Rabu, 30 Mei 2012

Meninggal Dunia di Usia Muda

Saya baru kehilangan salah seorang sahabat saya yang meninggal dunia di usia yang relatif muda, 44 tahun karena penyakit. Enam bulan sebelumnya kenalan saya seorang aktivis yang memiliki usaha outbound juga meninggal mendadak pasca main futsal .... beberapa bulan lalu ada Adjie Massaid, Basuki, Topan, dll yang juga meninggal dunia karena penyakir degeneratif.


Apa yang sebenarnya terjadi ??? bukankah ada ungkapan "life is begins at forty" .... tapi justru mereka meninggal di usia 40-an karena penyakit, disaat seharusnya mereka produktif dan menikmati hidup???
Sebenarnya .... tidak ada penyakit yang datang secara tiba-tiba, artinya semua penyakit itu datang secara perlahan menjangkiti tubuh kita. Tuhan memberikan kesempatan kepada kita manusia dengan memberikan waktu untuk menemukan tanda-tanda terjadinya suatu penyakit tersebut sehingga akhirnya bisa mencegahnya .....


Yaaa.... kata kuncinya adalah mencegah atau preventive. Semua penyakit bisa dicegah datangnya dengan cara mengenali tanda-tandanya.
Jadi apa yang harus kita lakukan ???? 


Ada konsep yang dikenalkan oleh perusahaan PT. Fortune Star Global yaitu konsep "Konsep kesehatan Preventive", adalah suatu konsep pemeliharaan kesehatan dengan cara mencegah / menunda datangnya suatu penyakit dan memperpanjang usia sehat kita. Metode yang dijalankan untuk konsep kesehatan preventive adalah dengan PREVENTIVE HEALTH MANAGEMENT (PHM). Secara garis besar PHM terdiri dari 5 pilar : Health Education, preliminary Identification, Advance Identification, health program, health monitoring.  

PHM Concept
Apa yang terjadi dengan mereka yang meninggal atau terkena penyakit di usia muda ???? tentu diawali dengan minimnya informasi yang dimiliki tentang kesehatan. 
Jadi ... mari kita jaga kesehatan kita..!!!!


info lengkap mengenai Preventive Health Management (PHM), teman-teman bisa kunjungi www.fortunestar.co.id 


Salam Sehat Lebih Lama

Andai Al-Quran Bisa Bicara

Beberapa waktu yang lalu, dalam acara buka puasa "ramadhan" di kantor, saya membacakan sebuah puisi.... ! Agar lebih syahdu dan khusyuk saya selingi dengan tiupan seruling ..... 

Saat itu tidak hanya saya yang meneteskan air mata, namun sebagian besar audien tertunduk ... mungkin sama yang dirasakan seperti yang saya rasakan saat membaca pusisi tersebut ...

Joko Baca Puisi - Andai Al-Quran bisa bicara

Sebuah puisi karya Fathiyatul Huda mampu mengaduk-aduk perasaan oleh rasa bersalah atas kelalaian kita selama ini mengabaikan al-quran.

Bagi rekan-rekan yang belum pernah membacanya... berikut saya tampilkan puisi tersebut ....

Semoga bermanfaat buat kita semua...!!!




Puisi karya : MT Fathiyatul Huda
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudhu’ …. aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari…..
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra…….
Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…
Menurutmu ….. barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali
hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, …… aku engkau pendamkan.
Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau…..
Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi
atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (hanya sekedar Basmalah-pun engkau lupa)
 Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia, Liga Inggris,
Musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu…
aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku…..
Apakah Koran, TV, Radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu… kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur senantiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati…
Di kuburmu nanti…. Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu
 Peganglah aku lagi.... bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu…
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhilah aku kembali…
Baca dan pelajari lagi aku….
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Ciumilah aku lagi…
Seperti dulu….dulu sekali…
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos…
Di surau kecil kampungmu yang damai Aku rindu ciumanmu…
Jangan biarkan aku sendiri…. Dalam bisu dan sepi….


Salam SmarLife
Joko Ristono

Di Balik Kenikmatan Selalu ada Pengorbanan Orang Lain

Hari ini saya mendapatkan kata-kata bijak dari boss saya di ruang meeting, luar biasa, yang membuat kita dan mungkin seluruh rekan saya di ruang meeting ini juga ..... bahwa :
Di balik kenikmatan yang kita dapat saat ini, pasti ada pengorbanan besar dari orang lain sehingga kenikmatan itu bisa sampai ke tangan kita.....


hhhhmmmmmmm ...... 
Di balik ikan segar yang kita nikmati sebagai lauk makan siang kita hari ini, ada nelayan yang bertaruh nyawa di tengah lautan, mengorbankan waktu kebersamaan dengan keluarga, mempertaruhkan nyawa, banting tulang didalam dinginnya angin malam, atau teriknya matahari di siang hari di tengah laut... itulah pengorbanan atas dedikasi mereka sehingga kenikmatan ikan segar menjadi lauk kita makan hari ini ....


Bayangkan kalau tidak ada orang yang mau berkorban menjadi tukang tambal ban????
Banyangkan kalau tidak ada orang yang mendedikasikan hidupnya sebagai tukang sapu di jalanan????
Bayangkan kalu tidak ada orang yang mau menjadi buruh garment???? 
Yaaahhh selama ini sering kita tidak sadar atas pengorbanan mereka..... seolah-olah kenikmatan tersebut memang atas kerja keras kita, hasil keringat kita...


Sekali lagi..... saat makan siang hari ini... butiran nasi yang anda nikmati... memerlukan pengorbana seorang petani. Bayangkan seandainya tidak ada petani yang mau berpanas-panasan sepanjang musim, bergemul dengan lumpur, berjuang melawan hama, ditipu tengkulan, harga pupuk dimainkan oleh para juragan... dan kita siang hari ini menikmati hasil jerih payah mereka. 


Dengan memahami kalimat bijak di atas.... (Di balik kenikmatan yang kita dapat saat ini, pasti ada pengorbanan besar dari orang lain sehingga kenikmatan itu bisa sampai ke tangan kita.....) kita menjadi orang yang Bijak, tidak sombong dan pandai bersyukur.... jadi mari kita senantiasa menyadari bahwa bahwa kenikmatan yang kita terima pasti ada pengorbanan orang lain .... 


Salam