Senin, 07 November 2016

MOMENTUM

Tahun 2008, tahun dimana saya mengenal ESQ, mengenal sosok Ary Ginanjar, dan Tuhan menjadikan tahun tersebut menjadi momentum perubahan besar dalam hidup saya. Training ESQ profesional selama 3 hari merubah diri 180 derajat, menjadi rajin beribadah dan tidak lagi berani secara sengaja meninggalkan perintah-Nya.

Ada banyak proses yang terjadi dalam kegiatan tersebut, selama 3 hari. Sebelumnya terimakasih kepada pihak company memlalui HRD memberikan kesempatan kepada beberapa karyawan untuk mengikuti training ini. Ada proses perenungan, mengingat-ingat betapa kehidupan kita bergelimang dosa, betapa setiap hari melakukan hal yang dilarang agama dan dengan enteng meninggalkan perintah-Nya. Perenungan dilakukan begitu khusyuk, menghasilkan penyesalan dan gejolak yang sangat kuat, setiap pribadi untuk berubah dan menjadi manusia yang lebih baik. Ada proses belajar mendapatkan ilmu bagaimana seharusnya menjalani hidup yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.

Intinya training tersebut menjadi Momentum bagi saya untuk berubah menjadi manusia yang taat beribadah dan mampu menjalankan kewajiban sholat 5 waktu yang selama ini tidak pernah bisa full, masih bolong di sana sini, kalau subuh dijalankan, eeh dhuhurnya ketinggalan, kalau subuh dan ashar dijalankan, magribnya gak kebagian waktu karena habis diperjalanan. Apapun alasannya pokoknya masih bolong-bolong. Namun momentum ESQ ini bisa membalikkan keadaan 180 derajat, alhamdulillah tidak bolong lagi.

Momentum untuk berubah (menjadi lebih baik)
James Brown, penyanyi groove yang sangat fenomenal, paling menjadi panutan di dunia music. Kisah hidup yang sangat memilukan di masa kecil, mulai dari ayah yang setiap hari memukuli dia dan ibunya, sampai meninggalkannya. Ada momen dimana, sang ibu yang sangat disayangi tidak mengakui “pura-pura tidak mengenalnya” sebagai anak, hanya karena sang ibu sedang melayani tamunya, malu kepada tamu kalau tahu bahwa dia punya anak. Momentum ini menjadikan dendam positif bagi di James kecil untuk menjadi anak yang madiri, menghidupi diri sendiri, dan menemukan bakatnya sendiri, tumbuh menjadi penyanyi paling fenomenal.

Bagaimana dengan petinju legendaris yang kisahnya menginspirasi banyak orang “Roberto Duran”. Prestasi bertinjunya tidak tertandingi oleh petinju manapun, lahir di Panama dalam situasi politik yang kacau balau. Karena sang Ayah meninggalkannya dia, ibu dan adik-adiknya, memaksa dia untuk mandiri, mencari makan untuk bertahan hidup di masa kecil. Mungkin dia adalah satu-satunya tokoh di dunia yang buta huruf, yaa buta huruf, karena memang tidak pernah mendapatkan kesempatan bersekolah sama sekali. Kehidupan yang keras membuatnya menjadi jagoan jalanan, memenangkan perkelahian jalanan dengan siapapun, yang pada akhirnya disalurkan oleh pelatih tinju lokal.

Singkat cerita dia berhasil menjadi juara dunia kelas walter berkat pelatih Amerika bernama Ray Acer, pelatih legendaris yang pernah melatih 10,000 petinju selama 70 tahun karirnya sebagai pelatih. Pelatih yang awalnya ditolak mentah-mentah karena si Roberto ini memang anti amerika, dendam yang disebabkan karena ayah yang meninggalkan dia berasal dari amerika. Dengan mudah mengalahkan Sugar Ray Leonard yang juara dunia idola amerika, sampai akhirnya dilakukan re-macth atas permintaan pihak Sugar ray. Pada saat re-macth ini dia kehilangan semangat bertinju, bahkan di ronde 12, di tidak mau bertanding lagi dan menyerahkan gelarnya begitu saja. Ada momentum yang membuat dia bangkit lagi dan bertinju lagi, adalah ketika semangat kebangsaan-nya dibangkitkan, ketika Panama harus bangkit dari tekanan Amerika, ketika rakyat menghendaki dia mengangkat martabat negara.

Apa Momentum Anda
Ketika seseorang mengalami keterpurukan dalam hidup, hal ini bisa dijadikan momentum untuk bangkit dan menggelorakan dendam positif, sehingga merubahnya menjadi lebih giat lebih rajin, disiplin, dan berubah menjadi religius.

Ketika seseorang kehilangan pekerjaan, ini bisa dijadikan momentum untuknya pindah kuadran menjadi pengusaha, cita-cita yang selama bertahun-tahun hanya di angan-angan dan tidak pernah berani untuk memulai, akhirnya terjadi karena ada momentum kehilangan pekerjaan.

Harus berubah
Fitrah manusia adalah berubah, berubah menjadi lebih baik, bertumbuh dan berkembang. Konon semua yang ada di dunia ini memang berubah, satu-satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Namun, tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk berubah, diperlukan motivasi yang kuat untuk akhirnya bisa dan mau berubah. Sebuah perusahaan berubah ketika terancam bangkrut, terlambat. Seorang pelajar berubah menjadi rajin ketikan terancam tidak naik kelas, seorang suami berubah menjadi romantis ketika terancam ditinggal istrinya. Diperlukan momentum untuk berubah

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 07 November 2016

MOMENTUM

Tahun 2008, tahun dimana saya mengenal ESQ, mengenal sosok Ary Ginanjar, dan Tuhan menjadikan tahun tersebut menjadi momentum perubahan besar dalam hidup saya. Training ESQ profesional selama 3 hari merubah diri 180 derajat, menjadi rajin beribadah dan tidak lagi berani secara sengaja meninggalkan perintah-Nya.

Ada banyak proses yang terjadi dalam kegiatan tersebut, selama 3 hari. Sebelumnya terimakasih kepada pihak company memlalui HRD memberikan kesempatan kepada beberapa karyawan untuk mengikuti training ini. Ada proses perenungan, mengingat-ingat betapa kehidupan kita bergelimang dosa, betapa setiap hari melakukan hal yang dilarang agama dan dengan enteng meninggalkan perintah-Nya. Perenungan dilakukan begitu khusyuk, menghasilkan penyesalan dan gejolak yang sangat kuat, setiap pribadi untuk berubah dan menjadi manusia yang lebih baik. Ada proses belajar mendapatkan ilmu bagaimana seharusnya menjalani hidup yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.

Intinya training tersebut menjadi Momentum bagi saya untuk berubah menjadi manusia yang taat beribadah dan mampu menjalankan kewajiban sholat 5 waktu yang selama ini tidak pernah bisa full, masih bolong di sana sini, kalau subuh dijalankan, eeh dhuhurnya ketinggalan, kalau subuh dan ashar dijalankan, magribnya gak kebagian waktu karena habis diperjalanan. Apapun alasannya pokoknya masih bolong-bolong. Namun momentum ESQ ini bisa membalikkan keadaan 180 derajat, alhamdulillah tidak bolong lagi.

Momentum untuk berubah (menjadi lebih baik)
James Brown, penyanyi groove yang sangat fenomenal, paling menjadi panutan di dunia music. Kisah hidup yang sangat memilukan di masa kecil, mulai dari ayah yang setiap hari memukuli dia dan ibunya, sampai meninggalkannya. Ada momen dimana, sang ibu yang sangat disayangi tidak mengakui “pura-pura tidak mengenalnya” sebagai anak, hanya karena sang ibu sedang melayani tamunya, malu kepada tamu kalau tahu bahwa dia punya anak. Momentum ini menjadikan dendam positif bagi di James kecil untuk menjadi anak yang madiri, menghidupi diri sendiri, dan menemukan bakatnya sendiri, tumbuh menjadi penyanyi paling fenomenal.

Bagaimana dengan petinju legendaris yang kisahnya menginspirasi banyak orang “Roberto Duran”. Prestasi bertinjunya tidak tertandingi oleh petinju manapun, lahir di Panama dalam situasi politik yang kacau balau. Karena sang Ayah meninggalkannya dia, ibu dan adik-adiknya, memaksa dia untuk mandiri, mencari makan untuk bertahan hidup di masa kecil. Mungkin dia adalah satu-satunya tokoh di dunia yang buta huruf, yaa buta huruf, karena memang tidak pernah mendapatkan kesempatan bersekolah sama sekali. Kehidupan yang keras membuatnya menjadi jagoan jalanan, memenangkan perkelahian jalanan dengan siapapun, yang pada akhirnya disalurkan oleh pelatih tinju lokal.

Singkat cerita dia berhasil menjadi juara dunia kelas walter berkat pelatih Amerika bernama Ray Acer, pelatih legendaris yang pernah melatih 10,000 petinju selama 70 tahun karirnya sebagai pelatih. Pelatih yang awalnya ditolak mentah-mentah karena si Roberto ini memang anti amerika, dendam yang disebabkan karena ayah yang meninggalkan dia berasal dari amerika. Dengan mudah mengalahkan Sugar Ray Leonard yang juara dunia idola amerika, sampai akhirnya dilakukan re-macth atas permintaan pihak Sugar ray. Pada saat re-macth ini dia kehilangan semangat bertinju, bahkan di ronde 12, di tidak mau bertanding lagi dan menyerahkan gelarnya begitu saja. Ada momentum yang membuat dia bangkit lagi dan bertinju lagi, adalah ketika semangat kebangsaan-nya dibangkitkan, ketika Panama harus bangkit dari tekanan Amerika, ketika rakyat menghendaki dia mengangkat martabat negara.

Apa Momentum Anda
Ketika seseorang mengalami keterpurukan dalam hidup, hal ini bisa dijadikan momentum untuk bangkit dan menggelorakan dendam positif, sehingga merubahnya menjadi lebih giat lebih rajin, disiplin, dan berubah menjadi religius.

Ketika seseorang kehilangan pekerjaan, ini bisa dijadikan momentum untuknya pindah kuadran menjadi pengusaha, cita-cita yang selama bertahun-tahun hanya di angan-angan dan tidak pernah berani untuk memulai, akhirnya terjadi karena ada momentum kehilangan pekerjaan.

Harus berubah
Fitrah manusia adalah berubah, berubah menjadi lebih baik, bertumbuh dan berkembang. Konon semua yang ada di dunia ini memang berubah, satu-satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Namun, tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk berubah, diperlukan motivasi yang kuat untuk akhirnya bisa dan mau berubah. Sebuah perusahaan berubah ketika terancam bangkrut, terlambat. Seorang pelajar berubah menjadi rajin ketikan terancam tidak naik kelas, seorang suami berubah menjadi romantis ketika terancam ditinggal istrinya. Diperlukan momentum untuk berubah

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar