Minggu, 05 Juni 2016

MUHAMMAD ALI - SANG LEGENDA TELAH BERPULANG

Saya lebih baik menderita SAKIT saat latihan agar musuh tidak bisa menyakitiku di Ring – Muhammad Ali

Salah satu Quote dari sang Legenda, Muhammad Ali. Bermakna bahwa segala sesuatu harus dipersiapkan dengan serius, agar saat waktunya tiba kita sudah benar-benar siap. Disiplin diri, keras terhadap diri akan menghasilkan kekuatan.

Dan siapa yang tidak mengenalnya, sebagai petinju yang tidak semata memenangkan pertarungan, namun mampumembuat tinju sebagai senin yang bisa dinikmati banyak orang. Beda sekali dengan gaya bertinju Mike Tyson yang benar-benar bertinju, mengandalkan kekuatan mengandalkan kebringasan, tidak peduli penonton suka atau tidak, tidak peduli penontong rugi karena uang jutaan untuk membeli tiket hanya mendapatkan beberapa detik penampilannya. Yang Mike Tyson pikirkan hanyalah merobohkan lawan secepat-cepatnya.

Sungguh dua legenda yang berbeda saat beraksi di atas Ring, dan beberapa tahun terakhir, setelah menggantung sarung tinjunya, kedua legenda ini menjadi sahabat Baik

Sang Legenda telah Berpulang (4 Juni 2016)
Berjuang melawan penyakit Parkinson, penyakit yang kasusnya tidak terlalu banyak, selama 30 tahun. Selama itu pula, ketenarannya tidak pernah pudar, semangatnya, aksi heroiknya, keseriusannya, kecerdasannya, menjadi inspirasi banyak orang. Itulah legenda.

Menjawab pertanyaan seorang anak tentang “apa yang akan dilakukannya ketika ia pensiun dari bertinju”, Muhammad Ali mengatakan sebagai berikut:

"Hidup ini singkat. Berapa tahun kau habiskan untuk tidur, untuk bersekolah, melakukan perjalanan, menonton film, televisi, berolahraga, dan lain lain.

Ketika kau sibuk mengurus keluarga dan anak-anakmu, tahu-tahu usiamu sudah 60 tahun. Padahal semua yang kau lakukan itu bukan milikmu. Aku pernah bercerai. Keempat anakku kini memanggil bapak pada lelaki lain dan mereka tak pernah mengunjungiku lagi. Anak dan istrimu bukanlah milikmu".

Lalu apa yang akan kulakukan setelah pensiun? Get ready to meet God. Bersiap menemui Tuhan. Kita semua akan mati, kapan pun tanpa kita tahu saatnya.

Tuhan tidak peduli kau mengalahkan Joe Frazier atau George Foreman. Tuhan ingin melihat apa yang kau lakukan pada sesama. Yang paling penting dalam hidup adalah ketika kau mati apakah kau masuk surga atau neraka.

Aku begitu takut masuk neraka. Mungkin saja aku membunuh atau merampok orang. Barangkali polisi tak dapat menangkapku, tapi ketika aku mati ada yang mencatat semua perbuatanku dan aku tak bisa mengelak. Jadi apa yang akan aku lakukan?

Bersiap menemui Tuhan dan berharap masuk ke surgaNya. Faham?"
(sumber: WhatsApp Group)

Uraian ini dikatakan oleh Muhammad Ali pada saat usianya baru 35 tahun dan masih di puncak kejayaannya.

Ketika ia mulai terkena penyakit Parkinson, ia berkata, "Hidup ini adalah ilusi. Aku menaklukkan dunia tapi tak membuatku puas. Tuhan memberikan penyakit ini untuk mengingatkanku bahwa aku BUKANLAH nomer satu melainkan DIA.


Selamat Jalan Sang Legenda, Istirahatlah dengan tenang dan Damai. Doa kami menyertaimu. Amiin

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 05 Juni 2016

MUHAMMAD ALI - SANG LEGENDA TELAH BERPULANG

Saya lebih baik menderita SAKIT saat latihan agar musuh tidak bisa menyakitiku di Ring – Muhammad Ali

Salah satu Quote dari sang Legenda, Muhammad Ali. Bermakna bahwa segala sesuatu harus dipersiapkan dengan serius, agar saat waktunya tiba kita sudah benar-benar siap. Disiplin diri, keras terhadap diri akan menghasilkan kekuatan.

Dan siapa yang tidak mengenalnya, sebagai petinju yang tidak semata memenangkan pertarungan, namun mampumembuat tinju sebagai senin yang bisa dinikmati banyak orang. Beda sekali dengan gaya bertinju Mike Tyson yang benar-benar bertinju, mengandalkan kekuatan mengandalkan kebringasan, tidak peduli penonton suka atau tidak, tidak peduli penontong rugi karena uang jutaan untuk membeli tiket hanya mendapatkan beberapa detik penampilannya. Yang Mike Tyson pikirkan hanyalah merobohkan lawan secepat-cepatnya.

Sungguh dua legenda yang berbeda saat beraksi di atas Ring, dan beberapa tahun terakhir, setelah menggantung sarung tinjunya, kedua legenda ini menjadi sahabat Baik

Sang Legenda telah Berpulang (4 Juni 2016)
Berjuang melawan penyakit Parkinson, penyakit yang kasusnya tidak terlalu banyak, selama 30 tahun. Selama itu pula, ketenarannya tidak pernah pudar, semangatnya, aksi heroiknya, keseriusannya, kecerdasannya, menjadi inspirasi banyak orang. Itulah legenda.

Menjawab pertanyaan seorang anak tentang “apa yang akan dilakukannya ketika ia pensiun dari bertinju”, Muhammad Ali mengatakan sebagai berikut:

"Hidup ini singkat. Berapa tahun kau habiskan untuk tidur, untuk bersekolah, melakukan perjalanan, menonton film, televisi, berolahraga, dan lain lain.

Ketika kau sibuk mengurus keluarga dan anak-anakmu, tahu-tahu usiamu sudah 60 tahun. Padahal semua yang kau lakukan itu bukan milikmu. Aku pernah bercerai. Keempat anakku kini memanggil bapak pada lelaki lain dan mereka tak pernah mengunjungiku lagi. Anak dan istrimu bukanlah milikmu".

Lalu apa yang akan kulakukan setelah pensiun? Get ready to meet God. Bersiap menemui Tuhan. Kita semua akan mati, kapan pun tanpa kita tahu saatnya.

Tuhan tidak peduli kau mengalahkan Joe Frazier atau George Foreman. Tuhan ingin melihat apa yang kau lakukan pada sesama. Yang paling penting dalam hidup adalah ketika kau mati apakah kau masuk surga atau neraka.

Aku begitu takut masuk neraka. Mungkin saja aku membunuh atau merampok orang. Barangkali polisi tak dapat menangkapku, tapi ketika aku mati ada yang mencatat semua perbuatanku dan aku tak bisa mengelak. Jadi apa yang akan aku lakukan?

Bersiap menemui Tuhan dan berharap masuk ke surgaNya. Faham?"
(sumber: WhatsApp Group)

Uraian ini dikatakan oleh Muhammad Ali pada saat usianya baru 35 tahun dan masih di puncak kejayaannya.

Ketika ia mulai terkena penyakit Parkinson, ia berkata, "Hidup ini adalah ilusi. Aku menaklukkan dunia tapi tak membuatku puas. Tuhan memberikan penyakit ini untuk mengingatkanku bahwa aku BUKANLAH nomer satu melainkan DIA.


Selamat Jalan Sang Legenda, Istirahatlah dengan tenang dan Damai. Doa kami menyertaimu. Amiin

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar