidup tidak sehat, tidak memberi teladan yang baik.”
OK, setuju. Apalagi?

Susi itu cuma lulusan SMP. bisa menjadi contoh yang buruk dalam membangkitkan motivasi dan semangat menimba ilmu bagi anak-anak kita, demi meningkatkan kecerdasan bangsa.”
OK, setuju. Apalagi?

Susi itu pengusaha. pasti dia akan mengambil keuntungan bagi dirinya atau bagi usahanya.”
OK, setuju. Apalagi?

Susi duduk seenaknya. tidak tahu adab, tata krama dan sopan santun, bukan contoh dan teladan yang baik, apalagi dikaitkan dengan semangat “Revolusi Mental” dari Jokowi.”
Oh begitu ya? OK. Apalagi?

Susi tidak memakai jilbab. dia bukan muslimah yang baik.”
Oh…. Apalagi?

Itu saja. Itu semua sudah cukup untuk menjelaskan sosok Susi Pudjiastuti bukan orang yang tepat sebagai figur masyarakat, sebagai menteri.”
OK, ga ada lagi?

Begini, tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang hidup sehat, terpelajar, profesional, dan menjunjung tinggi tata krama dan sopan-santun, bolehkah saya bertanya?

Wahai para pencela dan tukang kritik, apa yang sudah anda lakukan bagi masyarakat? Inspirasi seperti apa yang telah anda suguhkan bagi masyarakata? Teladan seperti apa yang telah anda contohkan bagi masyarakat? Khidmat dan manfaat seperti apa yang telah anda berikan bagi masyarakat?

Ternyata kalian memang benar. Susi Pudjiastuti, orang yang menurut kalian, adalah orang yang buruk perangainya, tidak memberi manfaat dan bukan teladan yang baik, memang orang yang:
  1. Karena niat buruknya, maka pesawat Cessna miliknya menjadi pesawat pertama yang berhasil mencapai lokasi bencana akibat tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004, untuk mendistribusikan bantuan bagi para korban yang berada di daerah terisolasi, dan kemudian aktif memberi bantuan kemanusiaan bagi para korban. Tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang budiman, suci, saleh dan beradab, apa yang anda lakukan saat saudara-saudara anda di Aceh mengalami bencana Tsunami? Apa kalian mau menjadi ORANG PERTAMA yang memberi pertolongan tentu dengan biaya dan bantuan dari diri anda sendiri?
  2. Perbuatan buruknya membuka penerbangan perintis di wilayah yang terpencil, untuk membuka akses transportasi dan pengembangan ekonomi daerah tersebut, termasuk bantuan misi kemanusian. Tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang budiman, suci, saleh dan beradab, sudahkah kalian membantu saudara-saudara yang berada di daerah terpencil? 
  3. Karena dia bukan muslimah yang baik makanya Susi gemar membantu pembangunan masjid. Pada awal 2007, salah satu masjid yang dibangun Susi adalah Masjid Istiqomah, masjid besar dan cantik dengan halaman yang lumayan luas, tegak di sebuah persimpangan jalan utama di Kota Pangandaran. Tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang budiman, suci, saleh dan beradab, sudah berapa banyak tempat ibadah yang anda bangun agar orang lain bisa beribadah dengan baik dan nyaman?
  4. Karena dia pengusaha culas makanya Susi dikenal sebagai orang yang ringan tangan membantu pembangunan tempat ibadah atau aktivitas keagamaan dan sosial, dan memberikan bantuan kredit murah kepemilikan longboat dari bahan fiberglass bagi nelayan di Pangandaran. Karena keculasannya sebagai pengusaha, Susi yang mengawali bisnisnya dari sebagai pengepul ikan di pelelangan ikan bisa membangun bisnis ekspor perikanan dan membangun maskapai penerbangan, yang memberi nafkah bagi ratusan orang sebagai tenaga kerja, dan bahkan memberikan beasiswa bagi banyak generasi muda bangsa ini. Dan, karena terpilih sebagai menteri, sebagai pengusaha culas, Susi mengundurkan diri dari memegang jabatan di berbagai perusahaannya. Tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang budiman, suci, saleh dan beradab, sudah berapa banyak manusia yang anda beri nafkah dan kehidupan?
  5. Karena perangai buruknya, dan tentu, karena tidak memberi manfaat bagi orang lain, oleh sebab itu Susi mendapat berbagai penghargaan, baik dari pemerintah, luar negeri, dari berbagai lembaga. Bahkan Susi pun membatalkan menerima penghargaan dari Hillary Clinton gara-gara dia peduli dengan pilotnya yang mengalami musibah kecelakaan. Oh, ya, mungkin karena kelakuan buruknya tersebut sehingga Dahlan Iskan menulis di blognya, “Susi Tetap di Hati” (https://dahlaniskan.wordpress.com/.../13/susi-tetap-di-hati/). Tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang budiman, suci, saleh dan beradab, sudah berapa banyak manusia yang sadar bahwa anda memang telah memberi Manfaat bagi Sesama...??


Salam Smart Life
Joko Ristono