Selasa, 15 November 2016

MULAI DARI DIRI SENDIRI

“Perubahan Tidak Akan Pernah Terjadi Jika Kita Terus Menunggu Waktu Atau orang Yang Tepat. Kita Adalah Perubahan Itu Sendiri“ - Barack Obama
Seandainya dinosaurus mampu beradaptasi dan melakukan perubahan dalam kehidupannya, mungkin saat ini kita bisa hidup berdampingan dengan mahkluk paling besar ini, dan tidak hanya mengenalnya melalui Film. Salah satu teori menyatakan bahwa makhluk hidup yang hidup ini punah jutaan tahun yang lalu karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan hidupnya.

Charles Darwin dalam teori ‘evolusi’ menyatakan bahwa mahkuk hidup bertahan hidup dengan cara beradaptasi dengan, dan mereka yang tidak beradaptasi akan punah dari kehidupan. Jerapah memiliki leher yang panjang, dia ber-evolusi menyesuaikan diri dengan lingkungan karena makanannya adalah dedaunan yang ada di tempat yang tinggi, elang beradaptasi untuk memiliki mata yang sangat tajam untuk mampu mengintai mangsanya dari jarak yang sangat jauh, begitu pula dengan onta yang memiliki punuk sebagai tempat menyimpan cadangan air agar mampu bertahan hidup di padang pasir yang jarang ada air.

Manusia beradaptasi
Bayangkan ada seorang yang hidup dijaman sekarang, tinggal di kota besar, tapi tidak beradaptasi dan tidak mau menggunakan tehnologi. Mungkin dia akan menjadi orang asing, orang-orang berkomunikasi dengan sosial media dia masih mengandalkan surat yang ditulis tangan, orang-orang mencari informasi dari gadjet yang ada di genggamannya dia mencari informasi dengan pergi ke perpustakaan, orang-orang menikmati hiburang dengan smartphone dimanapun dan kapanpun, dia menikmati hiburan dengan pergi menonton layar tancap. Bukannya tidak boleh, tidak beradaptasi berarti tidak kebagian karena selalu kalah dalam persaingan.

Tidak perlu waktu lama banyak bisnis yang hilang ditelan perubahan, ambil contoh tape / kaset pemutar musik, dijamin anak-anak sekarang tidak mengenalnya. Roll film yang digunakan dalam kamera untuk memotret, saat ini susah ditemukan lagi, kini mengambil gambar foto bisa menggunakan smartphone dengan kualitas yang super oke, bahkan kamera digital yang 5 tahun lalu memusnahkan roll film, kini mulai ditinggalkan karena kalah canggih dengan kamera smartphone.  Begitulah hidup berubah.
Dikisahkan, seorang pemuda terbakar semangatnya untuk belajar ilmu pedang usai menyaksikan kehebatan seorang pendekar mengalahkan musuhnya menggunakan pedang. Seketika dia berniat menjadi Ahli pedang nomor 1 dan tak terkalahkan oleh siapapun di dunia persilatan. Menyepi dan berguru di lereng gunung selama puluhan tahun, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, dilewati dengan tekun belajar jurus-jurus pedang. Hasilnya 30 tahun kemudian tidak ada ilmu pedang yang tidak belum dia kuasai, hebat. Tibalah waktunya untuk turun gunung mengabdi untuk kepentingan masyarakat.
Apa yang terjadi? Ketika dia turun gunung sebagai pedekar pedang tak terkalahkan, orang-orang sudah menggunakan Pistol.

Dunia berubah, manusia berubah, manusia beradaptasi.
Kita sudah sering mendengar Firman Tuhan bahwa, manusia haru berubah, merugi orang yang hari ini sama dengan hari kemarin dan celaka orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, manusia harus lebih baik dari hari ke hari. Ini artinya manusia harus berubah

Berubah adalah tindakan, tindakan dipengaruhi oleh pola pikir, pola pikir dipengaruhi oleh informasi yang dimasukkan ke dalam pikiran. Keharusan untuk berubah, mengharuskan manusia untuk menerima informasi dan merubah mindset / pola pikirnya. Pikiranlah yang menghasilkan tindakan.

Seorang perokok tahu bahwa merokok itu berbahaya buat kesehatan, ribuan contoh kasus orang meninggal karena kanker paru akibat merokok, dia tahu akan hal ini. Namun faktanya hal ini belum mampu menggerakkannya untuk berubah, action untuk stop merokok. Midset dari si perokok ini harus dirubah terlebih dahulu, merokok tidak ada manfaat baik, merokok adalah pemborosan, merokok merugikan lingkungan sekitar, tanpa merokok hidup lebih sehat, dan seterusnya.

Peran kehidupan
Kodrat manusia memiliki peran dalam kehidupan, ada yang menajdi guru, ada yang menjadi pimpinan perusahaan, ada yang menjadi pejabat, ada yang menjadi ibu rumah tangga, ada yang menjadi penulis, ada yang menjadi artis, ada yang menjadi motivator, dan banyak peran lainnya.

Dalam menjalankan peran ini, kita mempengaruhi orang lain untuk berubah. Seorang manager akan mengajak anggota teamnya berubah menjadi rajin, tangguh, bertanggungjawab dan perubahan lain sesuai tuntutan profesi. Seorang motivator memberikan inspirasi orang lain untuk berubah menjadi lebih baik, semangat, maju, visioner, randah hati dan perubahan lain yang diperlukan untuk kehidupan. Begitu pulan peran-peran yang lain, mengajak orang lain untuk berubah agar bisa menjalani hidup dengan baik.

Pertanyaannya, apakah semudah itu mengajak orang lain untuk berubah? Tidak mudah. Orang tua yang merokok, tidak akan bisa melarang anaknya untuk tidak merokok. Orang tua yang malas beribadah tidak akan bisa memaksa anak-anaknya untuk rajib beribadah. Manager yang pesimis, tidak akan didengar ketika memberikan perintah anak buahnya untuk semangat mencapai target.
Seribu petuah tidak lebih penting dari sebuah contoh. Quote singkat ini sudah menjelaskan banyak hal. Intinya jangan berharap orang lain berubah, mulailah dari diri sendiri.

Di media sosial akhir-akhir ini orang saling caci maki, saling hujat, saling memprovokasi, saling menyebarkan kebencian, mecari-cari kesalahan lawan yang tidak sependapat. Melihat kondisi ini saya dan Anda tentu prihatin dan ingin merubah orang-orang itu itu lebih bijak dalam bersosial media, betul? Dijamin tidak mudah untuk meminta mereka berubah dan bisa-bisa malah jadi bumerang yang akan merugikan kita. Dalam kasus ini, tidak perlu mengajak mereka berubah, yang perlu dilakukan adalah jangan ikut-ikutan, justru sebaliknya kita sebagai pribadi memberi contoh bijak dalam bermedia sosial, sengan harapan orang lain akan respek dan syukur-syukur berubah.

Tidak perlu instruksi terus meneruh kepada team, cukup diberikan arahan sekali dan selanjutnya sebagai pemimpin mereka kita memberikan contoh langsung. Itulah kenapa seorang sales manager juga harus punya target pribadi.

Seoranga artis sebagai brand ambasador sebuah merek, terikat kontrak untuk menjaga image baik. Kegagalan sang brand ambasador menjaga image akan mengakibatkan kegagalan dari merek yang dibintanginya. Inilah maknanya, bahwa orang akan berubah bila diri kita sudah berubah terlebih dahulu, orang melihat contoh bukan kata-kata.

Selamat mencoba


Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 15 November 2016

MULAI DARI DIRI SENDIRI

“Perubahan Tidak Akan Pernah Terjadi Jika Kita Terus Menunggu Waktu Atau orang Yang Tepat. Kita Adalah Perubahan Itu Sendiri“ - Barack Obama
Seandainya dinosaurus mampu beradaptasi dan melakukan perubahan dalam kehidupannya, mungkin saat ini kita bisa hidup berdampingan dengan mahkluk paling besar ini, dan tidak hanya mengenalnya melalui Film. Salah satu teori menyatakan bahwa makhluk hidup yang hidup ini punah jutaan tahun yang lalu karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan hidupnya.

Charles Darwin dalam teori ‘evolusi’ menyatakan bahwa mahkuk hidup bertahan hidup dengan cara beradaptasi dengan, dan mereka yang tidak beradaptasi akan punah dari kehidupan. Jerapah memiliki leher yang panjang, dia ber-evolusi menyesuaikan diri dengan lingkungan karena makanannya adalah dedaunan yang ada di tempat yang tinggi, elang beradaptasi untuk memiliki mata yang sangat tajam untuk mampu mengintai mangsanya dari jarak yang sangat jauh, begitu pula dengan onta yang memiliki punuk sebagai tempat menyimpan cadangan air agar mampu bertahan hidup di padang pasir yang jarang ada air.

Manusia beradaptasi
Bayangkan ada seorang yang hidup dijaman sekarang, tinggal di kota besar, tapi tidak beradaptasi dan tidak mau menggunakan tehnologi. Mungkin dia akan menjadi orang asing, orang-orang berkomunikasi dengan sosial media dia masih mengandalkan surat yang ditulis tangan, orang-orang mencari informasi dari gadjet yang ada di genggamannya dia mencari informasi dengan pergi ke perpustakaan, orang-orang menikmati hiburang dengan smartphone dimanapun dan kapanpun, dia menikmati hiburan dengan pergi menonton layar tancap. Bukannya tidak boleh, tidak beradaptasi berarti tidak kebagian karena selalu kalah dalam persaingan.

Tidak perlu waktu lama banyak bisnis yang hilang ditelan perubahan, ambil contoh tape / kaset pemutar musik, dijamin anak-anak sekarang tidak mengenalnya. Roll film yang digunakan dalam kamera untuk memotret, saat ini susah ditemukan lagi, kini mengambil gambar foto bisa menggunakan smartphone dengan kualitas yang super oke, bahkan kamera digital yang 5 tahun lalu memusnahkan roll film, kini mulai ditinggalkan karena kalah canggih dengan kamera smartphone.  Begitulah hidup berubah.
Dikisahkan, seorang pemuda terbakar semangatnya untuk belajar ilmu pedang usai menyaksikan kehebatan seorang pendekar mengalahkan musuhnya menggunakan pedang. Seketika dia berniat menjadi Ahli pedang nomor 1 dan tak terkalahkan oleh siapapun di dunia persilatan. Menyepi dan berguru di lereng gunung selama puluhan tahun, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, dilewati dengan tekun belajar jurus-jurus pedang. Hasilnya 30 tahun kemudian tidak ada ilmu pedang yang tidak belum dia kuasai, hebat. Tibalah waktunya untuk turun gunung mengabdi untuk kepentingan masyarakat.
Apa yang terjadi? Ketika dia turun gunung sebagai pedekar pedang tak terkalahkan, orang-orang sudah menggunakan Pistol.

Dunia berubah, manusia berubah, manusia beradaptasi.
Kita sudah sering mendengar Firman Tuhan bahwa, manusia haru berubah, merugi orang yang hari ini sama dengan hari kemarin dan celaka orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, manusia harus lebih baik dari hari ke hari. Ini artinya manusia harus berubah

Berubah adalah tindakan, tindakan dipengaruhi oleh pola pikir, pola pikir dipengaruhi oleh informasi yang dimasukkan ke dalam pikiran. Keharusan untuk berubah, mengharuskan manusia untuk menerima informasi dan merubah mindset / pola pikirnya. Pikiranlah yang menghasilkan tindakan.

Seorang perokok tahu bahwa merokok itu berbahaya buat kesehatan, ribuan contoh kasus orang meninggal karena kanker paru akibat merokok, dia tahu akan hal ini. Namun faktanya hal ini belum mampu menggerakkannya untuk berubah, action untuk stop merokok. Midset dari si perokok ini harus dirubah terlebih dahulu, merokok tidak ada manfaat baik, merokok adalah pemborosan, merokok merugikan lingkungan sekitar, tanpa merokok hidup lebih sehat, dan seterusnya.

Peran kehidupan
Kodrat manusia memiliki peran dalam kehidupan, ada yang menajdi guru, ada yang menjadi pimpinan perusahaan, ada yang menjadi pejabat, ada yang menjadi ibu rumah tangga, ada yang menjadi penulis, ada yang menjadi artis, ada yang menjadi motivator, dan banyak peran lainnya.

Dalam menjalankan peran ini, kita mempengaruhi orang lain untuk berubah. Seorang manager akan mengajak anggota teamnya berubah menjadi rajin, tangguh, bertanggungjawab dan perubahan lain sesuai tuntutan profesi. Seorang motivator memberikan inspirasi orang lain untuk berubah menjadi lebih baik, semangat, maju, visioner, randah hati dan perubahan lain yang diperlukan untuk kehidupan. Begitu pulan peran-peran yang lain, mengajak orang lain untuk berubah agar bisa menjalani hidup dengan baik.

Pertanyaannya, apakah semudah itu mengajak orang lain untuk berubah? Tidak mudah. Orang tua yang merokok, tidak akan bisa melarang anaknya untuk tidak merokok. Orang tua yang malas beribadah tidak akan bisa memaksa anak-anaknya untuk rajib beribadah. Manager yang pesimis, tidak akan didengar ketika memberikan perintah anak buahnya untuk semangat mencapai target.
Seribu petuah tidak lebih penting dari sebuah contoh. Quote singkat ini sudah menjelaskan banyak hal. Intinya jangan berharap orang lain berubah, mulailah dari diri sendiri.

Di media sosial akhir-akhir ini orang saling caci maki, saling hujat, saling memprovokasi, saling menyebarkan kebencian, mecari-cari kesalahan lawan yang tidak sependapat. Melihat kondisi ini saya dan Anda tentu prihatin dan ingin merubah orang-orang itu itu lebih bijak dalam bersosial media, betul? Dijamin tidak mudah untuk meminta mereka berubah dan bisa-bisa malah jadi bumerang yang akan merugikan kita. Dalam kasus ini, tidak perlu mengajak mereka berubah, yang perlu dilakukan adalah jangan ikut-ikutan, justru sebaliknya kita sebagai pribadi memberi contoh bijak dalam bermedia sosial, sengan harapan orang lain akan respek dan syukur-syukur berubah.

Tidak perlu instruksi terus meneruh kepada team, cukup diberikan arahan sekali dan selanjutnya sebagai pemimpin mereka kita memberikan contoh langsung. Itulah kenapa seorang sales manager juga harus punya target pribadi.

Seoranga artis sebagai brand ambasador sebuah merek, terikat kontrak untuk menjaga image baik. Kegagalan sang brand ambasador menjaga image akan mengakibatkan kegagalan dari merek yang dibintanginya. Inilah maknanya, bahwa orang akan berubah bila diri kita sudah berubah terlebih dahulu, orang melihat contoh bukan kata-kata.

Selamat mencoba


Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar