Selasa, 15 November 2016

COACH

Terlahir dari keluarga berada dan sebagai seorang gadis yang cantik dan memiliki IQ diatas rata-rata, membuat orang tuanya memaksanya untuk meneruskan pendidikan tinggi di Standford University untuk menjadi dokter atau pengacara. Namun bakat dan keinginan kuatnya adalah untuk menjadi pemain piano, bakat yang sudah dia tunjukkan pada kedua orang tuanya.
Memiliki orang tua saya sangat keras kepala dan konservatif, memiliki disiplin yang sangat tinggi, berpegang teguh pada prinsip, dan sangat suka memaksakan kehendak mereka pada dirinya. Sejak masa kanak-kanak, selalu dihukum tidak boleh keluar rumah setiap kali janya karena mendapatkan nilai “B” pada salah satu mata pelajaran, dan selalu mendapatkan omelan dan pukulan setiap kali mendapat nilai lebih rendah lagi.

Tidak pernah diperbolehkan untuk bersosialisasi, pergi untuk berpesta, atau hanya sekedar menonton film di bioskop. Sempat terpikir beberapa kali untuk bunur diri karena tidak tahan dengan kehidupan tidak bahagia di masa kecil.

Lari dari rumah di usia 17 tahun. tinggal dan menetap di mana saya dapat tumpangan, tinggal bersama pengamen jalanan, bersama teman, bersama orang asing, di hotel dan kadang di tenda, di mana saja yang penting tidak di rumah. Untuk bertahan hidup, dia mengamen bahkan kadang-kala mengemis bahkan menjual diri hanya sekedar untuk makan dan mendapatkan tempat bermalam. Singkat cerita setelah luntang lantung tidak punya uang, gadis ini berhail mendapatkan bea siswa penuh Universitas Rutgers.

Kuliah sambil bekerja untuk bertahan hidup, sebagai penari dan model untuk orang dewasa, membawanya berkenalan dengan sutradara film dewasa di Los Angeles bernama Bud Lee. Ini lah awal dari sang gadis cantik, cerdar, pintar dan berbakat terjerumus menjadi bintang Film dewasa meskipun hal ini tidak disesalinya. Dia “Asia Carera” salah memilih pelatih hidupnya.

Michael Schumacher
Adalah satu dari sekian banyak legenda hidup Formula 1 yang sangat popular hingga saat ini. Pemegang rekor di balapan F1, sampai detik ini belum terpecahkanoleh pembalap hebat manapun. Menjuarai 91 balapan Formula 1 (rekor terdekat Lewis Hamilton 51 kemenangan– Nov 2016), tujuh kali merebut gelar juara dunia (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004). Ia juga memegang berbagai rekor lain selain juara dunia paling banyak, kemenangan terbanyak, yaitu pemegang pole position terbanyak, peraih poin paling banyak (dengan sistem sebelum 2010), dan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim (13 kali di musim 2004, terdekat adalah Rosrberg 8 & Hamilton 9, Nov 2016).

Kehebatan dari sang legenda F1 ini tidak lepas dari tiga pelatihnya selama menjalani karir di balapan paling bergengsi ini. Seorang Schumi memiliki pelatih kebugaran, pelatih teknis dan pelatih rohani. Kombinasi tiga pelatih inilah yang membentuk dirinya menjadi seorang legenda. Tentu cerita ini berbanding terbalik dengan Asa Carera yang salah pelatih.

Siapa orang yang paling berperan dalam prestasi klub sepak bola? Coach. Siapa yang menjadikan Roberto Duran menjadi petinju terhebat sepanjang sejarah tinju? Ray Acer, pelatih legendaris yang pernah melatih 10,000 petinju selama 70 tahun karirnya.

Siapa Coach Anda
Kenapa Coach penting? Sering kali kita tidak menyadari potensi yang dimiliki, apa yang terbaik kita lakukan. Di sinilah peran dari seorang pelatih. Seorang pelatih bola paham potensi anak asuhannya, siapa yang jago menjadi shooter, siapa yang jago menjadi benteng pertahanan, siapa yang jago menggiring bola, siapa yang jago membagi bola. Pelatih yang jeli mampu membuat team kuat, karena mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat, dengan cara mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak asuhnya.

Itulah yang terjadi pada Roberto Duran ketika tidak ada orang yang melihat potensinya, seorang coach hebat “Ray Acer” mampu melihat potensi anak muda ini untuk menjadi juara Dunia, dan terbukti. Begitu halnya dengan Bud Lee juga melihat potensi yang lain dari dalam diri Asia Carera.

Mari kita ingat-ingat, siapa yang menjadi Coach dari diri kita dalam karir atau dalam kehidupan. Dalam karir, bisa jadi atasan berperan sebagai coach, dalam komunitas, salah satu teman dalam komunitas bisa berperan sebagai coach. Sayangya, tidak semua orang disekeliling berbakat jadi pelatih sementara kepada mereka kita bergaul. Seorang atasan dalam karir seharus mampu sebagai trainer, sebagai guru dan sekaligus sebagai coach yang mampu menemukan potensi dari team.

Jangan salah pilih Coach.

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 15 November 2016

COACH

Terlahir dari keluarga berada dan sebagai seorang gadis yang cantik dan memiliki IQ diatas rata-rata, membuat orang tuanya memaksanya untuk meneruskan pendidikan tinggi di Standford University untuk menjadi dokter atau pengacara. Namun bakat dan keinginan kuatnya adalah untuk menjadi pemain piano, bakat yang sudah dia tunjukkan pada kedua orang tuanya.
Memiliki orang tua saya sangat keras kepala dan konservatif, memiliki disiplin yang sangat tinggi, berpegang teguh pada prinsip, dan sangat suka memaksakan kehendak mereka pada dirinya. Sejak masa kanak-kanak, selalu dihukum tidak boleh keluar rumah setiap kali janya karena mendapatkan nilai “B” pada salah satu mata pelajaran, dan selalu mendapatkan omelan dan pukulan setiap kali mendapat nilai lebih rendah lagi.

Tidak pernah diperbolehkan untuk bersosialisasi, pergi untuk berpesta, atau hanya sekedar menonton film di bioskop. Sempat terpikir beberapa kali untuk bunur diri karena tidak tahan dengan kehidupan tidak bahagia di masa kecil.

Lari dari rumah di usia 17 tahun. tinggal dan menetap di mana saya dapat tumpangan, tinggal bersama pengamen jalanan, bersama teman, bersama orang asing, di hotel dan kadang di tenda, di mana saja yang penting tidak di rumah. Untuk bertahan hidup, dia mengamen bahkan kadang-kala mengemis bahkan menjual diri hanya sekedar untuk makan dan mendapatkan tempat bermalam. Singkat cerita setelah luntang lantung tidak punya uang, gadis ini berhail mendapatkan bea siswa penuh Universitas Rutgers.

Kuliah sambil bekerja untuk bertahan hidup, sebagai penari dan model untuk orang dewasa, membawanya berkenalan dengan sutradara film dewasa di Los Angeles bernama Bud Lee. Ini lah awal dari sang gadis cantik, cerdar, pintar dan berbakat terjerumus menjadi bintang Film dewasa meskipun hal ini tidak disesalinya. Dia “Asia Carera” salah memilih pelatih hidupnya.

Michael Schumacher
Adalah satu dari sekian banyak legenda hidup Formula 1 yang sangat popular hingga saat ini. Pemegang rekor di balapan F1, sampai detik ini belum terpecahkanoleh pembalap hebat manapun. Menjuarai 91 balapan Formula 1 (rekor terdekat Lewis Hamilton 51 kemenangan– Nov 2016), tujuh kali merebut gelar juara dunia (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004). Ia juga memegang berbagai rekor lain selain juara dunia paling banyak, kemenangan terbanyak, yaitu pemegang pole position terbanyak, peraih poin paling banyak (dengan sistem sebelum 2010), dan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim (13 kali di musim 2004, terdekat adalah Rosrberg 8 & Hamilton 9, Nov 2016).

Kehebatan dari sang legenda F1 ini tidak lepas dari tiga pelatihnya selama menjalani karir di balapan paling bergengsi ini. Seorang Schumi memiliki pelatih kebugaran, pelatih teknis dan pelatih rohani. Kombinasi tiga pelatih inilah yang membentuk dirinya menjadi seorang legenda. Tentu cerita ini berbanding terbalik dengan Asa Carera yang salah pelatih.

Siapa orang yang paling berperan dalam prestasi klub sepak bola? Coach. Siapa yang menjadikan Roberto Duran menjadi petinju terhebat sepanjang sejarah tinju? Ray Acer, pelatih legendaris yang pernah melatih 10,000 petinju selama 70 tahun karirnya.

Siapa Coach Anda
Kenapa Coach penting? Sering kali kita tidak menyadari potensi yang dimiliki, apa yang terbaik kita lakukan. Di sinilah peran dari seorang pelatih. Seorang pelatih bola paham potensi anak asuhannya, siapa yang jago menjadi shooter, siapa yang jago menjadi benteng pertahanan, siapa yang jago menggiring bola, siapa yang jago membagi bola. Pelatih yang jeli mampu membuat team kuat, karena mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat, dengan cara mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak asuhnya.

Itulah yang terjadi pada Roberto Duran ketika tidak ada orang yang melihat potensinya, seorang coach hebat “Ray Acer” mampu melihat potensi anak muda ini untuk menjadi juara Dunia, dan terbukti. Begitu halnya dengan Bud Lee juga melihat potensi yang lain dari dalam diri Asia Carera.

Mari kita ingat-ingat, siapa yang menjadi Coach dari diri kita dalam karir atau dalam kehidupan. Dalam karir, bisa jadi atasan berperan sebagai coach, dalam komunitas, salah satu teman dalam komunitas bisa berperan sebagai coach. Sayangya, tidak semua orang disekeliling berbakat jadi pelatih sementara kepada mereka kita bergaul. Seorang atasan dalam karir seharus mampu sebagai trainer, sebagai guru dan sekaligus sebagai coach yang mampu menemukan potensi dari team.

Jangan salah pilih Coach.

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar