Rabu, 01 Oktober 2014

Audit Waktu - APAKAH SAYA LAYAK SUKSES?



Bukan waktu yang mengisi saya, tetapi sayalah yang mengisi waktu,” kata penulis dan pebisnis Jeff Haden

http://aksewms.ac.id/data/tips_pic/11.jpg
Bagaimana seseorang mengisi waktu, itu akan menentukan kesuksesan yang akan diraihnya. Sekaligus, penghargaan terhadap waktu inilah yang membedakan antara orang sukses dan seorang pecundang. Orang malas dan suka menyia-nyiakan waktu – sering mengeluh hidup ini sulit. Ada dua hal yang tidak bisa kembali dalam hidupmu, yaitu WAKTU dan PERKATAAN, maka pergunakanlah keduanya dengan bijaksana dan bermanfaat – Mario Teguh. Ditambahkan Jika Anda menghargai waktu, kehidupan Anda menjadi berharga. Jika Anda menghormati waktu, kehidupan Anda menjadi terhormat.

Kalau ditanyakan pada seseorang “Apakah Anda ingin sukses?” sudah barang tentu dijawab “ya, saya ingin sukses”. Pertanyaan selanjutnya adalah, “bagaimana sikap Anda terhadap waktu, apa yang Anda lakukan di saat luang? Apakah waktu Anda diisi dengan pengembangan diri? apakah Anda disiplin terhadap waktu? Apakah Anda selalu nonton tivi pada saat waktu luang, berapa jam waktu yang Anda gunakan untuk membaca buku setiap hari?” Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin saja bertolak belakang dengan keinginnannya untuk sukses.

Knowledge dan skill adalah salah satu syarat seseorang bisa bersaing sehingga pada akhirnya bisa meraih kesuksesan, tapi kenapa tidak menggunakan waktunya untuk membaca buku. Hampir setiap hari ada seminar yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang besar maupun yang kecil, semuanya untuk pengembangan diri, dan semuanya diikuti oleh ratusan peserta meskipun harganya tidaklah murah, pertanyaannya kapan terakhir Anda mengikuti sebuah seminar untuk pengembangan diri?

Sejak berkarir di Jakarta, tahun 2000, yang saya lakukan adalah berangkat kerja lebih awal dari teman-teman kantor, dan pulang tidak pernah ontime. Kalau ditanya berapa kali saya terlambat kerja selama 14 tahun berkarir di Jakarta, saya bisa menjawabnya, karena memang bisa dihitung dengan jari. Hampir saya tidak pernah melihat matahari pagi dan sore, karena saya berangkat kerja sebelum matahari terbit dan pulang saat matahari sudah digantikan bulan. Saya punya prinsip, dengan alokasi waktu lebih banyak, datang ke kantor sebelum jam kerja akan membuat saya bisa mempersiapkan pekerjaan lebih baik, dan waktu lebih karena tidak buru-buru pulang membuat saya punya kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan lebih baik. Tidak akan sia-sia orang yang bekerja keras dan mengalokasikan waktu lebih lama.

Dalam hal produktifitas, bagi orang yang berdisiplin akan memaksa dirinya dengan time schedule, dimana di dalamnya ada dead line. Dead line adalah standart minimal dalam dispiplin waktu, artinya tenggat waktu tersebut harus dipatuhi, namun bila bisa dikerjakan lebih cepat akan lebih baik karena ada hal lain yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan produktifitas.

Menunda
Apakah saya layak untuk sukses sementara saya suka menunda pekerjaan. Aah ini kan bisa dikerjakan lain kali - tidak urgent, saya sudah capek sekali hari ini saya tidak akan memaksakan mengerjakan pekerjaan yang belum selesai, saya cukup bekerja keras hari ini (ingat kalau kita tidak keras terhadap diri sendiri, maka hidup yang akan keras terhadap Anda). Kerjakan apa yang harus dikerjakan hari ini, karena besok akan akan pekerjaan lain menanti. Dalam hal kesehatan, kita sering menunda untuk rajin berolah raga, biasanya kita akan mulai melakukan latihan cardio saat sudah kelebihan berat badan, yaa memang ini terlambat. Waktu sekolah saya sering menunda untuk belajar sedikit demi sedikit, dan saya yakin kebayakan pelajar demikian, kita menyebutnya SKS – system kebut semalam (suntuk), hasilnya adalah ulangan kita jeblok karena ngantuk dan hafalan satu semester dipaksakan semalam.

Mengatur waktu
Anda pasti mengenal Bill Gate atau Steve Job! Apakah mereka orang luar biasa? Apakah menurut Anda mereka orang sukses? Apa yang membedakan mreka dengan kita?
Tak ada orang sukses yang bekerja serampangan dan tanpa disiplin waktu. Semua orang sukses tahu benar bagaimana mengelola waktu dan sangat menghargai waktu. Untuk itu, dalam hal waktu, pastikan Anda membuat schedule berdasar waktu, membantu Anda mengatur waktu, membuat berdisiplin dan melakukan banyak hal tanpa terlewatkan

Berita baiknya, semua orang dikarunia waktu yang sama – 24 jam sehari
Kala orang lain bisa, saya pasti bisa. Orang lain sukses karena pandai mengatur waktu dan mengisinya dengan hal positif, mengisinya dengan hal-hal yang produktif. Berarti tergantung dari kita masing-masing untuk disiplin, kalau orang lain bisa kita pasti bisa

Audit Waktu
Orang sukses selalu mencanangkan target atau cita-cita, target harilan, mingguan, bulanan, tahunan ataupun mimpi yang ingin diraih 5 tahun ke depan. Selanjutnya dibuat rincian aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut. Dengan demikian setiap orang yang berencana untuk sukses meraih mimpinya tidak punya waktu untuk tidak produktif karena diisi dengan aktivitas yang terencana.

Mari kita lihat diri kita, pertama apa yang Anda canangkan untuk dicapai tahun ini, aktivitas dan resolusi apa yang sudah dirinci untuk mewujudkannya. (bila Anda tidak menuliskan apa yang akan Anda raih tahun ini, sebaiknya segera lakukan). Apa yang Anda lakukan saat bangun tidur? Sebelum berangkat kerja berita apa yang Anda lihat? Di perjalanan anda tidur atau mendengarkan audio book? Sampai di kantor ngopi di kantin atau menyiapkan pekerjaan hari ini? Apakah ada daftar pekerjaan produktif yang harus dikerjakan hari ini? Apakah pekerjaan tersebut berpengaruh terhadap perkembangan potensi Anda? Anda makan siang tepat waktu atau kembali ke kantor jam 2? Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk facebook, cek email, lihat youtube, chating gak penting dengan temen-temen, dan aktivitas lain yang tidak berkaitan langsung dengan produktifitas? Apakah Anda pulang tepat waktu atau pulang larut karena tidak mau menunda pekerjaan sampai besok? Apakah Anda menyempatkan diri membaca buku sebelum tidur? Apakah Anda sempatkan melihat discovery channel atau lihat FTV? Apakah Anda sudah berterimakasih kepada semua orang yang berhubungan dengan Anda hari ini? Terakhir… apakah hari ini lebih baik dari kemarin dalam memanfaatkan waktu?
Semakin positif hasil audit waktu Anda, semakin cepat Anda sampai di titik kesuksesan.

Salam Smart Life
Joko Ristono

1 komentar:

Rabu, 01 Oktober 2014

Audit Waktu - APAKAH SAYA LAYAK SUKSES?



Bukan waktu yang mengisi saya, tetapi sayalah yang mengisi waktu,” kata penulis dan pebisnis Jeff Haden

http://aksewms.ac.id/data/tips_pic/11.jpg
Bagaimana seseorang mengisi waktu, itu akan menentukan kesuksesan yang akan diraihnya. Sekaligus, penghargaan terhadap waktu inilah yang membedakan antara orang sukses dan seorang pecundang. Orang malas dan suka menyia-nyiakan waktu – sering mengeluh hidup ini sulit. Ada dua hal yang tidak bisa kembali dalam hidupmu, yaitu WAKTU dan PERKATAAN, maka pergunakanlah keduanya dengan bijaksana dan bermanfaat – Mario Teguh. Ditambahkan Jika Anda menghargai waktu, kehidupan Anda menjadi berharga. Jika Anda menghormati waktu, kehidupan Anda menjadi terhormat.

Kalau ditanyakan pada seseorang “Apakah Anda ingin sukses?” sudah barang tentu dijawab “ya, saya ingin sukses”. Pertanyaan selanjutnya adalah, “bagaimana sikap Anda terhadap waktu, apa yang Anda lakukan di saat luang? Apakah waktu Anda diisi dengan pengembangan diri? apakah Anda disiplin terhadap waktu? Apakah Anda selalu nonton tivi pada saat waktu luang, berapa jam waktu yang Anda gunakan untuk membaca buku setiap hari?” Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin saja bertolak belakang dengan keinginnannya untuk sukses.

Knowledge dan skill adalah salah satu syarat seseorang bisa bersaing sehingga pada akhirnya bisa meraih kesuksesan, tapi kenapa tidak menggunakan waktunya untuk membaca buku. Hampir setiap hari ada seminar yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang besar maupun yang kecil, semuanya untuk pengembangan diri, dan semuanya diikuti oleh ratusan peserta meskipun harganya tidaklah murah, pertanyaannya kapan terakhir Anda mengikuti sebuah seminar untuk pengembangan diri?

Sejak berkarir di Jakarta, tahun 2000, yang saya lakukan adalah berangkat kerja lebih awal dari teman-teman kantor, dan pulang tidak pernah ontime. Kalau ditanya berapa kali saya terlambat kerja selama 14 tahun berkarir di Jakarta, saya bisa menjawabnya, karena memang bisa dihitung dengan jari. Hampir saya tidak pernah melihat matahari pagi dan sore, karena saya berangkat kerja sebelum matahari terbit dan pulang saat matahari sudah digantikan bulan. Saya punya prinsip, dengan alokasi waktu lebih banyak, datang ke kantor sebelum jam kerja akan membuat saya bisa mempersiapkan pekerjaan lebih baik, dan waktu lebih karena tidak buru-buru pulang membuat saya punya kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan lebih baik. Tidak akan sia-sia orang yang bekerja keras dan mengalokasikan waktu lebih lama.

Dalam hal produktifitas, bagi orang yang berdisiplin akan memaksa dirinya dengan time schedule, dimana di dalamnya ada dead line. Dead line adalah standart minimal dalam dispiplin waktu, artinya tenggat waktu tersebut harus dipatuhi, namun bila bisa dikerjakan lebih cepat akan lebih baik karena ada hal lain yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan produktifitas.

Menunda
Apakah saya layak untuk sukses sementara saya suka menunda pekerjaan. Aah ini kan bisa dikerjakan lain kali - tidak urgent, saya sudah capek sekali hari ini saya tidak akan memaksakan mengerjakan pekerjaan yang belum selesai, saya cukup bekerja keras hari ini (ingat kalau kita tidak keras terhadap diri sendiri, maka hidup yang akan keras terhadap Anda). Kerjakan apa yang harus dikerjakan hari ini, karena besok akan akan pekerjaan lain menanti. Dalam hal kesehatan, kita sering menunda untuk rajin berolah raga, biasanya kita akan mulai melakukan latihan cardio saat sudah kelebihan berat badan, yaa memang ini terlambat. Waktu sekolah saya sering menunda untuk belajar sedikit demi sedikit, dan saya yakin kebayakan pelajar demikian, kita menyebutnya SKS – system kebut semalam (suntuk), hasilnya adalah ulangan kita jeblok karena ngantuk dan hafalan satu semester dipaksakan semalam.

Mengatur waktu
Anda pasti mengenal Bill Gate atau Steve Job! Apakah mereka orang luar biasa? Apakah menurut Anda mereka orang sukses? Apa yang membedakan mreka dengan kita?
Tak ada orang sukses yang bekerja serampangan dan tanpa disiplin waktu. Semua orang sukses tahu benar bagaimana mengelola waktu dan sangat menghargai waktu. Untuk itu, dalam hal waktu, pastikan Anda membuat schedule berdasar waktu, membantu Anda mengatur waktu, membuat berdisiplin dan melakukan banyak hal tanpa terlewatkan

Berita baiknya, semua orang dikarunia waktu yang sama – 24 jam sehari
Kala orang lain bisa, saya pasti bisa. Orang lain sukses karena pandai mengatur waktu dan mengisinya dengan hal positif, mengisinya dengan hal-hal yang produktif. Berarti tergantung dari kita masing-masing untuk disiplin, kalau orang lain bisa kita pasti bisa

Audit Waktu
Orang sukses selalu mencanangkan target atau cita-cita, target harilan, mingguan, bulanan, tahunan ataupun mimpi yang ingin diraih 5 tahun ke depan. Selanjutnya dibuat rincian aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut. Dengan demikian setiap orang yang berencana untuk sukses meraih mimpinya tidak punya waktu untuk tidak produktif karena diisi dengan aktivitas yang terencana.

Mari kita lihat diri kita, pertama apa yang Anda canangkan untuk dicapai tahun ini, aktivitas dan resolusi apa yang sudah dirinci untuk mewujudkannya. (bila Anda tidak menuliskan apa yang akan Anda raih tahun ini, sebaiknya segera lakukan). Apa yang Anda lakukan saat bangun tidur? Sebelum berangkat kerja berita apa yang Anda lihat? Di perjalanan anda tidur atau mendengarkan audio book? Sampai di kantor ngopi di kantin atau menyiapkan pekerjaan hari ini? Apakah ada daftar pekerjaan produktif yang harus dikerjakan hari ini? Apakah pekerjaan tersebut berpengaruh terhadap perkembangan potensi Anda? Anda makan siang tepat waktu atau kembali ke kantor jam 2? Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk facebook, cek email, lihat youtube, chating gak penting dengan temen-temen, dan aktivitas lain yang tidak berkaitan langsung dengan produktifitas? Apakah Anda pulang tepat waktu atau pulang larut karena tidak mau menunda pekerjaan sampai besok? Apakah Anda menyempatkan diri membaca buku sebelum tidur? Apakah Anda sempatkan melihat discovery channel atau lihat FTV? Apakah Anda sudah berterimakasih kepada semua orang yang berhubungan dengan Anda hari ini? Terakhir… apakah hari ini lebih baik dari kemarin dalam memanfaatkan waktu?
Semakin positif hasil audit waktu Anda, semakin cepat Anda sampai di titik kesuksesan.

Salam Smart Life
Joko Ristono

1 komentar: