Selasa, 23 September 2014

KELUAR DARI ZONA NYAMAN


Sifat manusiawi adalah mencari kenyamanan, segala upaya dilakukan untuk menemukan kenyamanan. Memiliki penghasilan yang tetap, memiliki jaminan kesehatan, memiliki tempat tinggal, memiliki atasan yang baik, memilliki pekerjaan yang aman. Contoh kerja aman sebagai pegawai negeri misalnya, (maaf tidak semua pegawai negeri berpikiran seperti ini kok) kerja nggak kerja gaji tetap diterima setiap bulan dan dapat jaminan uang pensiun nantinya.

Nyaman di tempat yang nyaman.
Pernah saya dengar dari seorang motivator top Indonesia, katanya manusia itu 80% menghindari kesengsaraan dan 20% mencari kenikmatan. Hal inilah yang membuat kita sering merasa nyaman ditempat kita berada saat ini, pekerjaan yang rutin dilakukan dengan mudah, tanpa harus bersusah payah karena yang dikerjakan itu-itu saja, cenderung nyaman. Standar hidup yang tercukupi oleh keuangan saat ini (padahal sebenarnya jauh di bawah standar orang lain), terlalu sering melihat kebawah juga tidak baik, membuat kita merasa jauh lebih baik dibanding orang lain yang di bawah sana, yang akhirnya kita tidak ambisius lagi.
Saya pernah bekerja selama 12 tahun di suatu perusahaan, sudah sangat nyaman dengan situasi pekerjaan, menjadi pegawai tetap dengan jaminan kesehatan yang membuat saya merasa aman dan keamaanan dalam karir, gaji yang lebih dari cukup. Dalam kondisi kenyamanan setelah sekian tahun berkarir, saya memutuskan untuk memulai hidup baru dengan tantangan karir yang baru dan di tempat baru saya harus memulai lagi dari nol. Tepat 2 tahun di tempat baru ini, karir saya diperpanjang 1 tahun ke depan, kondisi yang sangat nyaman, gaji yang besar, pekerjaan yang tidak sulit dilakukan, bisa pulang tepat waktu, sabtu minggu libur, asuransi kesehatan yang memadai. Saya memutuskan keluar dari zona yang sangat nyaman tersebut dan memulai tantangan baru dengan karir baru, mulai dari nol lagi

Orang sukses adalah orang yang bertumbuh
Lihatlah orang-orang yang sukses dalam hidupnya! Mereka adalah seorang penyuka tantangan, pengambil resiko dan selalu keluar dari kenyamanan. Dalam agama juga sudah diajarkan, apabila hari ini kita sama dengan hari kemarin maka kita adalah orang yang merugi, dan kalau lebih buruk dari hari kemarin, kita adalah orang yang celaka! That’s why we must move on, moving to the biggest thing! Escape from comfort zone! Berani??
Keluar dari zona nyaman memaksa Anda untuk belajar hal baru, berhubungan dengan orang baru, mengerjakan pekerjaan baru, menghadapi tantangan baru. Kondisi ini memaksa Anda untuk belajar, beradaptasi, menambah wawasan dan pengetahuan, meningkatkan kompetensi. Sehingga dengan keluar dari zona nyaman kita akan menjadi orang baru dengan kompetensi yang semakin baik. Sementara itu orang yang nyaman dalam dan tidak mau keluar, diibaratkan seperti katak dalam tempurung, ilmu yang dimiliki itu-itu saja, bisa jadi sudah tidak mempan lagi digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Lihat pembalap kelas 125cc setelah memiliki prestasi biasanya mereka akan mencari tantangan baru dengan naik ke kelas 250cc dan setelah sukses di kelas tersebut dia akan melompat keluar dari zona nyaman menuju kelas motoGP (800cc).

Cemas dan takut memulai hal baru
Sangat manusiawi bila kita merasa takut, merasa cemas dengan tempat baru, tantangan baru sama sekali. Rasa pesimis menghadapi kehidupan baru membuat sebagian besar dari kita memutuskan tetap di zona nyaman. Kenyataannya memang demikian, kecemasan dan ketakutan ini akan menghasilkan pemikiran negatif yang akan memperparah rasa cemas dan takut itu semakin menjadi-jadi. Bagaimana mengatasi rasa cemas untuk keluar dari conform zone? Hal ini penting karena syarat untuk sukses seseorang adalah kemauan dan kemampuan untuk keluar dari zona nyaman.
Pertama, mari kita pikirkan keuntungan bila kita keluar dari confort zone, misalnya kita akan sukses, kompetensi kita akan bertambah, peluang yang didapat semakin banyak, melihat contoh bahwa orang sukses setelah keluar dari zona nyaman.
Kedua, pada dasarnya manusia memilliki kemampuan untuk beradaptasi dan memiliki kreativitas untuk mengatasi setiap permasalahan. Kalau begitu apa lagi yang ditakutkan, kodrat manusia adalah bertumbuh dan berkembang, di tempat baru anda akan bertumbuh dalam hal skill, knowledge dan wawasan, jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan.
Ketiga, menentukan tujuan, dengan demikian berarti kita mengetahui ke mana kita akan pergi, mengetahui risiko apa saja yang akan kita hadapi, orang-orang macam apa yang akan menjadi teman kita, juga orang-orang yang seperti apa yang akan kita hadapi, tantangan apa yang perlu kita antisipasi. Bahwa tidak semua yang bakal dihadapi sesuai dengan keinginan kita, belum tentu sesuai dengan prediksi kita, jadi santai saja dengan resiko yang bakal anda hadapi.
Keempat, jangan berharap anda menjadi hebat seperti di zona nyaman anda sebelumnya. Anda boleh optimis, tapi melakukan hal baru di tempat baru, dengan orang-orang baru tidak akan mudah. Di zona nyaman anda mampu melakukan banyak hal dengan mudah dan tanpa perlu banyak Tanya pada rekan kerja Anda, tapi tidak demikian di tempat baru. Jadi lakukan saja sebaik-baiknya.

Mempersiapkan diri dengan baik adalah kunci sukses anda di zona baru, bersiaplah menghadapi segala resiko, berfikir positif dan berani. Percayalah bahwa ketidaknyamanan di tempat baru hanya akan berlangsung beberapa minggu atau beberapa hari saja, setelah Anda menemukan teman baru, setelah mengenali ritme, setelah memahami lingkungan semua akan berjalan dengan mudah. Keluar dari zona nyaman adalah salah satu strategi untuk bertahan di dunia yang serba tidak pasti dan persaingan yang sangat kompetitif saat ini. 

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 23 September 2014

KELUAR DARI ZONA NYAMAN


Sifat manusiawi adalah mencari kenyamanan, segala upaya dilakukan untuk menemukan kenyamanan. Memiliki penghasilan yang tetap, memiliki jaminan kesehatan, memiliki tempat tinggal, memiliki atasan yang baik, memilliki pekerjaan yang aman. Contoh kerja aman sebagai pegawai negeri misalnya, (maaf tidak semua pegawai negeri berpikiran seperti ini kok) kerja nggak kerja gaji tetap diterima setiap bulan dan dapat jaminan uang pensiun nantinya.

Nyaman di tempat yang nyaman.
Pernah saya dengar dari seorang motivator top Indonesia, katanya manusia itu 80% menghindari kesengsaraan dan 20% mencari kenikmatan. Hal inilah yang membuat kita sering merasa nyaman ditempat kita berada saat ini, pekerjaan yang rutin dilakukan dengan mudah, tanpa harus bersusah payah karena yang dikerjakan itu-itu saja, cenderung nyaman. Standar hidup yang tercukupi oleh keuangan saat ini (padahal sebenarnya jauh di bawah standar orang lain), terlalu sering melihat kebawah juga tidak baik, membuat kita merasa jauh lebih baik dibanding orang lain yang di bawah sana, yang akhirnya kita tidak ambisius lagi.
Saya pernah bekerja selama 12 tahun di suatu perusahaan, sudah sangat nyaman dengan situasi pekerjaan, menjadi pegawai tetap dengan jaminan kesehatan yang membuat saya merasa aman dan keamaanan dalam karir, gaji yang lebih dari cukup. Dalam kondisi kenyamanan setelah sekian tahun berkarir, saya memutuskan untuk memulai hidup baru dengan tantangan karir yang baru dan di tempat baru saya harus memulai lagi dari nol. Tepat 2 tahun di tempat baru ini, karir saya diperpanjang 1 tahun ke depan, kondisi yang sangat nyaman, gaji yang besar, pekerjaan yang tidak sulit dilakukan, bisa pulang tepat waktu, sabtu minggu libur, asuransi kesehatan yang memadai. Saya memutuskan keluar dari zona yang sangat nyaman tersebut dan memulai tantangan baru dengan karir baru, mulai dari nol lagi

Orang sukses adalah orang yang bertumbuh
Lihatlah orang-orang yang sukses dalam hidupnya! Mereka adalah seorang penyuka tantangan, pengambil resiko dan selalu keluar dari kenyamanan. Dalam agama juga sudah diajarkan, apabila hari ini kita sama dengan hari kemarin maka kita adalah orang yang merugi, dan kalau lebih buruk dari hari kemarin, kita adalah orang yang celaka! That’s why we must move on, moving to the biggest thing! Escape from comfort zone! Berani??
Keluar dari zona nyaman memaksa Anda untuk belajar hal baru, berhubungan dengan orang baru, mengerjakan pekerjaan baru, menghadapi tantangan baru. Kondisi ini memaksa Anda untuk belajar, beradaptasi, menambah wawasan dan pengetahuan, meningkatkan kompetensi. Sehingga dengan keluar dari zona nyaman kita akan menjadi orang baru dengan kompetensi yang semakin baik. Sementara itu orang yang nyaman dalam dan tidak mau keluar, diibaratkan seperti katak dalam tempurung, ilmu yang dimiliki itu-itu saja, bisa jadi sudah tidak mempan lagi digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Lihat pembalap kelas 125cc setelah memiliki prestasi biasanya mereka akan mencari tantangan baru dengan naik ke kelas 250cc dan setelah sukses di kelas tersebut dia akan melompat keluar dari zona nyaman menuju kelas motoGP (800cc).

Cemas dan takut memulai hal baru
Sangat manusiawi bila kita merasa takut, merasa cemas dengan tempat baru, tantangan baru sama sekali. Rasa pesimis menghadapi kehidupan baru membuat sebagian besar dari kita memutuskan tetap di zona nyaman. Kenyataannya memang demikian, kecemasan dan ketakutan ini akan menghasilkan pemikiran negatif yang akan memperparah rasa cemas dan takut itu semakin menjadi-jadi. Bagaimana mengatasi rasa cemas untuk keluar dari conform zone? Hal ini penting karena syarat untuk sukses seseorang adalah kemauan dan kemampuan untuk keluar dari zona nyaman.
Pertama, mari kita pikirkan keuntungan bila kita keluar dari confort zone, misalnya kita akan sukses, kompetensi kita akan bertambah, peluang yang didapat semakin banyak, melihat contoh bahwa orang sukses setelah keluar dari zona nyaman.
Kedua, pada dasarnya manusia memilliki kemampuan untuk beradaptasi dan memiliki kreativitas untuk mengatasi setiap permasalahan. Kalau begitu apa lagi yang ditakutkan, kodrat manusia adalah bertumbuh dan berkembang, di tempat baru anda akan bertumbuh dalam hal skill, knowledge dan wawasan, jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan.
Ketiga, menentukan tujuan, dengan demikian berarti kita mengetahui ke mana kita akan pergi, mengetahui risiko apa saja yang akan kita hadapi, orang-orang macam apa yang akan menjadi teman kita, juga orang-orang yang seperti apa yang akan kita hadapi, tantangan apa yang perlu kita antisipasi. Bahwa tidak semua yang bakal dihadapi sesuai dengan keinginan kita, belum tentu sesuai dengan prediksi kita, jadi santai saja dengan resiko yang bakal anda hadapi.
Keempat, jangan berharap anda menjadi hebat seperti di zona nyaman anda sebelumnya. Anda boleh optimis, tapi melakukan hal baru di tempat baru, dengan orang-orang baru tidak akan mudah. Di zona nyaman anda mampu melakukan banyak hal dengan mudah dan tanpa perlu banyak Tanya pada rekan kerja Anda, tapi tidak demikian di tempat baru. Jadi lakukan saja sebaik-baiknya.

Mempersiapkan diri dengan baik adalah kunci sukses anda di zona baru, bersiaplah menghadapi segala resiko, berfikir positif dan berani. Percayalah bahwa ketidaknyamanan di tempat baru hanya akan berlangsung beberapa minggu atau beberapa hari saja, setelah Anda menemukan teman baru, setelah mengenali ritme, setelah memahami lingkungan semua akan berjalan dengan mudah. Keluar dari zona nyaman adalah salah satu strategi untuk bertahan di dunia yang serba tidak pasti dan persaingan yang sangat kompetitif saat ini. 

Salam Smart Life
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar