Minggu, 27 November 2016

PIKIRAN KECIL, PIKIRAN SEDANG DAN PIKIRAN BESAR

Pikiran Kecil membicarakan orang, Pikiran Sedang membicarakan peristiwa, Pikiran Besar membicarakan gagasan – Eleanor Roosevelt

Dalam beberapa artikel kita bahas bagaimana setiap manusia ditakdirkan untuk memiliki peran di dalam kehidupan dunia ini. Ada yang menjadi pemimpin pemerintahan bertugas mengatur kehidupan masyarakat, ada yang menjadi motivator yang membantu banyak orang untuk bangkit dan tetap semangat, ada yang menjadi tentara untuk menjaga keamananan dan kesatuan NKRI, ada yang jadi guru memberikan pendidikan kepada siswa sejak dini dan profesi lainnya, ada juga yang berperan sebagai ibu rumah tangga yang berjasa untuk kesuksesan suaminya dan perkembangan anak-anaknya.

Apa yang membedakan peran berbeda ini ? apakah takdir dari Tuhan, bisa jadi iya, bisa bukan. Yang jelas, masing-masing peran tersebut memerlukan kualifikasi kompetensi yang berbeda-beda. Seseorang dengan tinggi badan kurang dari 165cm tentu tidak bisa menjadi tentara, seseorang yang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik tentu tidak baik menjadi motivator, seseorang yang slenge-kan dan kekanak-kanakan tentuakan sulit menjadi pemimpin, dan seterusnya. Kompetensi secara fisik sudah menjadi ketetapan dari Tuhan, ada orang tampan dan cantik ada yang biasa-biasa saja, terimakasih keadaan ini. Ada orang yang secara keturunan memang memiliki tinggi badan kurang, sehingga tidak memungkinkan menjadi tentaran.

Namun perlu diingat ada kompetensi yang sangat tergantung dari upaya kita, yaitu kompetensi intelektual dan mental atau attitude. Seorang pemimpin harus memiliki sikap tegas, visioner, mengayomi, semangat, wawasan luas, pandai membaca situasi, dan lainnya. Hal ini semuanya bisa dipelajari dan dilatih, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk.

Perbedaan orang satu dengan yang lain, terletak pada upaya mengembangkan diri, baik secara skill, knowledge maupun sikap. Ada orang yang dengan sendirinya punya motivasi belajar, ada orang yang mau belajar ketika dipaksa, baik dipaksa oleh atasan, orang tua atau dipaksa oleh keadaan. Ada faktor passion yang berperan dalam perkembangan seserorang, yaitu ketertarikan dan gairah pada hal tertentu. Di mana tidak akan maksimal hasilnya kalau orang tidak ada passion dibidang musik disuruh belajar musik, tidak memiliki passion di bidang sales ditraining tentang sales.

Pikiran (baca: mental)
Seperti quote di awal artikel ini, bahwa Pikiran Kecil membicarakan orang, Pikiran Sedang membicarakan peristiwa, Pikiran Besar membicarakan gagasan (Eleanor Roosevelt), bahwa hal ini adalah hasil dari proses pengembangan diri. Seseorang yang dewasa, kenyang dengan pelajaran dan pengalaman hidup biasanya memiliki Pikiran Besar, begitu pula sebaliknya.

Di bawah ini tulisan yang mungkin sudah pernah Anda baca:
  • Pikiran Kecil akan menghasilkan GOSIP, Pikiran Sedang akan menghasilkan PENGETAHUAN dan Pikiran Besar akan menghasilkan SOLUSI. Pikiran mana yang lebih mendominasi kita???...
  • Kalau setiap saat otak kita dipenuhi oleh Pikiran Kecil, kita akan terlalu asyik dengan hal yang tidak penting dan kontra produktif, membicarakan fenomena dan urusan orang lain. Tetapi sebaliknya bila pikiran besar yang mendominasi, maka ia akan kreatif dan aktif untuk menemukan terobosan baru. 
Contoh : Jatuhnya buah apel dari pohon.

  • Si PIKIRAN KECIL akan tertarik dengan pertanyaan, “SIAPA SIH YANG KEMARIN KEJATUHAN BUAH APEL?”
  • Si Pikiran Sedang akan bertanya: “APAKAH SEKARANG BERARTI SUDAH MULAI MUSIM PANEN BUAH APEL ?”
  • Sedangkan Si PIKIRAN BESAR : “MENGAPA BUAH APEL ITU JATUH KE BAWAH, BUKANNYA KE ATAS?”.
Dan pikiran terakhir inilah ‘pikiran besar’ yang konon menginspirasi SIR ISAAC NEWTON menemukan TEORI GRAVITASI-nya yang kita kenal saat ini. Tidak ada satupun prestasi atau karya di dunia ini yang dihasilkan oleh Pikiran Kecil. Ketika kita bertekad dan berkomitmen akan mengaktifkan pikiran Besar, maka hasilnya akan di luar dugaan kita. Banyak ketidakmustahilan terjadi karena pikiran besar. Impossible turns to I'm possible because of great minds.

Tidak ruginya kita melakukan think big, gak ada ruginya. sayang kalau kita tidak mengoptimalkan diri dengan hanya berfikir kecil. Earl Natinghle pernah menuliskan “KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN”. Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan mengenai diri kita. Tubuh kita akan mengikuti dan merespon apa yang kita pikirkan. tubuh kita akan memancarkan energi sesuai dengan apa yang kita pikirkan. semakin besar yang kita pikirkan, semakin besar energi yang akan diancarkan oleh tubuh kita. Hasil besar dihasilkan oleh tindakan yang besar, tindakan yang besar dihasilkan oleh pikiran yang besar, pikiran yang besar tergantung dari informasi ‘penting’ yang dimasukkan selama ini.

Pola Pikir Oprah Winfrey
Bicara tentang sosok Oprah Winfrey memang selalu membuat kita berdecak kagum. Dia adalah seorang wanita terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sekitar $ 2,7 miliar. Oprah memiliki ketekunan dan kemampuan, kehidupan masa kecil yang kurang baik mampu diubah menjadi pemacu yang mengantarkannya pada kesuksesan.

Apa yang membuatnya menjadi wanita terkaya di dunia? Pola pikir besar yang dia miliki-lah yang mengantarkan pada kesuksesan luar biasa.
Pertama, Melihat sisi yang berbeda, dia selalu keluar dari yang biasa dilakukan dan mencari ide-ide baru. Kedua, dalam setiap kemalangan selalu ada kebaikan. Tidak ada gunanya larut dalam kesedihan toh tidak akan merubah apapun kecuali membuat diri semakin terpuruk, bahwa setiap kemalangan selalu ada sisi baik, temukan itu. Ketiga, kembangkan diri untuk membantu orang lain. Oprah Winfrey adalah seorang dermawan yang luar biasa. Kegiatan amalnya yang tidak hanya terbatas pada yayasan amalnya sendiri  yaitu Oprah Angel Network. Namun Oprah ternyata juga memberikan banyak uangnya untuk filantropi (diperkirakan sebesar US$ 303.000.000 pada tahun 2007). Hal ini juga yang dilakukan oleh orang terkaya di dunia, Bill Gate menyisihkan 40% keuntungannya untuk kegiatan amal, sampai tahun 2014 Total Donasi Bill Gate untuk kemanusiaan US$ 1.5Miliar (Rp 19triliun). Begitu juga dengan Mark Zuckerberg, ditahun 2013 Total donasi yang telah disalurkan adalah US$ 1,5 miliar atau setara dengan 4 persen dari keuntungan bersihnya. Keempat, menjawab keraguan dengan keunggulan. Jack Ma, orang terkaya di China, pernah ditolak 24 kali saat melamar kerja, dan pada saat dia mengajak teman-temannya tentang ide bejualan lewat online (e-commerce), di tahun 1994, seluruh peserta di ruangan meeting yang berjumlah 23 orang mentertawakannya dan menganggapnya ide paling bodoh. Mereka bilang, kamu tidak tahu komputer, tidak tahu tentang internet, dan keraguan lainnya. Tapi dia punya keyakinan, dan Dia mejawab keraguan itu dengan belajar otodidak bahasa programer dan juga bahasa inggris. Apa yang terjadi 16 tahun kemudian, alibaba.com telah mengantarkanya sebagai orang terkaya di china dengan kekayaan 1,300 triliun. Keyakinan yang dimiliki adalah, setiap keluhan atau permasalahan orang lain, itu merupakan peluang bagi kita yang mampu memberikan solusi. Hal ini pula yang terjadi pada Oprah Winfrey, saat banyak orang meremehkan dirinya yang akan menjadi news Anchor di depan #kamera, dia menjadikan keraguan ini sebagai sebuah lecutan. Dengan ketekunan dan keahlian yang dimilikinya akhirnya Oprah mampu memukau penonton dan menjalankan pekerjaannya dengan sangat baik. Kelima, berterimakasih lebih banyak. Kata Oprah Winfrey “Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki akan berakhir dengan mendapatkan lebih. Jika Anda berkonsentrasi pada apa yang tidak Anda miliki, Anda tidak akan pernah punya cukup” Keenam, Pentingnya Menikmati Hidup. Hal ini sudah banyak kita bahas di halaman buku ini. Meski jadwal Oprah tergolong sangat padat ketika menjalani pekerjaannya, namun Oprah mengerti bahwa ia tidak boleh stress dan harus tetap rileks. Untuk mencapainya, Oprah terkadang memanfaatkan beberapa waktu luangnya (meskipun sedikit) untuk sekedar berhenti sejenak, sendirian, menghela nafas panjang, melihat pohon, bunga, cahaya matahari yang terpantul di jendela

Selain belajar dari Oprah Winfrey, kita bisa belajar dari tokoh sukses lainnya tentang babagiama memiliki pikiran Besar.

Selamat Mencoba
Salam SmartLife

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 27 November 2016

PIKIRAN KECIL, PIKIRAN SEDANG DAN PIKIRAN BESAR

Pikiran Kecil membicarakan orang, Pikiran Sedang membicarakan peristiwa, Pikiran Besar membicarakan gagasan – Eleanor Roosevelt

Dalam beberapa artikel kita bahas bagaimana setiap manusia ditakdirkan untuk memiliki peran di dalam kehidupan dunia ini. Ada yang menjadi pemimpin pemerintahan bertugas mengatur kehidupan masyarakat, ada yang menjadi motivator yang membantu banyak orang untuk bangkit dan tetap semangat, ada yang menjadi tentara untuk menjaga keamananan dan kesatuan NKRI, ada yang jadi guru memberikan pendidikan kepada siswa sejak dini dan profesi lainnya, ada juga yang berperan sebagai ibu rumah tangga yang berjasa untuk kesuksesan suaminya dan perkembangan anak-anaknya.

Apa yang membedakan peran berbeda ini ? apakah takdir dari Tuhan, bisa jadi iya, bisa bukan. Yang jelas, masing-masing peran tersebut memerlukan kualifikasi kompetensi yang berbeda-beda. Seseorang dengan tinggi badan kurang dari 165cm tentu tidak bisa menjadi tentara, seseorang yang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik tentu tidak baik menjadi motivator, seseorang yang slenge-kan dan kekanak-kanakan tentuakan sulit menjadi pemimpin, dan seterusnya. Kompetensi secara fisik sudah menjadi ketetapan dari Tuhan, ada orang tampan dan cantik ada yang biasa-biasa saja, terimakasih keadaan ini. Ada orang yang secara keturunan memang memiliki tinggi badan kurang, sehingga tidak memungkinkan menjadi tentaran.

Namun perlu diingat ada kompetensi yang sangat tergantung dari upaya kita, yaitu kompetensi intelektual dan mental atau attitude. Seorang pemimpin harus memiliki sikap tegas, visioner, mengayomi, semangat, wawasan luas, pandai membaca situasi, dan lainnya. Hal ini semuanya bisa dipelajari dan dilatih, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk.

Perbedaan orang satu dengan yang lain, terletak pada upaya mengembangkan diri, baik secara skill, knowledge maupun sikap. Ada orang yang dengan sendirinya punya motivasi belajar, ada orang yang mau belajar ketika dipaksa, baik dipaksa oleh atasan, orang tua atau dipaksa oleh keadaan. Ada faktor passion yang berperan dalam perkembangan seserorang, yaitu ketertarikan dan gairah pada hal tertentu. Di mana tidak akan maksimal hasilnya kalau orang tidak ada passion dibidang musik disuruh belajar musik, tidak memiliki passion di bidang sales ditraining tentang sales.

Pikiran (baca: mental)
Seperti quote di awal artikel ini, bahwa Pikiran Kecil membicarakan orang, Pikiran Sedang membicarakan peristiwa, Pikiran Besar membicarakan gagasan (Eleanor Roosevelt), bahwa hal ini adalah hasil dari proses pengembangan diri. Seseorang yang dewasa, kenyang dengan pelajaran dan pengalaman hidup biasanya memiliki Pikiran Besar, begitu pula sebaliknya.

Di bawah ini tulisan yang mungkin sudah pernah Anda baca:
  • Pikiran Kecil akan menghasilkan GOSIP, Pikiran Sedang akan menghasilkan PENGETAHUAN dan Pikiran Besar akan menghasilkan SOLUSI. Pikiran mana yang lebih mendominasi kita???...
  • Kalau setiap saat otak kita dipenuhi oleh Pikiran Kecil, kita akan terlalu asyik dengan hal yang tidak penting dan kontra produktif, membicarakan fenomena dan urusan orang lain. Tetapi sebaliknya bila pikiran besar yang mendominasi, maka ia akan kreatif dan aktif untuk menemukan terobosan baru. 
Contoh : Jatuhnya buah apel dari pohon.

  • Si PIKIRAN KECIL akan tertarik dengan pertanyaan, “SIAPA SIH YANG KEMARIN KEJATUHAN BUAH APEL?”
  • Si Pikiran Sedang akan bertanya: “APAKAH SEKARANG BERARTI SUDAH MULAI MUSIM PANEN BUAH APEL ?”
  • Sedangkan Si PIKIRAN BESAR : “MENGAPA BUAH APEL ITU JATUH KE BAWAH, BUKANNYA KE ATAS?”.
Dan pikiran terakhir inilah ‘pikiran besar’ yang konon menginspirasi SIR ISAAC NEWTON menemukan TEORI GRAVITASI-nya yang kita kenal saat ini. Tidak ada satupun prestasi atau karya di dunia ini yang dihasilkan oleh Pikiran Kecil. Ketika kita bertekad dan berkomitmen akan mengaktifkan pikiran Besar, maka hasilnya akan di luar dugaan kita. Banyak ketidakmustahilan terjadi karena pikiran besar. Impossible turns to I'm possible because of great minds.

Tidak ruginya kita melakukan think big, gak ada ruginya. sayang kalau kita tidak mengoptimalkan diri dengan hanya berfikir kecil. Earl Natinghle pernah menuliskan “KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN”. Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan mengenai diri kita. Tubuh kita akan mengikuti dan merespon apa yang kita pikirkan. tubuh kita akan memancarkan energi sesuai dengan apa yang kita pikirkan. semakin besar yang kita pikirkan, semakin besar energi yang akan diancarkan oleh tubuh kita. Hasil besar dihasilkan oleh tindakan yang besar, tindakan yang besar dihasilkan oleh pikiran yang besar, pikiran yang besar tergantung dari informasi ‘penting’ yang dimasukkan selama ini.

Pola Pikir Oprah Winfrey
Bicara tentang sosok Oprah Winfrey memang selalu membuat kita berdecak kagum. Dia adalah seorang wanita terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sekitar $ 2,7 miliar. Oprah memiliki ketekunan dan kemampuan, kehidupan masa kecil yang kurang baik mampu diubah menjadi pemacu yang mengantarkannya pada kesuksesan.

Apa yang membuatnya menjadi wanita terkaya di dunia? Pola pikir besar yang dia miliki-lah yang mengantarkan pada kesuksesan luar biasa.
Pertama, Melihat sisi yang berbeda, dia selalu keluar dari yang biasa dilakukan dan mencari ide-ide baru. Kedua, dalam setiap kemalangan selalu ada kebaikan. Tidak ada gunanya larut dalam kesedihan toh tidak akan merubah apapun kecuali membuat diri semakin terpuruk, bahwa setiap kemalangan selalu ada sisi baik, temukan itu. Ketiga, kembangkan diri untuk membantu orang lain. Oprah Winfrey adalah seorang dermawan yang luar biasa. Kegiatan amalnya yang tidak hanya terbatas pada yayasan amalnya sendiri  yaitu Oprah Angel Network. Namun Oprah ternyata juga memberikan banyak uangnya untuk filantropi (diperkirakan sebesar US$ 303.000.000 pada tahun 2007). Hal ini juga yang dilakukan oleh orang terkaya di dunia, Bill Gate menyisihkan 40% keuntungannya untuk kegiatan amal, sampai tahun 2014 Total Donasi Bill Gate untuk kemanusiaan US$ 1.5Miliar (Rp 19triliun). Begitu juga dengan Mark Zuckerberg, ditahun 2013 Total donasi yang telah disalurkan adalah US$ 1,5 miliar atau setara dengan 4 persen dari keuntungan bersihnya. Keempat, menjawab keraguan dengan keunggulan. Jack Ma, orang terkaya di China, pernah ditolak 24 kali saat melamar kerja, dan pada saat dia mengajak teman-temannya tentang ide bejualan lewat online (e-commerce), di tahun 1994, seluruh peserta di ruangan meeting yang berjumlah 23 orang mentertawakannya dan menganggapnya ide paling bodoh. Mereka bilang, kamu tidak tahu komputer, tidak tahu tentang internet, dan keraguan lainnya. Tapi dia punya keyakinan, dan Dia mejawab keraguan itu dengan belajar otodidak bahasa programer dan juga bahasa inggris. Apa yang terjadi 16 tahun kemudian, alibaba.com telah mengantarkanya sebagai orang terkaya di china dengan kekayaan 1,300 triliun. Keyakinan yang dimiliki adalah, setiap keluhan atau permasalahan orang lain, itu merupakan peluang bagi kita yang mampu memberikan solusi. Hal ini pula yang terjadi pada Oprah Winfrey, saat banyak orang meremehkan dirinya yang akan menjadi news Anchor di depan #kamera, dia menjadikan keraguan ini sebagai sebuah lecutan. Dengan ketekunan dan keahlian yang dimilikinya akhirnya Oprah mampu memukau penonton dan menjalankan pekerjaannya dengan sangat baik. Kelima, berterimakasih lebih banyak. Kata Oprah Winfrey “Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki akan berakhir dengan mendapatkan lebih. Jika Anda berkonsentrasi pada apa yang tidak Anda miliki, Anda tidak akan pernah punya cukup” Keenam, Pentingnya Menikmati Hidup. Hal ini sudah banyak kita bahas di halaman buku ini. Meski jadwal Oprah tergolong sangat padat ketika menjalani pekerjaannya, namun Oprah mengerti bahwa ia tidak boleh stress dan harus tetap rileks. Untuk mencapainya, Oprah terkadang memanfaatkan beberapa waktu luangnya (meskipun sedikit) untuk sekedar berhenti sejenak, sendirian, menghela nafas panjang, melihat pohon, bunga, cahaya matahari yang terpantul di jendela

Selain belajar dari Oprah Winfrey, kita bisa belajar dari tokoh sukses lainnya tentang babagiama memiliki pikiran Besar.

Selamat Mencoba
Salam SmartLife

Tidak ada komentar:

Posting Komentar