Jumat, 06 Januari 2017

LIBURAN AKHIR TAHUN 2016 - Sebuah catatan seorang Bapak

Setelah seminggu lewat, kesan liburan akhir tahun 2016 yang kami "keluarga" jalani masih berbekas. Rasa bahagianya masih berbekas, oleh-olehnya masih ada, koleksi foto-foto yang dihasilkan selama liburan tak bosan-bosannya dipandangi setiap saat. Rasa capek karena tour de java selama 7 hari sepanjang 1,980 km tidak tersisa.

Liburan panjang akhir tahun 2016 ini memang terasa berbeda, karena tidak direncanakan dan bahkan tidak terlintas di benak kami, karena memang secara Rupiah sedang tidak memungkinkan. Rencana kami adalah, menghabiskan liburan akhir tahun dengan mendekam di rumah, nonton Net TV, masak tempe penyet, martabak telor, dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak melibatkan Rupiah.
Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain, kami diijinkan untuk melakukan Liburan akhir tahun, walaupun bapaknya sudah 6 bulan terakhir libur di rumah saja, alias tidak kerja, hehehehe.

21 Desember 2016
Mama, adib dan shafa mudik duluan menggunakan kereta eksekutif ke Surabaya. Rencananya bapaknya nyusul nanti tanggal 26. Padahal bapak-e yo nggak ada kerjaan, di rumah saja... lah kok nggak bareng aja sekalian? apa enaknya men-jomblo di rumah sendiri?
Mereka liburan di surabaya dan tinggal di rumah Pakde Yoyok. saya sudah membayangkan betapa bahagianya mereka, karena ada keponakan Lucu di sana "Asta" yang sudah sekian lama tidak bertemu dan update di instagram oleh mamanya penampilan Asta sangat menggemaskan, membuat siapapun tidak sabar untuk segera bertemu dengannya.

Setelah puas berkeliling surabaya selama 3 hari, tanggal 24 Desember rombongan menuju Madiun, diantar oleh pakdhe Yoyok yang kebetulan juga ada rencana kegiatan di Madiun

25 Desember 2016
Cipali yang lengang, berangkat jam 8 pagi dari bogor,
sebelum dhuhur sudah keluar Brexit. tidak ada macet sama
sekali. Terkena macet justru di boyolali - solo.
Rencana bapaknya mudik tanggal 26 Desember 2016 dengan Xenia, namun faktanya karena sudah tidak tahan men-jomblo, akhirnya dipercepat, tanggl 25 cuuuus menuju Sragen dan Madiun. Singkat cerita, 25 malam sampai di Sragen, jalanan lancar, cipali lengang, menjadikan perjalanan hanya memerlukan waktu 12 jam. Rekor. Sampai di Sragen, langsung merapat di Yasinan Mbah Prih, tidak langsung ke Rumah.

26 Desember 2016
Pagi harinya, meluncur dari Sragen ke Madiun, ketemu Mama, Adib, Shafa yang sehari sebelumnya sudah berada di mbah Madiun. Malam hari, bernostalgia jalan-jalan keliling kota Madiun. Salah rumah makan, ternyata yang dimasukin rumah makan para ABG, hahahahaah, khan kita juga bawa ABG, jadi nggak terlalu masalah to...
Namanya: BAKM NELONGSO. Resto baru di kota Madiun yang menu spesialnya adalah Mie. Yang unik adalah Mie dijual dengan level pedas dari 0 - 10. Suasananya nyaman, ABG banget tempatnya, lebih tepatnya sih untuk anak2 mahasiswa dan remaja yang lagi pada pacaran 
Shafa pesan level 2, bapaknya merasa sok Jago dibanding anaknya pesan level 4. Dan pada suapan pertama shafa langsung menghabiskan segelas es teh karena kepedesan, solusinya adalah pesan mie ulang dengan level pedas 0. Masalahnya antrian pesen begitu panjaaaaaaaaaaaang. Bapaknya ternyata tidak bisa menikmati level 4, ampuuun dije. nggak kemakan juga. Saya kok jadi pingin kenalan dengan orang yang makan Mie ini level pedas 10, level 4 aja udah nggak kemakan, gimana rasanya level atasnya? Sejontor apa bibirnya kena level 10 yaaa???
27 Desember 2016
Meluncur ke Sarangan, menginap semalam. Perjalanan ke sini menjadi sangat istimewa, karena 6 bulan sebelumnya ke Sarangan, tidak begitu menikmati, karena waktunya sempit dan budget yang pas pasan, naaah kali ini diulang dengan kondisi yang lebih baik.
Perjalanan menuju sarangan, terusin sedikit arah Tawang mangu, ada sebuah kafe "SAVIER" .. keren sekali, dipingir jalan dan di tepi jurang. Pemandangan sangat bagus. Tidak bisa komentar soal makanannya, soanya di sini cuma numpang duduk sebentar dan foto-foto dan pergi sebelum pelayan datang menghampiri... heheheh
Mencari hotel di Seputar Telaga, seperti biasa, liburan harga jadi dua - tiga kali lipat. mumpung lagi rame ya pak.. kapan lagi jual mahal dan dapat untung. Dengan penuh kesabaran bisa mendapatkan penginapan yang sesuai harapan, harapan budget dan suasana.

Selama liburan, debit air di telaga sarangan sengaja di kurangi, sehingga sekeliling danau berubah menjadi seperti pantai yang mampu menampung para pengunjung untuk santai dan menikmati makanan khas udara dingin di sini. Sate kelinci, jagung bakar, sekoteng, bakso... 
Sekeliling Telaga bertebaran tenda-tenda para pedangan yang tersusun rapi. kamipun salah satu yang menikmati fasilitas ini. Di hari biasa, air telaga penuh sampai ke atas pagar tembok pembatas, namun di hari liburan panjang, air dikurangi untuk menambah daya tampung wisatawan bersantai. Makan siang sate kelinci di pinggir telaga, udara dingin, perut lapar...
Garis di belakang adalah garis Debit air kondisi Normal.
Berjalan mengelilingi Telaga, menempuh kurang lebih 3km, 30 menit + 15 menit foto-foto.
28 Desember 2016
Pagi sampai siang, menikmati suasana telaga sarangan. Ada rencana mau jalan ke Air terjun, namun urung dilakukan karena menurut info perjalanan cuup jauh, kawatir nggak keburu dengan jadwal check Out hotel.
Sarapan Soto ayam di tepi jalan... angin sepoi-sepoi dan masih mengandung embun. Dinginnya cukup menusuk, namun justru ini yang membuat nafsu makan semakin baik.
Keliling danau dengan Perahu, cukup dengan 60 ribu rupiah keliling danau dan bonus berhenti beberapa kali untuk foto-foto.
Bahkan mas Adib yang susah diajak fotopun tanpa sadar ikut mau difoto di atas perahu di tengah telaga ini.
Puas bermain pagi hari di Sarangan.... check out hotel dan pulang ke Madiun.
Mampir di jalan Sawo - Magetan. Pusat kerajinan dari kulit. Kualitas OK, harga murah meriah. Sepanjang jalan merupakan toko yang menjual kerajinan dari kulit, sepatu, jaket, sandal, tas, sabuk, dll... semua berbahan kulit. Dijamin tidak ada yang imitasi dan KW. 
29 Desember 2016
Sarapan pecel pagi hari dan dilanjutkan perjalanan Madiun ke Sragen. Menginap 2 malam di Sragen.
Mampir ke desa Gandu, sentra ayam panggang yang sangat terkenal di Jawa timur.
Beli oleh-oleh ayam panggang untuk keluarga besar di Madiun. Karena dalam kondisi panas, kata penjualnya harus dibuka supaya nggak basi. Yang terjadi adalah, sepanjang pernjalaan Madiun Sragen (1,5 jam), kami menghirup aroma harus ayam panggang. Nasi pecel yang tadi pagi sudah membuat kami kenyang sirna seketikan digantikan selera lapar yang diciptakan oleh aroma ayam panggang ini. Tapi harus sabar.. karena ini oleh-oleh, jadi makannya ntar aja minta setelah sampai di Sragen.
31 Desember 2016
Setelah 2 malam menginap di Gebang - Sragen, 31 pagi kami melanjutkan perjalanan Balik ke Jakarta (lebih tepatnye balik ke Bogor). Rencananya adalah tidak langsung ke Bogor, tapi menghabiskan malam tahun baru di Yogyakarta. (tahun baru sebelumnya di Semarang). Dari Sragen langsung ke Candi Borobudur, baru nanto sorean ke Yogya dan cari penginapan di sono.
Sampai di candi borobudur jam 1/2 12 an... puanaaaaaan. Beli 2 buah kacamata, sehingga kami masing-masing kebagian. Ruameeeenya minta ampun, tapi masih cukup nyaman untuk menikmati sudut-sudut candi.
Ngadem di balik Relief candi... sungguh mahakarya yang layak menjadi satu dari 7 keajaiban dunia. 
Puas di borobudur, termasuk mengunjungi museum antik di komplek Candi... jam 2 an kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Tidak disangka.. arah yogyakarta Muaceeeet. Jam 5 masuk ke Yogya. Selama kurang lebih 1 jam berusaha mencari hotel, homestay, motel, dan segala macamnya... PENUUUUUUH Semua.. dan akhirnya menyerah... dan memutuskan nanti malam menginap di dalam mobil saja. Setelah berhenti Sholat magrib dan istirahat, melanjutkan perjalanan menuju Malioboro. Rencana menhabiskan malam tahun baru di Malioboro. Melintasi tugu sudah cukup ramai dan sekitar jam 1/2 8 mendapatkan parkiran dengan jarak 5 km dari maliboro. dan itupun sudah tinggal tersisa 1 - 2 mobil. Si abang parkir bilang... ini mobil ornag-orangnya juga rencana tidur dan menginap di mobil kok pak... parkir di sini... jalan ke malioboro, trus usai melewati tahun baru balik ke mobil dan tidur di dalam mobil. Tapi jangan sampai jam 3 ya pak... saya rencana pulang soalnya jam 3, begitu kata abang parkir.

Usai parkir mobil,... istirahat sebentar.. jalan kaki menuju Malioboro. Jam 20:00... . berhenti makan malam di lesehan sego kucing... NIKMATNYA ..... sambil menunggu menu di sajikan... bisa tiduran karena suasana masih sepi... seorang lesehan milik kami berempat. Jam 21:00 melanjutkan jalan kaki menuju Malioboro.... 
Wuiiidiiiiiih.... manusia tumplek bleg di sini.... padahal masih Sore.
Selama 2,5 jam menikmati malam menjelnag pergantian tahun di sepanjang jalan Malioboro. Wow... ramai sekali. Sholat Isya, makan, ngopi, foto-foto, lihat wayang (ada pagelaran wayang), lihat panggung musik dangdut....
Karena terlalu krodit... jam 11 malam kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan di Parang tritis. Dengan harapan mendapatkan penginapan di sepanjang jalam menuju parangtritis. yang terjadi adalah... seluruh hotel di sepanjang jalan penuuuuuh. Pas malam pergantian tahun kami terjebak macet tidak bergerak di Bantul, karena jalan memang ditutup sementara selama orang-orang merayakan pergantian tahun. setelah 30 menit berhenti akhirnya 00:30 kami bisa jalan lagi menuju parang tritis. Putus asa tidak mendapatkan hotel, akhirnya berhenti di POM bensin terakhir sebelum parang tritis. Tidur, bangun-bangun jam 03:00... mobil kami ada di paling pojok dan tertutup oleh puluhan mobil lain dan tidak bisa keluar. Tunggu orang-orang bangun dan berangsur keluar POM bensin, akhirnya jam 5 usai sholat subuh bisa menuju pantai.

Dan ternyata saudara-saudara... di parang tristis buanyaaaaak sekali penginapan yang masih menawarakan kamar... Telat pak... saya sudah tidur di POM bensin. saya pikir seluruh penginapan di sini juga penuh, lawong di jalan yang jauh dari sini saja penuh semua....

Mencari tempat parkir, ganti baju pantai dan buru-buru menuju pantai agar keburu dapat Sun Rise.
Sun Rise di pantai Parangtritis... kereeen sekali. lautan manusia di sepanjang pantai, dari ujung sampai ke ujung. Banyak juga orang-orang yang menginap, tenda-tenda masih berdiri. Ombak cukup besar, membuat para petugas ketar ketir dan sangat cerewet mengingatkan para pengunjung untuk waspada dan jangan terllau ke tengah karena berbahaya
Menikmati hari pertama di tahun 2017... Berlatar Lautan Parang tritis dan lautan Manusia.... 


Selama lebih dari 2 jam, Shafa dan Adib bermain di Pantai.. puas-puasin yaaa...
1 Januari 2017
Perjalanan Parang Tritis - Bogor.
Puas main di Pantai... mandi, ganti baju dan cuuuuus meninggalkan parang tritis. 
Kali ini kami balik ke Bogor melalui jalan PANTAI SELATAN... sepanjang perjalanan banyaaak sekali obyek wisata pantai-pantai terkenal yang sangat ramai.
Sampai di gombong... terkena macet beberapa kali, sholat magrib dab isya. Masuk di Brebes dan masuk Tol. 

2 Januari 2017
Karena sudah tidak kuat, jam 10 an malam.. berhenti di rest area Palimanan, dan berniat tidur 10 - 20 menit. Ngantuk nggak ketuungan karena malam sebelumnya hanya tidur beberapa jam di Mobil. 
Rencana tidur 10 menit,,, kebablasan sampai jam 3 pagi...hahahahahahh 5 jam tidak terasa. Harusnya sampai bogor tengah malam... ini pagi hari masih di palimanana. 

Mendarat di Bogor dengan selamat pukul 06:00... saya langsung tidur sampai jam 11 siang. puaaassss.

Sampai jumpa di Liburan Akhir tahun 2017. Insya'Allah.

Salam Baterei Penuh

Joko R

1 komentar:

  1. Musim liburan cocok banget dimanfaatkan untuk jalan-jalan ke tempat wisata bersama teman ataupun keluarga. Salah satu tempat wisata yang dapat dikunjungi bahkan bisa disebut sebagai destinasi favorit adalah wisata pantai. Wisatawan dapat menikmati indahnya laut sekaligus bermain-main di tepian pantai baik bermain pasir maupun bermain air. Pantai Parangtritis adalah salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Meski tidak diperkenankan untuk mandi namun bermain ditepian pantai sudah cukup menyenangkan.

    BalasHapus

Jumat, 06 Januari 2017

LIBURAN AKHIR TAHUN 2016 - Sebuah catatan seorang Bapak

Setelah seminggu lewat, kesan liburan akhir tahun 2016 yang kami "keluarga" jalani masih berbekas. Rasa bahagianya masih berbekas, oleh-olehnya masih ada, koleksi foto-foto yang dihasilkan selama liburan tak bosan-bosannya dipandangi setiap saat. Rasa capek karena tour de java selama 7 hari sepanjang 1,980 km tidak tersisa.

Liburan panjang akhir tahun 2016 ini memang terasa berbeda, karena tidak direncanakan dan bahkan tidak terlintas di benak kami, karena memang secara Rupiah sedang tidak memungkinkan. Rencana kami adalah, menghabiskan liburan akhir tahun dengan mendekam di rumah, nonton Net TV, masak tempe penyet, martabak telor, dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak melibatkan Rupiah.
Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain, kami diijinkan untuk melakukan Liburan akhir tahun, walaupun bapaknya sudah 6 bulan terakhir libur di rumah saja, alias tidak kerja, hehehehe.

21 Desember 2016
Mama, adib dan shafa mudik duluan menggunakan kereta eksekutif ke Surabaya. Rencananya bapaknya nyusul nanti tanggal 26. Padahal bapak-e yo nggak ada kerjaan, di rumah saja... lah kok nggak bareng aja sekalian? apa enaknya men-jomblo di rumah sendiri?
Mereka liburan di surabaya dan tinggal di rumah Pakde Yoyok. saya sudah membayangkan betapa bahagianya mereka, karena ada keponakan Lucu di sana "Asta" yang sudah sekian lama tidak bertemu dan update di instagram oleh mamanya penampilan Asta sangat menggemaskan, membuat siapapun tidak sabar untuk segera bertemu dengannya.

Setelah puas berkeliling surabaya selama 3 hari, tanggal 24 Desember rombongan menuju Madiun, diantar oleh pakdhe Yoyok yang kebetulan juga ada rencana kegiatan di Madiun

25 Desember 2016
Cipali yang lengang, berangkat jam 8 pagi dari bogor,
sebelum dhuhur sudah keluar Brexit. tidak ada macet sama
sekali. Terkena macet justru di boyolali - solo.
Rencana bapaknya mudik tanggal 26 Desember 2016 dengan Xenia, namun faktanya karena sudah tidak tahan men-jomblo, akhirnya dipercepat, tanggl 25 cuuuus menuju Sragen dan Madiun. Singkat cerita, 25 malam sampai di Sragen, jalanan lancar, cipali lengang, menjadikan perjalanan hanya memerlukan waktu 12 jam. Rekor. Sampai di Sragen, langsung merapat di Yasinan Mbah Prih, tidak langsung ke Rumah.

26 Desember 2016
Pagi harinya, meluncur dari Sragen ke Madiun, ketemu Mama, Adib, Shafa yang sehari sebelumnya sudah berada di mbah Madiun. Malam hari, bernostalgia jalan-jalan keliling kota Madiun. Salah rumah makan, ternyata yang dimasukin rumah makan para ABG, hahahahaah, khan kita juga bawa ABG, jadi nggak terlalu masalah to...
Namanya: BAKM NELONGSO. Resto baru di kota Madiun yang menu spesialnya adalah Mie. Yang unik adalah Mie dijual dengan level pedas dari 0 - 10. Suasananya nyaman, ABG banget tempatnya, lebih tepatnya sih untuk anak2 mahasiswa dan remaja yang lagi pada pacaran 
Shafa pesan level 2, bapaknya merasa sok Jago dibanding anaknya pesan level 4. Dan pada suapan pertama shafa langsung menghabiskan segelas es teh karena kepedesan, solusinya adalah pesan mie ulang dengan level pedas 0. Masalahnya antrian pesen begitu panjaaaaaaaaaaaang. Bapaknya ternyata tidak bisa menikmati level 4, ampuuun dije. nggak kemakan juga. Saya kok jadi pingin kenalan dengan orang yang makan Mie ini level pedas 10, level 4 aja udah nggak kemakan, gimana rasanya level atasnya? Sejontor apa bibirnya kena level 10 yaaa???
27 Desember 2016
Meluncur ke Sarangan, menginap semalam. Perjalanan ke sini menjadi sangat istimewa, karena 6 bulan sebelumnya ke Sarangan, tidak begitu menikmati, karena waktunya sempit dan budget yang pas pasan, naaah kali ini diulang dengan kondisi yang lebih baik.
Perjalanan menuju sarangan, terusin sedikit arah Tawang mangu, ada sebuah kafe "SAVIER" .. keren sekali, dipingir jalan dan di tepi jurang. Pemandangan sangat bagus. Tidak bisa komentar soal makanannya, soanya di sini cuma numpang duduk sebentar dan foto-foto dan pergi sebelum pelayan datang menghampiri... heheheh
Mencari hotel di Seputar Telaga, seperti biasa, liburan harga jadi dua - tiga kali lipat. mumpung lagi rame ya pak.. kapan lagi jual mahal dan dapat untung. Dengan penuh kesabaran bisa mendapatkan penginapan yang sesuai harapan, harapan budget dan suasana.

Selama liburan, debit air di telaga sarangan sengaja di kurangi, sehingga sekeliling danau berubah menjadi seperti pantai yang mampu menampung para pengunjung untuk santai dan menikmati makanan khas udara dingin di sini. Sate kelinci, jagung bakar, sekoteng, bakso... 
Sekeliling Telaga bertebaran tenda-tenda para pedangan yang tersusun rapi. kamipun salah satu yang menikmati fasilitas ini. Di hari biasa, air telaga penuh sampai ke atas pagar tembok pembatas, namun di hari liburan panjang, air dikurangi untuk menambah daya tampung wisatawan bersantai. Makan siang sate kelinci di pinggir telaga, udara dingin, perut lapar...
Garis di belakang adalah garis Debit air kondisi Normal.
Berjalan mengelilingi Telaga, menempuh kurang lebih 3km, 30 menit + 15 menit foto-foto.
28 Desember 2016
Pagi sampai siang, menikmati suasana telaga sarangan. Ada rencana mau jalan ke Air terjun, namun urung dilakukan karena menurut info perjalanan cuup jauh, kawatir nggak keburu dengan jadwal check Out hotel.
Sarapan Soto ayam di tepi jalan... angin sepoi-sepoi dan masih mengandung embun. Dinginnya cukup menusuk, namun justru ini yang membuat nafsu makan semakin baik.
Keliling danau dengan Perahu, cukup dengan 60 ribu rupiah keliling danau dan bonus berhenti beberapa kali untuk foto-foto.
Bahkan mas Adib yang susah diajak fotopun tanpa sadar ikut mau difoto di atas perahu di tengah telaga ini.
Puas bermain pagi hari di Sarangan.... check out hotel dan pulang ke Madiun.
Mampir di jalan Sawo - Magetan. Pusat kerajinan dari kulit. Kualitas OK, harga murah meriah. Sepanjang jalan merupakan toko yang menjual kerajinan dari kulit, sepatu, jaket, sandal, tas, sabuk, dll... semua berbahan kulit. Dijamin tidak ada yang imitasi dan KW. 
29 Desember 2016
Sarapan pecel pagi hari dan dilanjutkan perjalanan Madiun ke Sragen. Menginap 2 malam di Sragen.
Mampir ke desa Gandu, sentra ayam panggang yang sangat terkenal di Jawa timur.
Beli oleh-oleh ayam panggang untuk keluarga besar di Madiun. Karena dalam kondisi panas, kata penjualnya harus dibuka supaya nggak basi. Yang terjadi adalah, sepanjang pernjalaan Madiun Sragen (1,5 jam), kami menghirup aroma harus ayam panggang. Nasi pecel yang tadi pagi sudah membuat kami kenyang sirna seketikan digantikan selera lapar yang diciptakan oleh aroma ayam panggang ini. Tapi harus sabar.. karena ini oleh-oleh, jadi makannya ntar aja minta setelah sampai di Sragen.
31 Desember 2016
Setelah 2 malam menginap di Gebang - Sragen, 31 pagi kami melanjutkan perjalanan Balik ke Jakarta (lebih tepatnye balik ke Bogor). Rencananya adalah tidak langsung ke Bogor, tapi menghabiskan malam tahun baru di Yogyakarta. (tahun baru sebelumnya di Semarang). Dari Sragen langsung ke Candi Borobudur, baru nanto sorean ke Yogya dan cari penginapan di sono.
Sampai di candi borobudur jam 1/2 12 an... puanaaaaaan. Beli 2 buah kacamata, sehingga kami masing-masing kebagian. Ruameeeenya minta ampun, tapi masih cukup nyaman untuk menikmati sudut-sudut candi.
Ngadem di balik Relief candi... sungguh mahakarya yang layak menjadi satu dari 7 keajaiban dunia. 
Puas di borobudur, termasuk mengunjungi museum antik di komplek Candi... jam 2 an kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Tidak disangka.. arah yogyakarta Muaceeeet. Jam 5 masuk ke Yogya. Selama kurang lebih 1 jam berusaha mencari hotel, homestay, motel, dan segala macamnya... PENUUUUUUH Semua.. dan akhirnya menyerah... dan memutuskan nanti malam menginap di dalam mobil saja. Setelah berhenti Sholat magrib dan istirahat, melanjutkan perjalanan menuju Malioboro. Rencana menhabiskan malam tahun baru di Malioboro. Melintasi tugu sudah cukup ramai dan sekitar jam 1/2 8 mendapatkan parkiran dengan jarak 5 km dari maliboro. dan itupun sudah tinggal tersisa 1 - 2 mobil. Si abang parkir bilang... ini mobil ornag-orangnya juga rencana tidur dan menginap di mobil kok pak... parkir di sini... jalan ke malioboro, trus usai melewati tahun baru balik ke mobil dan tidur di dalam mobil. Tapi jangan sampai jam 3 ya pak... saya rencana pulang soalnya jam 3, begitu kata abang parkir.

Usai parkir mobil,... istirahat sebentar.. jalan kaki menuju Malioboro. Jam 20:00... . berhenti makan malam di lesehan sego kucing... NIKMATNYA ..... sambil menunggu menu di sajikan... bisa tiduran karena suasana masih sepi... seorang lesehan milik kami berempat. Jam 21:00 melanjutkan jalan kaki menuju Malioboro.... 
Wuiiidiiiiiih.... manusia tumplek bleg di sini.... padahal masih Sore.
Selama 2,5 jam menikmati malam menjelnag pergantian tahun di sepanjang jalan Malioboro. Wow... ramai sekali. Sholat Isya, makan, ngopi, foto-foto, lihat wayang (ada pagelaran wayang), lihat panggung musik dangdut....
Karena terlalu krodit... jam 11 malam kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan di Parang tritis. Dengan harapan mendapatkan penginapan di sepanjang jalam menuju parangtritis. yang terjadi adalah... seluruh hotel di sepanjang jalan penuuuuuh. Pas malam pergantian tahun kami terjebak macet tidak bergerak di Bantul, karena jalan memang ditutup sementara selama orang-orang merayakan pergantian tahun. setelah 30 menit berhenti akhirnya 00:30 kami bisa jalan lagi menuju parang tritis. Putus asa tidak mendapatkan hotel, akhirnya berhenti di POM bensin terakhir sebelum parang tritis. Tidur, bangun-bangun jam 03:00... mobil kami ada di paling pojok dan tertutup oleh puluhan mobil lain dan tidak bisa keluar. Tunggu orang-orang bangun dan berangsur keluar POM bensin, akhirnya jam 5 usai sholat subuh bisa menuju pantai.

Dan ternyata saudara-saudara... di parang tristis buanyaaaaak sekali penginapan yang masih menawarakan kamar... Telat pak... saya sudah tidur di POM bensin. saya pikir seluruh penginapan di sini juga penuh, lawong di jalan yang jauh dari sini saja penuh semua....

Mencari tempat parkir, ganti baju pantai dan buru-buru menuju pantai agar keburu dapat Sun Rise.
Sun Rise di pantai Parangtritis... kereeen sekali. lautan manusia di sepanjang pantai, dari ujung sampai ke ujung. Banyak juga orang-orang yang menginap, tenda-tenda masih berdiri. Ombak cukup besar, membuat para petugas ketar ketir dan sangat cerewet mengingatkan para pengunjung untuk waspada dan jangan terllau ke tengah karena berbahaya
Menikmati hari pertama di tahun 2017... Berlatar Lautan Parang tritis dan lautan Manusia.... 


Selama lebih dari 2 jam, Shafa dan Adib bermain di Pantai.. puas-puasin yaaa...
1 Januari 2017
Perjalanan Parang Tritis - Bogor.
Puas main di Pantai... mandi, ganti baju dan cuuuuus meninggalkan parang tritis. 
Kali ini kami balik ke Bogor melalui jalan PANTAI SELATAN... sepanjang perjalanan banyaaak sekali obyek wisata pantai-pantai terkenal yang sangat ramai.
Sampai di gombong... terkena macet beberapa kali, sholat magrib dab isya. Masuk di Brebes dan masuk Tol. 

2 Januari 2017
Karena sudah tidak kuat, jam 10 an malam.. berhenti di rest area Palimanan, dan berniat tidur 10 - 20 menit. Ngantuk nggak ketuungan karena malam sebelumnya hanya tidur beberapa jam di Mobil. 
Rencana tidur 10 menit,,, kebablasan sampai jam 3 pagi...hahahahahahh 5 jam tidak terasa. Harusnya sampai bogor tengah malam... ini pagi hari masih di palimanana. 

Mendarat di Bogor dengan selamat pukul 06:00... saya langsung tidur sampai jam 11 siang. puaaassss.

Sampai jumpa di Liburan Akhir tahun 2017. Insya'Allah.

Salam Baterei Penuh

Joko R

1 komentar:

  1. Musim liburan cocok banget dimanfaatkan untuk jalan-jalan ke tempat wisata bersama teman ataupun keluarga. Salah satu tempat wisata yang dapat dikunjungi bahkan bisa disebut sebagai destinasi favorit adalah wisata pantai. Wisatawan dapat menikmati indahnya laut sekaligus bermain-main di tepian pantai baik bermain pasir maupun bermain air. Pantai Parangtritis adalah salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Meski tidak diperkenankan untuk mandi namun bermain ditepian pantai sudah cukup menyenangkan.

    BalasHapus