Minggu, 27 November 2016

MEMANDANGI AQUARIUM SEMALEMAN

Tujuan hidup kita adalah menjadi bahagia – Dalai Lama
Minggu ini menjadi minggu yang sangat berat, target penjualan masih jauh dari target yang harus dicapai, semua strategi sudah coba dijalankan namun tidak manjur, cicilan mobil jatuh tempo, bos bawaannya marah melulu karena keseluruhan team mengalami penurunan performance, hasil ulangan anak-anak tumben-tumbennya mendapat nilai buruk, istri sedang malas-malasan menjalankan peran sebagai ibu rumahtangga.

Kondisi ini membutuhkan pelampiasan untuk keseimbangan, mau hang out tidak memungkinkan, selesai kerja sudah larut malam, belum lagi harus ditambah 2 jam perjalanan mau sampai rumah jam berapa, karena besok pagi-pagi ada meeting sales performance. Ditambah lagi kondisi tanggal tua yang membuat kehidupan makin berat dijalani. Bukankah logika berbanding lurus dengan logistik, kalau logistik terganggu, logika juga terganggu, tanggal tua logistik terganggu, he he.

Apa yang saya alami bisa jadi mewakili sebagai besar orang yang tinggal di kota besar seperti jakarta, sebagai seorang karyawan dikejar-kejar target dikombinasikan dengan persaingan hidup di jalanan yang begitu dasyat, ditambah biaya hidup yang tinggi,

Harus pandai pandai menjalaninya, mengelola pekerjaan, mengelola waktu, mengelola stress, menjaga keseimbangan hidup. Kembali ke tujuan awal, bahwa yang dicari dalam hidup adalah kebahagiaan. Bila kondisi pekerjaan membuat galau, sebisa mungkin cari sisi positif untuk disyukuri, kalau jalanan macet masih ada sisi positif untuk disyukuri, kalau bos marah-marah paling tidak ada hal yang bisa disyukuri bahwa kita masih punya bos dan pekerjaan.

Memandangi aquarium semaleman
Pada awal tahun lalu, saya memiliki seorang pelanggan yang seorang dokter, praktek alternatif aquapunktur dan beliau adalah ketua IDI di Jakarta. Dalam satu obrolan beliau bercerita, seorang pasien yang mengalami sakit kepala hebat, tidak mempan diobati dengan cara-cara biasa. Apa yang selanjutkan dilakukan oleh dokter ini untuk menyembuhkan sakit kepala hebat di pasien ini? Dokter memiliki koleksi ribuan batu dari seluruh negeri yang disimpan di dalam meja prakteknya yang sangat panjang ini. Ternyata meja terbuat dari etalase kaca yang tembus pandang, setelah tidak ada pasien yang lain, dibukan kain penutup meja dan.... woooow ada indah sekali. Pasien hanya disarankan untuk menikmati koleksi batu yang jumlahnya ribuan, memandangi dan sesekali ada yang boleh dipegang. Berjam-jam pasien larut dalam takjub akan keindahan. AJAIB... saat itu sakit kepala sembuh.

Jam 11 malam, seperti biasa saya mendarat di rumah, tidak bisa langsung istirahat, karena ada laporan yang harus diselesaikan dan materi meeting besok pagi. Lanjut kerja di rumah, kali ini saya membuka meja lipat kecil untuk laptop, ditaruh persis di samping aquarium, malam ini kondisi air sangat jernih, kemarin habis diganti air, koleksi ikan warna-warni indah sekali.

Melihat ikan bergerak lincah kiri kanan atas bawah, sesekali saya beri makanan, mereka tampak begitu semangat melahapnya. Sepertinya meraka bahagia sekali, hidup beramai-ramai dalam satu tempat, air jernih, makanan disiapkan, lampu warna warni, diberi vitamin, gelembung oksigen, kehidupan yang sempurna bagi mereka.

Sementara laptop masih menyala, jari jari tangan saya menari di atas keyboard sesekali tangan kanan menggapai Mouse, sambil memperhatikan ikan di aquarium, otak saya begitu encer mengalirkan ide-ide dan tersalurkan melalui ketikan di laptop. Keceriaan mereka membuat tubuhku rileks, lupa rasa penat seharian, lupa beban berat minggu ini, dan berpengaruh pada performance otak baik

Tanpa sadar, mata saya bergantian berpindah dari laptop ke aquarium, terus begitu sampai jam 3 pagi. Pekerjaan selesai, tidur, dan besok jam ½ 5 bangun untuk berangkat kerja lagi.
Memandangi aquarium semaleman itu sesuatu...

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 27 November 2016

MEMANDANGI AQUARIUM SEMALEMAN

Tujuan hidup kita adalah menjadi bahagia – Dalai Lama
Minggu ini menjadi minggu yang sangat berat, target penjualan masih jauh dari target yang harus dicapai, semua strategi sudah coba dijalankan namun tidak manjur, cicilan mobil jatuh tempo, bos bawaannya marah melulu karena keseluruhan team mengalami penurunan performance, hasil ulangan anak-anak tumben-tumbennya mendapat nilai buruk, istri sedang malas-malasan menjalankan peran sebagai ibu rumahtangga.

Kondisi ini membutuhkan pelampiasan untuk keseimbangan, mau hang out tidak memungkinkan, selesai kerja sudah larut malam, belum lagi harus ditambah 2 jam perjalanan mau sampai rumah jam berapa, karena besok pagi-pagi ada meeting sales performance. Ditambah lagi kondisi tanggal tua yang membuat kehidupan makin berat dijalani. Bukankah logika berbanding lurus dengan logistik, kalau logistik terganggu, logika juga terganggu, tanggal tua logistik terganggu, he he.

Apa yang saya alami bisa jadi mewakili sebagai besar orang yang tinggal di kota besar seperti jakarta, sebagai seorang karyawan dikejar-kejar target dikombinasikan dengan persaingan hidup di jalanan yang begitu dasyat, ditambah biaya hidup yang tinggi,

Harus pandai pandai menjalaninya, mengelola pekerjaan, mengelola waktu, mengelola stress, menjaga keseimbangan hidup. Kembali ke tujuan awal, bahwa yang dicari dalam hidup adalah kebahagiaan. Bila kondisi pekerjaan membuat galau, sebisa mungkin cari sisi positif untuk disyukuri, kalau jalanan macet masih ada sisi positif untuk disyukuri, kalau bos marah-marah paling tidak ada hal yang bisa disyukuri bahwa kita masih punya bos dan pekerjaan.

Memandangi aquarium semaleman
Pada awal tahun lalu, saya memiliki seorang pelanggan yang seorang dokter, praktek alternatif aquapunktur dan beliau adalah ketua IDI di Jakarta. Dalam satu obrolan beliau bercerita, seorang pasien yang mengalami sakit kepala hebat, tidak mempan diobati dengan cara-cara biasa. Apa yang selanjutkan dilakukan oleh dokter ini untuk menyembuhkan sakit kepala hebat di pasien ini? Dokter memiliki koleksi ribuan batu dari seluruh negeri yang disimpan di dalam meja prakteknya yang sangat panjang ini. Ternyata meja terbuat dari etalase kaca yang tembus pandang, setelah tidak ada pasien yang lain, dibukan kain penutup meja dan.... woooow ada indah sekali. Pasien hanya disarankan untuk menikmati koleksi batu yang jumlahnya ribuan, memandangi dan sesekali ada yang boleh dipegang. Berjam-jam pasien larut dalam takjub akan keindahan. AJAIB... saat itu sakit kepala sembuh.

Jam 11 malam, seperti biasa saya mendarat di rumah, tidak bisa langsung istirahat, karena ada laporan yang harus diselesaikan dan materi meeting besok pagi. Lanjut kerja di rumah, kali ini saya membuka meja lipat kecil untuk laptop, ditaruh persis di samping aquarium, malam ini kondisi air sangat jernih, kemarin habis diganti air, koleksi ikan warna-warni indah sekali.

Melihat ikan bergerak lincah kiri kanan atas bawah, sesekali saya beri makanan, mereka tampak begitu semangat melahapnya. Sepertinya meraka bahagia sekali, hidup beramai-ramai dalam satu tempat, air jernih, makanan disiapkan, lampu warna warni, diberi vitamin, gelembung oksigen, kehidupan yang sempurna bagi mereka.

Sementara laptop masih menyala, jari jari tangan saya menari di atas keyboard sesekali tangan kanan menggapai Mouse, sambil memperhatikan ikan di aquarium, otak saya begitu encer mengalirkan ide-ide dan tersalurkan melalui ketikan di laptop. Keceriaan mereka membuat tubuhku rileks, lupa rasa penat seharian, lupa beban berat minggu ini, dan berpengaruh pada performance otak baik

Tanpa sadar, mata saya bergantian berpindah dari laptop ke aquarium, terus begitu sampai jam 3 pagi. Pekerjaan selesai, tidur, dan besok jam ½ 5 bangun untuk berangkat kerja lagi.
Memandangi aquarium semaleman itu sesuatu...

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar