Minggu, 28 September 2014

BERANI MEMBAKAR JEMBATAN


Kekhawatiran akan menghambat tindakan, tiadanya tindakan menuntun pada tidak adanya pengalaman, tiadanya pengalaman menuntut kita pada ketidaktahuan dan ketidaktahuan akan melahirkan kekhawatiran - John C Maxwell

Kisah tentang Panglima besar Julius Caesar sering kita dengar, kita baca dan kita lihat di film-film. Gaius Julius Caesar (13 Juli 100 SM–15 Maret 44 SM) adalah seorang pemimpin militer dan politikus Romawi yang kekuasaannya terhadap Gallia Comata memperluas dunia Romawi hingga Oceanus Atlanticus, melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap Gaul (Perancis kini), sebuah pencapaian yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini.

Ketika Julius Caesar sampai pada pantai Brittania dia dengan tegas dan berani menyuruh pasukannya membakar semua kapal yang telah didaratkannya. Kebingungan tentu menghampiri semua pasukannya, mengingat kapal yang akan dibakar adalah kapal yang nantinya juga dipakai dalam perjalanan pulang. Strategi “membakar kapal” inilah yang pada akhirnya berdampak sangat besar pada seluruh pasukannya, karena dengan tiadanya kapal maka hanya ada 2 pilihan, binasa oleh musuh atau berjuang mati-matian untuk memenangkan peperangan. Dibelakang adalah lautan luas dan di depan mereka adalah pasukan musuh, hanya satu yang dilakukan yaitu maju berperang. Julius Caesar telah berhasil membentuk pasukannya menjadi lebih berani karena posisi terjepit.

Sun Tzu mengatakan jika menghadapi musuh yang terjepit dan putus asa lebih baik kita lepaskan. Karena ketika kita menghadapi orang yang tidak punya pilihan, terdesak dan putus asa, akan memunculkan keberanian dan kekuatan baru.

Dalam kehidupan nyata, kita sering mendengar istilah keluar dari zona nyaman! Katanya orang yang sukses adalah orang yang berani keluar dari zona nyaman. Masalah ini akan saya bahas secara detil di Bab III buku ini. Untuk mecapai kehidupan yang lebih baik, untuk bisa mencapai mimpi-mimpi besar yang kita buat, untuk memiliki karir yang cemerlang atau singkatnya agar kita sukses ada satu syarat yang harus kita miliki, yaitu keberanian untuk melakukan hal baru, berubah, move on, kreatif untuk keluar dari zona nyaman Anda.

Diperlukan motivasi yang kuat
Memiliki niat untuk memulai hal baru biasanya tidaklah sulit, begitu kita mendapatkan inspirasi kita akan mudah untuk memutuskan melakukan hal baik yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Begitu melihat slip gaji teman seangkatan yang jauh diatas gaji yang kita terima, saat itu dalam hati kita memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan upaya “saya pasti bisa memilliki gaji sebesar dia, saya akan bekerja lebih giat, saya akan jadi kreatif, saya akan menjual lebih banyak, dan niat baik lainnya”. Ketika kita melihat seorang lelaki berbadan tegap dengan perut six pack, tidak seperti perut kita yang one pack, lelaki tersebut kelihatan sangat gagah, enak dilihat dan menggandeng cewek cantik nan sexy. Dalam hati, Anda pasti akan punya niat untuk memiliki tubuh seperti dia, supaya kelihatan gagah dan dapat menggandeng cewek cantik.

Niat saja tidak cukup, tapi juga diperlukan strategi dan rencana, namun yang paling penting adalah komitmen untuk menjalankan rencana. Motivasi kita sering hilang di tengah perjalanan. Namun ceritanya akan berbeda jika cewek kita bilang “saya hanya mau jadi pacar kamu kalau perut kami six pack”, dijamin dalam 3 bulan Anda akan memiliki perut six pack, motivasi Anda sangat kuat karena tidak ada pilihan lain, kecuali melakukannya atau Anda akan kehilangan wanita yang Anda sayangi

Perjalanan mewujudkan mimpi sering kali diwarnai oleh kekhawatiran akan kegagalan karena banyaknya godaan, sehingga terkadang membuat kita cendrung untuk kembali, mengurungkan niat, bahkan menyerah di tengah jalan. Hal ini pula yang membuat banyak orang mengalami jalan di tempat dan tidak mengalami pertumbuhan dalam meraih keberhasilan hanya karena takut tidak berhasil. Tentu ceritanya akan berbeda saat tidak ada pilihan, saat jembatan sudah dibakar!

PHK sebagai jembatan yang dibakar
Pada saat krisis ekonomi di tahun 1998 dan tahun 2008, di mana banyak sekali terjadi PHK masal, justru kondisi ini membuat banyak orang akhirnya lebih sukses dibandingkan sebelum di PHK. Dalam kondisi terdesak, tidak ada penghasilan, secara alamiah manusia akan memiliki motivasi yang kuat untuk keluar dari permasalahan, sehingga munculah kreatifitas. Banyak pengusaha-pengusahan baru yang diawali dari keterpaksaan karena tidak lagi ada pekerjaan.

Saya punya seorang teman, awalnya bekerja dengan posisi HRD manager, namun karena satu dan lain hal akhirnya diputus secara sepihak oleh perusahaan. Keadaan berubah 180 derajat, dari seorang HRD manager menjadi seorang pengangguran. Selama lebih dari 3 bulan dia hanya mengAndalkan sisa tabungan untuk bertahan hidup. Apa yang terjadi 2 tahun kemudian, dalam hati dia mengucapkan banyak terimakasih kepada bos yang memecatnya 2 tahun lalu, tanpa dipecat saya tidak akan memiliki 2 perusahaan seperti sekarang ini. Yaa, singkat cerita, dalam kondisi kepepet, ide dan kreatifitas muncul. Dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki temen saya merintis usaha sebagai konsultan pengembangan SDM, dan ternyata berjalan jauh di luar bayangan, sangat memuaskan.

Satu lagi contoh teman saya yang memiliki 3 restaurant besar di jawa tengah, bermula dari keberanian untuk keluar dari zona nyaman sebagai karyawan dengan gaji besar, merintis usaha sebagai seorang penjual nasi goreng keliling, padahal posisi terakhir adalah seorang manager dengan penghasilan puluhan juta per bulan.

Ini merupakan salah satu gambaran, bahwa ketiadaan jembatan membuat seseorang tidak punya pilihan lagi kecuali sukses atau tidak sama sekali.

Bagaimana agar saya berani membakar jembatan?
Pertanyaan yang bagus, sekaligus pertanyaan yang jawabannya sangat tergantung dari diri Anda masing-masing.

Pertama, Kalau tidak berubah saya akan tergantikan
Dalam kehidupan semuanya berubah, satu-satunya yang tidak berubah yang perubahan itu sendiri. Persaingan dalam hidup, persaingan dalam karir begitu berat, hanya orang yang punya kompetensi-lah yang akan tersisa, yang ilmunya itu-itu saja sudah pasti akan tergantikan. Rene Suhandono, mengatakan bahwa tidak ada jaminan bahwa kita aman dalam karir dan selalu mendapatkan penghasilan, jaminannya ya kompetensi yang kita miliki. Bayangkan, sementara orang lain terus berkembang, semakin hebat, apa jadinya bila kita diam di tempat?

Kedua, Orang yang meninggalkan zona nyaman lebih sukses dari saya
Buatlah daftar orang sukses yang diawali dari keputusan untuk keluar dari zona nyaman. Coba Anda bicara dengan para agen asuransi yang sukses, yang memiliki penghasilan di atas 50 juta sebulan. Sembilan dari sepuluh agen yang sukses tersebut rata-rata adalah orang yang punya posisi dan jabatan di pekerjaan sebelumnya yang dia tinggalkan. Ada yang manager Bank, ada yang GM pemasaran, ada yang direktur, ada juga yang supervisor, dimana penghasilan mereka lebih dari cukup. Keputusan mereka memulai hidup baru dari nol terbukti!

Ketiga, Anak istri Anda adalah taruhannya
Bagi kita laki-laki, sebagai seorang bapak, akan sangat berdosa bila tidak bisa memberikan pendidikan yang terbaik buat anak-anak kita. Hati kita akan menangis saat anak kita minta mengikuti kursus music sementara Anda tidak bisa memenuhinya hanya karena tidak ada uang. Istri Anda yang sudah memutuskan menikahi Anda memiliki harapan bahwa dia akan dibahagiakan, memiliki suami yang mampu membahagiakan keluarga dan memberikan jaminan masa depan yang baik. Ambil keputusan segera untuk menjadi bapak dan suami idaman mereka.

Keempat, Kalau hari ini sama dengan kemarin, saya termasuk golongan orang yang merugi
Bukankan agama mengajarkan pada kita, bahwa kita akan termasuk orang yang merugi bila hari ini sama dengan kemarin, bahkan kita termasuk orang yang celaka bila hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Membakar jembatan meninggalkan kehidupan lama, agar kita tidak punya pilihan lain kecuali sukses di kehidupan baru.

Kelima, Melakukan Persiapan – Rasional
Pengalaman dan ilmu yang kita miliki, gunakan sebagai dasar untuk melakukan perhitungan dengan baik, jangan konyol. Contoh, kita membakar jembatan dengan tujuan berubah dari seorang karyawan menjadi seorang pengusaha, Anda haru melakukan perhitungan. Ary seorang manager senior di Garuda Indonesia memutuskan untuk mengundurkan diri dan memulai usaha ayam bakar dan seorang trainer. Dia menyiapkan cadangan dana untuk kehidupan sehari-hari selama 1 tahun kedepan, karena menurut perhitungan dia, bahwa memulai usaha sampai akhirnya menghasilkan pemasukan dibutuhkan waktu 6 – 12 bulan.
Membakar jembatan, menciptakan kondisi terpaksa dan tak ada pilihan lain kecuali sukses. Dengan demikian Anda akan memiliki motivasi yang sangat kuat.

Salam Smart Life
Joko Ristono


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 28 September 2014

BERANI MEMBAKAR JEMBATAN


Kekhawatiran akan menghambat tindakan, tiadanya tindakan menuntun pada tidak adanya pengalaman, tiadanya pengalaman menuntut kita pada ketidaktahuan dan ketidaktahuan akan melahirkan kekhawatiran - John C Maxwell

Kisah tentang Panglima besar Julius Caesar sering kita dengar, kita baca dan kita lihat di film-film. Gaius Julius Caesar (13 Juli 100 SM–15 Maret 44 SM) adalah seorang pemimpin militer dan politikus Romawi yang kekuasaannya terhadap Gallia Comata memperluas dunia Romawi hingga Oceanus Atlanticus, melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap Gaul (Perancis kini), sebuah pencapaian yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini.

Ketika Julius Caesar sampai pada pantai Brittania dia dengan tegas dan berani menyuruh pasukannya membakar semua kapal yang telah didaratkannya. Kebingungan tentu menghampiri semua pasukannya, mengingat kapal yang akan dibakar adalah kapal yang nantinya juga dipakai dalam perjalanan pulang. Strategi “membakar kapal” inilah yang pada akhirnya berdampak sangat besar pada seluruh pasukannya, karena dengan tiadanya kapal maka hanya ada 2 pilihan, binasa oleh musuh atau berjuang mati-matian untuk memenangkan peperangan. Dibelakang adalah lautan luas dan di depan mereka adalah pasukan musuh, hanya satu yang dilakukan yaitu maju berperang. Julius Caesar telah berhasil membentuk pasukannya menjadi lebih berani karena posisi terjepit.

Sun Tzu mengatakan jika menghadapi musuh yang terjepit dan putus asa lebih baik kita lepaskan. Karena ketika kita menghadapi orang yang tidak punya pilihan, terdesak dan putus asa, akan memunculkan keberanian dan kekuatan baru.

Dalam kehidupan nyata, kita sering mendengar istilah keluar dari zona nyaman! Katanya orang yang sukses adalah orang yang berani keluar dari zona nyaman. Masalah ini akan saya bahas secara detil di Bab III buku ini. Untuk mecapai kehidupan yang lebih baik, untuk bisa mencapai mimpi-mimpi besar yang kita buat, untuk memiliki karir yang cemerlang atau singkatnya agar kita sukses ada satu syarat yang harus kita miliki, yaitu keberanian untuk melakukan hal baru, berubah, move on, kreatif untuk keluar dari zona nyaman Anda.

Diperlukan motivasi yang kuat
Memiliki niat untuk memulai hal baru biasanya tidaklah sulit, begitu kita mendapatkan inspirasi kita akan mudah untuk memutuskan melakukan hal baik yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Begitu melihat slip gaji teman seangkatan yang jauh diatas gaji yang kita terima, saat itu dalam hati kita memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan upaya “saya pasti bisa memilliki gaji sebesar dia, saya akan bekerja lebih giat, saya akan jadi kreatif, saya akan menjual lebih banyak, dan niat baik lainnya”. Ketika kita melihat seorang lelaki berbadan tegap dengan perut six pack, tidak seperti perut kita yang one pack, lelaki tersebut kelihatan sangat gagah, enak dilihat dan menggandeng cewek cantik nan sexy. Dalam hati, Anda pasti akan punya niat untuk memiliki tubuh seperti dia, supaya kelihatan gagah dan dapat menggandeng cewek cantik.

Niat saja tidak cukup, tapi juga diperlukan strategi dan rencana, namun yang paling penting adalah komitmen untuk menjalankan rencana. Motivasi kita sering hilang di tengah perjalanan. Namun ceritanya akan berbeda jika cewek kita bilang “saya hanya mau jadi pacar kamu kalau perut kami six pack”, dijamin dalam 3 bulan Anda akan memiliki perut six pack, motivasi Anda sangat kuat karena tidak ada pilihan lain, kecuali melakukannya atau Anda akan kehilangan wanita yang Anda sayangi

Perjalanan mewujudkan mimpi sering kali diwarnai oleh kekhawatiran akan kegagalan karena banyaknya godaan, sehingga terkadang membuat kita cendrung untuk kembali, mengurungkan niat, bahkan menyerah di tengah jalan. Hal ini pula yang membuat banyak orang mengalami jalan di tempat dan tidak mengalami pertumbuhan dalam meraih keberhasilan hanya karena takut tidak berhasil. Tentu ceritanya akan berbeda saat tidak ada pilihan, saat jembatan sudah dibakar!

PHK sebagai jembatan yang dibakar
Pada saat krisis ekonomi di tahun 1998 dan tahun 2008, di mana banyak sekali terjadi PHK masal, justru kondisi ini membuat banyak orang akhirnya lebih sukses dibandingkan sebelum di PHK. Dalam kondisi terdesak, tidak ada penghasilan, secara alamiah manusia akan memiliki motivasi yang kuat untuk keluar dari permasalahan, sehingga munculah kreatifitas. Banyak pengusaha-pengusahan baru yang diawali dari keterpaksaan karena tidak lagi ada pekerjaan.

Saya punya seorang teman, awalnya bekerja dengan posisi HRD manager, namun karena satu dan lain hal akhirnya diputus secara sepihak oleh perusahaan. Keadaan berubah 180 derajat, dari seorang HRD manager menjadi seorang pengangguran. Selama lebih dari 3 bulan dia hanya mengAndalkan sisa tabungan untuk bertahan hidup. Apa yang terjadi 2 tahun kemudian, dalam hati dia mengucapkan banyak terimakasih kepada bos yang memecatnya 2 tahun lalu, tanpa dipecat saya tidak akan memiliki 2 perusahaan seperti sekarang ini. Yaa, singkat cerita, dalam kondisi kepepet, ide dan kreatifitas muncul. Dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki temen saya merintis usaha sebagai konsultan pengembangan SDM, dan ternyata berjalan jauh di luar bayangan, sangat memuaskan.

Satu lagi contoh teman saya yang memiliki 3 restaurant besar di jawa tengah, bermula dari keberanian untuk keluar dari zona nyaman sebagai karyawan dengan gaji besar, merintis usaha sebagai seorang penjual nasi goreng keliling, padahal posisi terakhir adalah seorang manager dengan penghasilan puluhan juta per bulan.

Ini merupakan salah satu gambaran, bahwa ketiadaan jembatan membuat seseorang tidak punya pilihan lagi kecuali sukses atau tidak sama sekali.

Bagaimana agar saya berani membakar jembatan?
Pertanyaan yang bagus, sekaligus pertanyaan yang jawabannya sangat tergantung dari diri Anda masing-masing.

Pertama, Kalau tidak berubah saya akan tergantikan
Dalam kehidupan semuanya berubah, satu-satunya yang tidak berubah yang perubahan itu sendiri. Persaingan dalam hidup, persaingan dalam karir begitu berat, hanya orang yang punya kompetensi-lah yang akan tersisa, yang ilmunya itu-itu saja sudah pasti akan tergantikan. Rene Suhandono, mengatakan bahwa tidak ada jaminan bahwa kita aman dalam karir dan selalu mendapatkan penghasilan, jaminannya ya kompetensi yang kita miliki. Bayangkan, sementara orang lain terus berkembang, semakin hebat, apa jadinya bila kita diam di tempat?

Kedua, Orang yang meninggalkan zona nyaman lebih sukses dari saya
Buatlah daftar orang sukses yang diawali dari keputusan untuk keluar dari zona nyaman. Coba Anda bicara dengan para agen asuransi yang sukses, yang memiliki penghasilan di atas 50 juta sebulan. Sembilan dari sepuluh agen yang sukses tersebut rata-rata adalah orang yang punya posisi dan jabatan di pekerjaan sebelumnya yang dia tinggalkan. Ada yang manager Bank, ada yang GM pemasaran, ada yang direktur, ada juga yang supervisor, dimana penghasilan mereka lebih dari cukup. Keputusan mereka memulai hidup baru dari nol terbukti!

Ketiga, Anak istri Anda adalah taruhannya
Bagi kita laki-laki, sebagai seorang bapak, akan sangat berdosa bila tidak bisa memberikan pendidikan yang terbaik buat anak-anak kita. Hati kita akan menangis saat anak kita minta mengikuti kursus music sementara Anda tidak bisa memenuhinya hanya karena tidak ada uang. Istri Anda yang sudah memutuskan menikahi Anda memiliki harapan bahwa dia akan dibahagiakan, memiliki suami yang mampu membahagiakan keluarga dan memberikan jaminan masa depan yang baik. Ambil keputusan segera untuk menjadi bapak dan suami idaman mereka.

Keempat, Kalau hari ini sama dengan kemarin, saya termasuk golongan orang yang merugi
Bukankan agama mengajarkan pada kita, bahwa kita akan termasuk orang yang merugi bila hari ini sama dengan kemarin, bahkan kita termasuk orang yang celaka bila hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Membakar jembatan meninggalkan kehidupan lama, agar kita tidak punya pilihan lain kecuali sukses di kehidupan baru.

Kelima, Melakukan Persiapan – Rasional
Pengalaman dan ilmu yang kita miliki, gunakan sebagai dasar untuk melakukan perhitungan dengan baik, jangan konyol. Contoh, kita membakar jembatan dengan tujuan berubah dari seorang karyawan menjadi seorang pengusaha, Anda haru melakukan perhitungan. Ary seorang manager senior di Garuda Indonesia memutuskan untuk mengundurkan diri dan memulai usaha ayam bakar dan seorang trainer. Dia menyiapkan cadangan dana untuk kehidupan sehari-hari selama 1 tahun kedepan, karena menurut perhitungan dia, bahwa memulai usaha sampai akhirnya menghasilkan pemasukan dibutuhkan waktu 6 – 12 bulan.
Membakar jembatan, menciptakan kondisi terpaksa dan tak ada pilihan lain kecuali sukses. Dengan demikian Anda akan memiliki motivasi yang sangat kuat.

Salam Smart Life
Joko Ristono


Tidak ada komentar:

Posting Komentar