Selasa, 16 Desember 2014

KESEIMBANGAN



Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit. – Pramoedya Ananta Tour
Work Hard Play Hard, adalah salah satu bentuk keseimbangan. Banyak perusahaan mewajibkan karyawannya untuk mengambil cuti, membuat design kantor sedemikian rupa menjadi tempat yang menyenangkan, ada tempat santai, meja bilyard, ruangan bermain musik dan secara rutin melakukan acara kebersamaan.

Pada dasarnya manusia memiliki batas ketahanan dalam bekerja secara fisik, begitu juga batas ketahanan dalam berpikir, bukan seperti mesin yang bisa diforsir hanya dengan memberikan bahan bakar saja. Semakin dipaksakan produktivitasnya berbanding terbalik. 

Bahkan konon otak manusia harus istirahat setelah berpikir keras selama 40 menit, bila dipaksakan justru tidak menghasilkan ide-ide dan pemikiran kreatif. Itulah kenapa ide-ide brilian muncul bukan di ruang meeting, bukan muncul di dalam kantor, justru ide brilian datang pada saat kita sedang santai menikmati kopi di caffe, saat sedang liburan di pantai atau maaf saat sedang jongkok di kamar mandi.

Coba perhatikan, kenapa orang jakarta rela menempuh perjalanan yang macet di setiap week end hanya untuk berlibur ke puncak? Kenapa banyak karyawan menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga setiap week end, kenapa banyak orang menabung untuk akhirnya digunakan biaya berlibur ke luar negeri? Jawabannya satu “KESEIMBANGAN HIDUP”

Memikirkan Dunia sekaligus memikirkan akhirat adalah bentuk keseimbangan. Seimbang antara pekerjaan, keluarga, sahabat, ibadah dan semangat kadang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun harus diusahakan. Kebahagiaan yang kita cari harus diupayakan antara bahagia secara materi, bahagia secara emosi dan bahagia secara spiritual. Keseimbanganlah yang akan membuat hidup kita terasa nikmat untuk dijalani.

Bayangkan hidup itu seperti pemain akrobat dengan lima bola di udara.
Kita bisa menamai bola-bola itu dengan sebutan: Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Sahabat dan Semangat
Kita harus menjaga semua bola itu tetap di udara dan jangan sampai ada yang terjatuh.
Kalaupun situasi mengharuskan Anda melepaskan salah satu di antara lima bola tersebut, lepaskanlah "pekerjaan" karena pekerjaan adalah BOLA KARET.

Pada saat Anda menjatuhkan nya, suatu saat ia akan melambung kembali. Namun empat bola lain seperti Keluarga, Kesehatan, Sahabat, dan Semangat adalah BOLA KACA. Jika Anda menjatuhkannya, akibatnya bisa sangat fatal!"

Pada kenyataannya, kita terlalu menjaga pekerjaan (bola karet). Bahkan kita mengorbankan keluarga, kesehatan, sahabat, dan semangat demi menyelamatkan bola karet tersebut.

Contohnya:

  • Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga,
  • Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita tidak memperhatikan kesehatan,
  • Demi uang atau pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan sahabat baik.

Bukan berarti pekerjaan tidak penting! Tapi jangan sampai uang atau pekerjaan menjadi "berhala" dalam hidup kita. Ingat..! kalaupun terpaksa kita harus kehilangan, tapi uang selalu bisa kita cari lagi. Tetapi manakala kita harus kehilangan keluarga, kemana lagi kita bisa membelinya..?

Dαn jika kita harus kehilangan sahabat baik, apakah kita juga bisa membeli sahabat..?

Dαn Apakah kesehatan kita juga bisa kembali normal jika kita terkena penyakit kritis..?

Jagalah agar prioritas hidup kita tetap seimbang..! Teruslah belajar, berusaha dan berdo'a sebagai kunci kita dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 16 Desember 2014

KESEIMBANGAN



Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit. – Pramoedya Ananta Tour
Work Hard Play Hard, adalah salah satu bentuk keseimbangan. Banyak perusahaan mewajibkan karyawannya untuk mengambil cuti, membuat design kantor sedemikian rupa menjadi tempat yang menyenangkan, ada tempat santai, meja bilyard, ruangan bermain musik dan secara rutin melakukan acara kebersamaan.

Pada dasarnya manusia memiliki batas ketahanan dalam bekerja secara fisik, begitu juga batas ketahanan dalam berpikir, bukan seperti mesin yang bisa diforsir hanya dengan memberikan bahan bakar saja. Semakin dipaksakan produktivitasnya berbanding terbalik. 

Bahkan konon otak manusia harus istirahat setelah berpikir keras selama 40 menit, bila dipaksakan justru tidak menghasilkan ide-ide dan pemikiran kreatif. Itulah kenapa ide-ide brilian muncul bukan di ruang meeting, bukan muncul di dalam kantor, justru ide brilian datang pada saat kita sedang santai menikmati kopi di caffe, saat sedang liburan di pantai atau maaf saat sedang jongkok di kamar mandi.

Coba perhatikan, kenapa orang jakarta rela menempuh perjalanan yang macet di setiap week end hanya untuk berlibur ke puncak? Kenapa banyak karyawan menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga setiap week end, kenapa banyak orang menabung untuk akhirnya digunakan biaya berlibur ke luar negeri? Jawabannya satu “KESEIMBANGAN HIDUP”

Memikirkan Dunia sekaligus memikirkan akhirat adalah bentuk keseimbangan. Seimbang antara pekerjaan, keluarga, sahabat, ibadah dan semangat kadang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun harus diusahakan. Kebahagiaan yang kita cari harus diupayakan antara bahagia secara materi, bahagia secara emosi dan bahagia secara spiritual. Keseimbanganlah yang akan membuat hidup kita terasa nikmat untuk dijalani.

Bayangkan hidup itu seperti pemain akrobat dengan lima bola di udara.
Kita bisa menamai bola-bola itu dengan sebutan: Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Sahabat dan Semangat
Kita harus menjaga semua bola itu tetap di udara dan jangan sampai ada yang terjatuh.
Kalaupun situasi mengharuskan Anda melepaskan salah satu di antara lima bola tersebut, lepaskanlah "pekerjaan" karena pekerjaan adalah BOLA KARET.

Pada saat Anda menjatuhkan nya, suatu saat ia akan melambung kembali. Namun empat bola lain seperti Keluarga, Kesehatan, Sahabat, dan Semangat adalah BOLA KACA. Jika Anda menjatuhkannya, akibatnya bisa sangat fatal!"

Pada kenyataannya, kita terlalu menjaga pekerjaan (bola karet). Bahkan kita mengorbankan keluarga, kesehatan, sahabat, dan semangat demi menyelamatkan bola karet tersebut.

Contohnya:

  • Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga,
  • Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita tidak memperhatikan kesehatan,
  • Demi uang atau pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan sahabat baik.

Bukan berarti pekerjaan tidak penting! Tapi jangan sampai uang atau pekerjaan menjadi "berhala" dalam hidup kita. Ingat..! kalaupun terpaksa kita harus kehilangan, tapi uang selalu bisa kita cari lagi. Tetapi manakala kita harus kehilangan keluarga, kemana lagi kita bisa membelinya..?

Dαn jika kita harus kehilangan sahabat baik, apakah kita juga bisa membeli sahabat..?

Dαn Apakah kesehatan kita juga bisa kembali normal jika kita terkena penyakit kritis..?

Jagalah agar prioritas hidup kita tetap seimbang..! Teruslah belajar, berusaha dan berdo'a sebagai kunci kita dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar