Rabu, 07 Mei 2014

BANGUNLAH KEBIASAAN



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja1r9AJisT3rbVlvp8ziRO5fN1NAJm6vmFslGBIevUI-clyPSfeQN2bgW7knsQAkBs2x9NpOw2S8FtOwt0UylWSmlWr2WwEaKkyrs9gD7gzrvfSl5nb4AiJXOR1aVucVq_D1cfHTLwazA4/s1600/4kebiasaan.jpg Kehidupan kita dijalankan oleh kebiasaan. Kebiasaan menuju sukses. Atau kebiasaan menuju gagal. Setiap orang pasti ingin sukses. Kabar baik untuk Anda. Sesulit apapun, kebiasaan bisa diubah. Pecandu alkohol bisa berhenti. Perusahaan yang kacau bisa menjadi sukses. Orang yang tidak lulus SMA bisa menjadi manajer sukses
Ratusan kebiasaan mempengaruhi hari-hari kita, mulai dari berpakaian, berbicara, tidur, apa yang kita makan, bagaimana menjalankan bisnis, olahraga atau menghabiskan waktu nonton tv. Semua kebiasaan memiliki pemicu yang berbeda dan menawarkan reward yang unik. Baik kebiasaan sederhana maupun yang rumit.
Untuk mengubah kebiasaan. Kita harus MEMUTUSKAN untuk mengubahnya. Secara sadar melakukan kerja keras untuk menemukan segala pemicu dan reward yang menggerakkan rutinitas suatu kebiasaan, kemudian menggantinya dengan rutinitas baru.
Jika Anda percaya Anda bisa membuat perubahan – jika Anda membuatnya menjadi sebuah kebiasaan – perubahan itu menjadi nyata. Ini adalah kekuatan sebenarnya dari kebiasaan: Kebiasaan adalah hasil dari keputusan Anda memilih. Begitu pilihan terjadi dan rutinitas menjadi otomatis, dan kebiasaan pun tak terelakan

MENGAPA SEBUAH KEBIASAAN TERBENTUK
Kebiasaan, menurut para ilmuwan, muncul karena otak terus menerus mencari cara untuk menghemat usaha. Secara alami, otak akan membuat hampir semua rutinitas menjadi kebiasaan, karena kebiasaan memungkinkan pikiran kita untuk bekerja lebih efektif. Insting untuk menghemat usaha ini adalah sebuah keuntungan besar
Otak yang efisien membutuhkan ruang yang lebih kecil, membuat kepala lebih kecil, yang mana membuat bayi lebih mudah dilahirkan dan akhirnya menyebabkan tingkat kematian bayi dan ibu menurun
Otak yang efisien membuat kita bisa berhenti berpikir tentang perilaku dasar, seperti berjalan, memilih apa yang dimakan, sehingga kita bisa mengarahkan energi pikiran kita untuk menemukan tombak, sistem irigasi, dan pesawat terbang serta video games
Kebiasaan terbentuk agar kita memiliki energi yang cukup untuk mengembangkan hal positif lain dalam kehidupan. Agar kita bisa mengarahkan energi yang cukup untuk menjalankan kegiatan yang membutuhkan pemikiran

BAGAIMANA KEBIASAAN TERBENTUK
Proses dalam otak kita merupakan sebuah lingkaran tiga titik. Pertama adalah PEMICU, sebuah tanda yang memberitahu otak untuk menjalankan mode otomatis dan kebiasaan apa yang dijalankan. Lalu ada RUTINITAS, bisa berupa fisik, mental dan intelektual maupun emosional. Titik ketiga adalah REWARD, membantu otak kita mengetahui apakah lingkaran kebiasaan ini layak untuk diingat di masa depan.
Lingkaran Pemicu – Rutinitas – Reward ini lama-lama menjadi otomatis. Pemicu dan reward menjadi terikat satu sama lain sehingga munculah rasa antisipasi, mengidam – keinginan untuk memperoleh reward yang sangat besar. Dengan demikian, kebiasaan pun terbentuk.
Ann Graybiel yang memimpin banyak percobaan Ganglia Basal menjelaskan: “Kami telah melakukan percobaan dengan melatih tikus berlari menyusuri lorong sampai hal itu menjadi kebiasaan, dan mengubah kebiasaan itu dengan mengganti posisi reward. Suatu hari, kami kembalikan reward ke tempat lama, dan memasukkan tikusnya, dan, ya ampun kebiasaan lama langsung kembali. Kebiasaan tidak pernah benar-benar hilang.
Kebiasaan terprogram ke dalam otak kita, dan ini adalah keuntungan besar, pasti menyebalkan sekali setiap kali pulang liburan kita harus belajar nyetir lagi.
Masalahnya otak tidak bisa membedakan mana kebiasaan yang positif dan kebiasaan negatif. Kebiasaan selalu mengintai menantikan pemicu dan reward-nya.
Kebiasaan bukanlah takdir. Anda bisa mengabaikan kebiasaan, mengubah, atau menggantinya. Ketika kebiasaan muncul, otak tidak lagi ikut serta dalam pengambilan keputusan. Otak berhenti bekerja keras, mengalihkan energi ke tugas lain. Kecuali Anda secara sengaja melawan sebuah kebiasaan – menemukan rutinitas baru – pola kebiasaan akan berjalan otomatis.

APA YANG MENGGERAKKAN KEBIASAAN
Bila Anda ingin berlari setiap pagi, Anda wajib memilih tanda yang sederhana (misal selalu mengikat tali sepatu olahraga sebelum sarapan atau menyiapkan pakaian olahraga di samping kasur) dan reward yang jelas (misal makan enak pada siang hari, perasaan berhasil karena sudah menempuh jarak tertentu atau kenikmatan endorfin yang Anda dapatkan dari lari pagi
Namun, banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahwa Pemicu dan reward saja tidak cukup untuk menyebabkan kebiasaan baru bertahan. Setelah otak kita mulai mengharapkan, mengidamkan reward itu – mengidam perasaan berhasil atau endorfin yang keluar – maka kebiasaan lari pagi baru menjadi otomatis.
Perasaan mengidamlah yang menggerakkan kebiasaan. Mencari tahu apa yang membuat Anda mengidam dan mendorong kebiasaan baru adalah hal penting.
Tugas kita adalah mengetahui apa yang kita idamkan, dan buatlah apa yang kita idamkan itu langsung muncul ketika pemicunya datang. Sehingga kita otomatis akan melakukan kebiasaan

ATURAN EMAS MENGUBAH KEBIASAAN
Bagaimana kebiasaan berubah? Sayangnya, tidak ada langkah spesifik yang menjamin bisa berhasil untuk setiap orang. Kita tahu kebiasaan tidak bisa dihilangkan – ia harus digantikan. Dan kita tahu kebiasaan paling mudah diubah ketika menerapkan aturan emas mengubah kebiasaan.
Aturan emasnya adalah: Jika kita menggunakan pemicu yang sama, dan menyiapkan reward yang sama, kita bisa mengganti rutinitas dan membentuk kebiasaan baru. Hampir semua perilaku bisa diubah bila pemicu dan reward-nya sama.
Para juara olah raga memahami ini. Mereka menggunakan aturan emas untuk membuat diri mereka terbiasa melakukan kebiasaan sukses. Mereka tidak melakukan hal yang luar biasa. Mereka melakukan hal yang biasa. Tapi mereka melakukan tanpa berpikir, sehingga terlalu cepat bagi lawannya untuk merespon. Mereka mengikuti kebiasaan yang telah mereka bangun.
Kebiasaan bisa diciptakan. Namun tidak bisa dihilangkan. Karena energi yang membentuk kebiasaan telah ada dalam diri kita. Kita hanya bisa mengubah dan mengganti kebiasaan lama dengan kebiasaan baru
Aturan emas telah mempengaruhi penanganan terhadap kecanduan alkohol, obesitas, gangguan obsesif-kompulsif, dan berbagai perilaku merusak lainnya. Memahami aturan emas bisa membantu siapapun mengubah kebiasaannya sendiri. Tapi itu saja tidak cukup. Agar sebuah kebiasaan bisa bertahan, kita perlu percaya, percaya bahwa perubahan itu mungkin. Dan kepercayaan paling mudah dibangun secara kelompok.
Temukan kebiasaan apa yang ingin Anda ubah, apa pemicunya, dan apa reward-nya. Lalu temukan komunitas atau orang yang memiliki misi yang sama untuk menjadi partner akuntabilitas dan membangun keyakinan.
Buktinya jelas: Jika kita ingin mengubah kebiasaan, kita perlu mencari rutinitas pengganti, dan kemungkinan berhasil semakin besar bila kita berkomitmen untuk berubah sebagai bagian dari kelompok. Kepercayaan itu sangat penting, dan kepercayaan tumbuh dari pengalaman bersama, walaupun komunitas itu hanya ada dua orang.

KEBIASAAN KUNCI.
Berbagai penelitian menunjukkan keluarga yang memiliki kebiasaan makan malam bersama tampaknya membesarkan anak-anak dengan kemampuan mengerjakan PR lebih baik, nilai yang lebih tinggi, kendali emosi yang lebih baik dan lebih percaya diri. Membereskan tempat tidur setiap pagi berkolerasi dengan produktivitas yang lebih baik, perasaan lebih bahagia, dan keterampilan yang lebih baik dalam mentaati anggaran.
Apa satu kebiasaan kunci yang ingin Anda bentuk? Kebiasaan kunci ini akan menjadi penggerak untuk membangun kebiasaan sukses di aspek lain kehidupan Anda
Bila kita berfokus pada mengubah atau menanamkan kebiasaan kunci, kita bisa menyebabkan perubahan yang meluas ke berbagai aspek kehidupan. Untuk itu kita harus menemukan kebiasaan kunci.
Sejumlah kebiasaan lebih penting daripada kebiasaan lain untuk membangun kesuksesan. Inilah kebiasaan kunci yang bisa mempengaruhi bagaimana kita bekerja, makan, bermain, hidup, membelanjakan uang dan berkomunikasi. Kebiasaan kunci memulai sebuah proses yang lama-kelamaan mengubah segala sesuatu.
Salah satu ciri kebiasaan kunci adalah menghasilkan kemenangan kecil. Begitu satu kemenangan kecil tercapai, bergeraklah kekuatan-kekuatan yang membuat kemenangan kecil lain mudah tercapai.
Kebiasaan kunci tidak hanya ada dalam kehidupan individu, namun juga perusahaan. Organisasi yang secara konsisten membangun kemenangan kecil akan membangun sesuatu yang besar

KEKUATAN TEKAD
Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tekad merupakan satu-satunya kebiasaan kunci paling penting bagi keberhasilan individu. Pada penelitian tahun 2005, peneliti di University of Pennsylvania menganalisa 164 pelajar kelas 8, mengukur IQ mereka dan berbagai faktor lain, termasuk seberapa besar kekuatan tekad yang ditunjukkan siswa-siswa itu, seperti yang terukur oleh tes disiplin diri. Disiplin diri memprediksikan kinerja akademik secara lebih meyakinkan daripada IQ.
Mark Muraven, Profesor di Universitas Albany mengatakan Ketika orang diminta melakukan sesuatu yang membutuhkan kendali diri, bila mereka melakukan itu untuk alasan-alasan pribadi – bila mereka merasa itu adalah pilihan atau sesuatu yang mereka nikmati karena membantu seseorang – sesuatu itu tidak terasa melelahkan. Disiplin diri dan kemampuan untuk membangun motivasi diri sendiri adalah kekuatan EQ yang tak tergantikan dan harus kita bentuk sebagai kebiasaan
Jika seseorang melakukan sesuatu tidak dalam otonomi mereka dan diperintah, otot kekuatan tekad menjadi lebih cepat lelah dan lebih cepat terkuras
Ketika orang memperkuat otot kekuatan tekadnya di salah satu bagian dalam kehidupannya – di Gym atau dalam program pengelolaan keuangan – kekuatan itu menular ke apa yang ia makan atau seberapa keras ia bekerja. Begitu kekuatan tekad menjadi lebih kuat, segalanya pun tersentuh.
Memberikan makna pada apa yang kita lakukan akan mengubah bagaimana kita menjalankannya. Apakah kita penuh dengan energy atau sebaliknya, tak berenergi dan kelelahan.
Heatherton: “Oleh karena itulah mendaftarkan anak untuk ikut les piano atau kegiatan olahraga sangat penting. Ini bukan soal membentuk musisi yang bagus atau bintang lapangan berusia lima tahun. Sewaktu kita belajar memaksa diri berlatih satu jam atau berlari lima belas putaran, kita mulai membangun kekuatan regulasi diri. Seorang anak berusia lima tahun yang bisa mengikuti latihan bola selama sepuluh menit nantinya menjadi anak kelas enam yang bisa mulai mengerjakan PR tepat waktu.

KEKUATAN KRISIS
Krisis menyimpan kekuatan untuk berubah yang sangat besar. Dalam aksara Mandarin Krisis terdiri dari dua kata: Tantangan dan Kesempatan. Ketika sedang terjadi kekacauan, kebiasaan-kebiasaan organisasional menjadi cukup mudah diubah untuk menetapkan tanggung jawab dan menciptakan keseimbangan kekuasaan yang lebih adil.
Krisis sedemikian berharga, sehingga terkadang ada baiknya terus menerus mengangkat kesadaran bahwa bencana mengintai ketimbang membiarkan kesadaran itu padam.
Pemimpin yang baik memanfaatkan krisis untuk menciptakan kembali kebiasaan organisasional. Terkadang pemimpin sengaja membiarkan krisis sampai tahap tertentu agar mudah membuat perubahan kebiasaan kemudian.
Dalam keadaan krisis, terbuka kesempatan untuk mengubah dan menciptakan sesuatu yang lebih baik

BINGKAI KERJA MEMBENTUK KEBIASAAN BARU
Perubahan mungkin tidak bisa cepat dan tidak selalu mudah. Namun, dengan usaha dan waktu, hampir setiap kebiasaan bisa dibentuk ulang.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengubah sebuah kebiasaan:
      1. Apa kebiasaan yang ingin Anda ubah?
Bagaimana Anda mulai mendiagnosis dan mengubah sebuah kebiasaan? Dengan mengetahui lingkaran kebiasaannya. Langkah pertama adalah menemukan rutinitasnya. Ini adalah perilaku yang ingin Anda ubah.
      2. Coba-coba reward
Reward sangat kuat, karena memuaskan rasa mengidam kita. Namun, sering kali kita tidak menyadari apa yang mendorong perilaku kita. Untuk mencari reward dan rasa mengidam mana yang mendorong Anda melakukan sebuah rutinitas, ada gunanya mencoba-coba dengan reward yang berbeda.
Ini mungkin butuh beberapa hari sampai minggu. Ujilah sampai Anda menemukan reward yang Anda idamkan yang mendorong rutinitas terjadi
Sambil menguji 4 sampai 5 reward, Anda bisa menggunakan cara lama untuk mencari pola: Setelah setiap aktivitas, tuliskan di atas selembar kertas 3 hal pertama yang terlintas dalam pikiran Anda sewaktu selesai melakukan rutinitas. Kemudian, pasang reminder di komputer Anda 15 menit untuk mengingatkan Anda apakah ada dorongan untuk melakukan rutinitas lama.
Alasan mengapa penting untuk menuliskan 3 hal ini walaupun tidak bermakna adalah memaksa Anda menyadari apa yang Anda pikirkan atau rasakan saat melakukan rutinitas dan juga menyadari dorongan-dorongan kebiasaannya.
Anda bisa membawa catatan kecil dan membangun kesadaran untuk menyadari apa yang terjadi setiap kali kebiasaan lama muncul, ini lebih mudah daripada menunggu akhir hari untuk menganalisa keseharian kita
     3. Temukan pemicunya
Untuk menemukan satu pemicu di antara begitu banyak hal, terlebih dahulu identifikasi kategori-kategori perilaku untuk dicermati agar bisa menemukan pola.
Berbagai percobaan telah menunjukkan hampir semua pemicu bagi kebiasaan dapat di kelompokkan ke dalam salah satu dari 5 kategori:
- Lokasi
- Waktu
- Kondisi emosional
- Orang lain
- Tindakan sebelumnya
Jadi apabila Anda berusaha menemukan pemicu bagi kebiasaan Anda, tulis dan jawab lima hal itu begitu dorongan muncul. Sampai 3 hari ke depan. Ketika kebiasaan Anda muncul, bertanyalah:
- Dimanakah aku?
- Jam berapa ini?
- Apa kondisi emosiku?
- Ada siapa lagi di sekitarku?
- Apa tindakan saya sebelum ini?

      4. Susun Rencana
Setelah Anda mengetahui lingkaran kebiasaan Anda. Buatlah rencana untuk mengubah rutinitas Anda. Begitu pemicu Anda dapatkan, lakukan rutinitas baru, dan dapatkan reward yang sama. Sesuai dengan aturan emas.
Kebiasaan adalah rumus yang otak ikuti dengan otomatis: Sewaktu Anda mendapatkan PEMICU, Anda akan melakukan RUTINITAS agar mendapatkan REWARD.Selamat mengubah kebiasaan.

Salam SmartLife
Joko Ristono

Rangkuman buku The Power of Habit, Karya: CHARLES DUHIGG
Sumber: www.30harimembaca.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 07 Mei 2014

BANGUNLAH KEBIASAAN



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja1r9AJisT3rbVlvp8ziRO5fN1NAJm6vmFslGBIevUI-clyPSfeQN2bgW7knsQAkBs2x9NpOw2S8FtOwt0UylWSmlWr2WwEaKkyrs9gD7gzrvfSl5nb4AiJXOR1aVucVq_D1cfHTLwazA4/s1600/4kebiasaan.jpg Kehidupan kita dijalankan oleh kebiasaan. Kebiasaan menuju sukses. Atau kebiasaan menuju gagal. Setiap orang pasti ingin sukses. Kabar baik untuk Anda. Sesulit apapun, kebiasaan bisa diubah. Pecandu alkohol bisa berhenti. Perusahaan yang kacau bisa menjadi sukses. Orang yang tidak lulus SMA bisa menjadi manajer sukses
Ratusan kebiasaan mempengaruhi hari-hari kita, mulai dari berpakaian, berbicara, tidur, apa yang kita makan, bagaimana menjalankan bisnis, olahraga atau menghabiskan waktu nonton tv. Semua kebiasaan memiliki pemicu yang berbeda dan menawarkan reward yang unik. Baik kebiasaan sederhana maupun yang rumit.
Untuk mengubah kebiasaan. Kita harus MEMUTUSKAN untuk mengubahnya. Secara sadar melakukan kerja keras untuk menemukan segala pemicu dan reward yang menggerakkan rutinitas suatu kebiasaan, kemudian menggantinya dengan rutinitas baru.
Jika Anda percaya Anda bisa membuat perubahan – jika Anda membuatnya menjadi sebuah kebiasaan – perubahan itu menjadi nyata. Ini adalah kekuatan sebenarnya dari kebiasaan: Kebiasaan adalah hasil dari keputusan Anda memilih. Begitu pilihan terjadi dan rutinitas menjadi otomatis, dan kebiasaan pun tak terelakan

MENGAPA SEBUAH KEBIASAAN TERBENTUK
Kebiasaan, menurut para ilmuwan, muncul karena otak terus menerus mencari cara untuk menghemat usaha. Secara alami, otak akan membuat hampir semua rutinitas menjadi kebiasaan, karena kebiasaan memungkinkan pikiran kita untuk bekerja lebih efektif. Insting untuk menghemat usaha ini adalah sebuah keuntungan besar
Otak yang efisien membutuhkan ruang yang lebih kecil, membuat kepala lebih kecil, yang mana membuat bayi lebih mudah dilahirkan dan akhirnya menyebabkan tingkat kematian bayi dan ibu menurun
Otak yang efisien membuat kita bisa berhenti berpikir tentang perilaku dasar, seperti berjalan, memilih apa yang dimakan, sehingga kita bisa mengarahkan energi pikiran kita untuk menemukan tombak, sistem irigasi, dan pesawat terbang serta video games
Kebiasaan terbentuk agar kita memiliki energi yang cukup untuk mengembangkan hal positif lain dalam kehidupan. Agar kita bisa mengarahkan energi yang cukup untuk menjalankan kegiatan yang membutuhkan pemikiran

BAGAIMANA KEBIASAAN TERBENTUK
Proses dalam otak kita merupakan sebuah lingkaran tiga titik. Pertama adalah PEMICU, sebuah tanda yang memberitahu otak untuk menjalankan mode otomatis dan kebiasaan apa yang dijalankan. Lalu ada RUTINITAS, bisa berupa fisik, mental dan intelektual maupun emosional. Titik ketiga adalah REWARD, membantu otak kita mengetahui apakah lingkaran kebiasaan ini layak untuk diingat di masa depan.
Lingkaran Pemicu – Rutinitas – Reward ini lama-lama menjadi otomatis. Pemicu dan reward menjadi terikat satu sama lain sehingga munculah rasa antisipasi, mengidam – keinginan untuk memperoleh reward yang sangat besar. Dengan demikian, kebiasaan pun terbentuk.
Ann Graybiel yang memimpin banyak percobaan Ganglia Basal menjelaskan: “Kami telah melakukan percobaan dengan melatih tikus berlari menyusuri lorong sampai hal itu menjadi kebiasaan, dan mengubah kebiasaan itu dengan mengganti posisi reward. Suatu hari, kami kembalikan reward ke tempat lama, dan memasukkan tikusnya, dan, ya ampun kebiasaan lama langsung kembali. Kebiasaan tidak pernah benar-benar hilang.
Kebiasaan terprogram ke dalam otak kita, dan ini adalah keuntungan besar, pasti menyebalkan sekali setiap kali pulang liburan kita harus belajar nyetir lagi.
Masalahnya otak tidak bisa membedakan mana kebiasaan yang positif dan kebiasaan negatif. Kebiasaan selalu mengintai menantikan pemicu dan reward-nya.
Kebiasaan bukanlah takdir. Anda bisa mengabaikan kebiasaan, mengubah, atau menggantinya. Ketika kebiasaan muncul, otak tidak lagi ikut serta dalam pengambilan keputusan. Otak berhenti bekerja keras, mengalihkan energi ke tugas lain. Kecuali Anda secara sengaja melawan sebuah kebiasaan – menemukan rutinitas baru – pola kebiasaan akan berjalan otomatis.

APA YANG MENGGERAKKAN KEBIASAAN
Bila Anda ingin berlari setiap pagi, Anda wajib memilih tanda yang sederhana (misal selalu mengikat tali sepatu olahraga sebelum sarapan atau menyiapkan pakaian olahraga di samping kasur) dan reward yang jelas (misal makan enak pada siang hari, perasaan berhasil karena sudah menempuh jarak tertentu atau kenikmatan endorfin yang Anda dapatkan dari lari pagi
Namun, banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahwa Pemicu dan reward saja tidak cukup untuk menyebabkan kebiasaan baru bertahan. Setelah otak kita mulai mengharapkan, mengidamkan reward itu – mengidam perasaan berhasil atau endorfin yang keluar – maka kebiasaan lari pagi baru menjadi otomatis.
Perasaan mengidamlah yang menggerakkan kebiasaan. Mencari tahu apa yang membuat Anda mengidam dan mendorong kebiasaan baru adalah hal penting.
Tugas kita adalah mengetahui apa yang kita idamkan, dan buatlah apa yang kita idamkan itu langsung muncul ketika pemicunya datang. Sehingga kita otomatis akan melakukan kebiasaan

ATURAN EMAS MENGUBAH KEBIASAAN
Bagaimana kebiasaan berubah? Sayangnya, tidak ada langkah spesifik yang menjamin bisa berhasil untuk setiap orang. Kita tahu kebiasaan tidak bisa dihilangkan – ia harus digantikan. Dan kita tahu kebiasaan paling mudah diubah ketika menerapkan aturan emas mengubah kebiasaan.
Aturan emasnya adalah: Jika kita menggunakan pemicu yang sama, dan menyiapkan reward yang sama, kita bisa mengganti rutinitas dan membentuk kebiasaan baru. Hampir semua perilaku bisa diubah bila pemicu dan reward-nya sama.
Para juara olah raga memahami ini. Mereka menggunakan aturan emas untuk membuat diri mereka terbiasa melakukan kebiasaan sukses. Mereka tidak melakukan hal yang luar biasa. Mereka melakukan hal yang biasa. Tapi mereka melakukan tanpa berpikir, sehingga terlalu cepat bagi lawannya untuk merespon. Mereka mengikuti kebiasaan yang telah mereka bangun.
Kebiasaan bisa diciptakan. Namun tidak bisa dihilangkan. Karena energi yang membentuk kebiasaan telah ada dalam diri kita. Kita hanya bisa mengubah dan mengganti kebiasaan lama dengan kebiasaan baru
Aturan emas telah mempengaruhi penanganan terhadap kecanduan alkohol, obesitas, gangguan obsesif-kompulsif, dan berbagai perilaku merusak lainnya. Memahami aturan emas bisa membantu siapapun mengubah kebiasaannya sendiri. Tapi itu saja tidak cukup. Agar sebuah kebiasaan bisa bertahan, kita perlu percaya, percaya bahwa perubahan itu mungkin. Dan kepercayaan paling mudah dibangun secara kelompok.
Temukan kebiasaan apa yang ingin Anda ubah, apa pemicunya, dan apa reward-nya. Lalu temukan komunitas atau orang yang memiliki misi yang sama untuk menjadi partner akuntabilitas dan membangun keyakinan.
Buktinya jelas: Jika kita ingin mengubah kebiasaan, kita perlu mencari rutinitas pengganti, dan kemungkinan berhasil semakin besar bila kita berkomitmen untuk berubah sebagai bagian dari kelompok. Kepercayaan itu sangat penting, dan kepercayaan tumbuh dari pengalaman bersama, walaupun komunitas itu hanya ada dua orang.

KEBIASAAN KUNCI.
Berbagai penelitian menunjukkan keluarga yang memiliki kebiasaan makan malam bersama tampaknya membesarkan anak-anak dengan kemampuan mengerjakan PR lebih baik, nilai yang lebih tinggi, kendali emosi yang lebih baik dan lebih percaya diri. Membereskan tempat tidur setiap pagi berkolerasi dengan produktivitas yang lebih baik, perasaan lebih bahagia, dan keterampilan yang lebih baik dalam mentaati anggaran.
Apa satu kebiasaan kunci yang ingin Anda bentuk? Kebiasaan kunci ini akan menjadi penggerak untuk membangun kebiasaan sukses di aspek lain kehidupan Anda
Bila kita berfokus pada mengubah atau menanamkan kebiasaan kunci, kita bisa menyebabkan perubahan yang meluas ke berbagai aspek kehidupan. Untuk itu kita harus menemukan kebiasaan kunci.
Sejumlah kebiasaan lebih penting daripada kebiasaan lain untuk membangun kesuksesan. Inilah kebiasaan kunci yang bisa mempengaruhi bagaimana kita bekerja, makan, bermain, hidup, membelanjakan uang dan berkomunikasi. Kebiasaan kunci memulai sebuah proses yang lama-kelamaan mengubah segala sesuatu.
Salah satu ciri kebiasaan kunci adalah menghasilkan kemenangan kecil. Begitu satu kemenangan kecil tercapai, bergeraklah kekuatan-kekuatan yang membuat kemenangan kecil lain mudah tercapai.
Kebiasaan kunci tidak hanya ada dalam kehidupan individu, namun juga perusahaan. Organisasi yang secara konsisten membangun kemenangan kecil akan membangun sesuatu yang besar

KEKUATAN TEKAD
Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tekad merupakan satu-satunya kebiasaan kunci paling penting bagi keberhasilan individu. Pada penelitian tahun 2005, peneliti di University of Pennsylvania menganalisa 164 pelajar kelas 8, mengukur IQ mereka dan berbagai faktor lain, termasuk seberapa besar kekuatan tekad yang ditunjukkan siswa-siswa itu, seperti yang terukur oleh tes disiplin diri. Disiplin diri memprediksikan kinerja akademik secara lebih meyakinkan daripada IQ.
Mark Muraven, Profesor di Universitas Albany mengatakan Ketika orang diminta melakukan sesuatu yang membutuhkan kendali diri, bila mereka melakukan itu untuk alasan-alasan pribadi – bila mereka merasa itu adalah pilihan atau sesuatu yang mereka nikmati karena membantu seseorang – sesuatu itu tidak terasa melelahkan. Disiplin diri dan kemampuan untuk membangun motivasi diri sendiri adalah kekuatan EQ yang tak tergantikan dan harus kita bentuk sebagai kebiasaan
Jika seseorang melakukan sesuatu tidak dalam otonomi mereka dan diperintah, otot kekuatan tekad menjadi lebih cepat lelah dan lebih cepat terkuras
Ketika orang memperkuat otot kekuatan tekadnya di salah satu bagian dalam kehidupannya – di Gym atau dalam program pengelolaan keuangan – kekuatan itu menular ke apa yang ia makan atau seberapa keras ia bekerja. Begitu kekuatan tekad menjadi lebih kuat, segalanya pun tersentuh.
Memberikan makna pada apa yang kita lakukan akan mengubah bagaimana kita menjalankannya. Apakah kita penuh dengan energy atau sebaliknya, tak berenergi dan kelelahan.
Heatherton: “Oleh karena itulah mendaftarkan anak untuk ikut les piano atau kegiatan olahraga sangat penting. Ini bukan soal membentuk musisi yang bagus atau bintang lapangan berusia lima tahun. Sewaktu kita belajar memaksa diri berlatih satu jam atau berlari lima belas putaran, kita mulai membangun kekuatan regulasi diri. Seorang anak berusia lima tahun yang bisa mengikuti latihan bola selama sepuluh menit nantinya menjadi anak kelas enam yang bisa mulai mengerjakan PR tepat waktu.

KEKUATAN KRISIS
Krisis menyimpan kekuatan untuk berubah yang sangat besar. Dalam aksara Mandarin Krisis terdiri dari dua kata: Tantangan dan Kesempatan. Ketika sedang terjadi kekacauan, kebiasaan-kebiasaan organisasional menjadi cukup mudah diubah untuk menetapkan tanggung jawab dan menciptakan keseimbangan kekuasaan yang lebih adil.
Krisis sedemikian berharga, sehingga terkadang ada baiknya terus menerus mengangkat kesadaran bahwa bencana mengintai ketimbang membiarkan kesadaran itu padam.
Pemimpin yang baik memanfaatkan krisis untuk menciptakan kembali kebiasaan organisasional. Terkadang pemimpin sengaja membiarkan krisis sampai tahap tertentu agar mudah membuat perubahan kebiasaan kemudian.
Dalam keadaan krisis, terbuka kesempatan untuk mengubah dan menciptakan sesuatu yang lebih baik

BINGKAI KERJA MEMBENTUK KEBIASAAN BARU
Perubahan mungkin tidak bisa cepat dan tidak selalu mudah. Namun, dengan usaha dan waktu, hampir setiap kebiasaan bisa dibentuk ulang.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengubah sebuah kebiasaan:
      1. Apa kebiasaan yang ingin Anda ubah?
Bagaimana Anda mulai mendiagnosis dan mengubah sebuah kebiasaan? Dengan mengetahui lingkaran kebiasaannya. Langkah pertama adalah menemukan rutinitasnya. Ini adalah perilaku yang ingin Anda ubah.
      2. Coba-coba reward
Reward sangat kuat, karena memuaskan rasa mengidam kita. Namun, sering kali kita tidak menyadari apa yang mendorong perilaku kita. Untuk mencari reward dan rasa mengidam mana yang mendorong Anda melakukan sebuah rutinitas, ada gunanya mencoba-coba dengan reward yang berbeda.
Ini mungkin butuh beberapa hari sampai minggu. Ujilah sampai Anda menemukan reward yang Anda idamkan yang mendorong rutinitas terjadi
Sambil menguji 4 sampai 5 reward, Anda bisa menggunakan cara lama untuk mencari pola: Setelah setiap aktivitas, tuliskan di atas selembar kertas 3 hal pertama yang terlintas dalam pikiran Anda sewaktu selesai melakukan rutinitas. Kemudian, pasang reminder di komputer Anda 15 menit untuk mengingatkan Anda apakah ada dorongan untuk melakukan rutinitas lama.
Alasan mengapa penting untuk menuliskan 3 hal ini walaupun tidak bermakna adalah memaksa Anda menyadari apa yang Anda pikirkan atau rasakan saat melakukan rutinitas dan juga menyadari dorongan-dorongan kebiasaannya.
Anda bisa membawa catatan kecil dan membangun kesadaran untuk menyadari apa yang terjadi setiap kali kebiasaan lama muncul, ini lebih mudah daripada menunggu akhir hari untuk menganalisa keseharian kita
     3. Temukan pemicunya
Untuk menemukan satu pemicu di antara begitu banyak hal, terlebih dahulu identifikasi kategori-kategori perilaku untuk dicermati agar bisa menemukan pola.
Berbagai percobaan telah menunjukkan hampir semua pemicu bagi kebiasaan dapat di kelompokkan ke dalam salah satu dari 5 kategori:
- Lokasi
- Waktu
- Kondisi emosional
- Orang lain
- Tindakan sebelumnya
Jadi apabila Anda berusaha menemukan pemicu bagi kebiasaan Anda, tulis dan jawab lima hal itu begitu dorongan muncul. Sampai 3 hari ke depan. Ketika kebiasaan Anda muncul, bertanyalah:
- Dimanakah aku?
- Jam berapa ini?
- Apa kondisi emosiku?
- Ada siapa lagi di sekitarku?
- Apa tindakan saya sebelum ini?

      4. Susun Rencana
Setelah Anda mengetahui lingkaran kebiasaan Anda. Buatlah rencana untuk mengubah rutinitas Anda. Begitu pemicu Anda dapatkan, lakukan rutinitas baru, dan dapatkan reward yang sama. Sesuai dengan aturan emas.
Kebiasaan adalah rumus yang otak ikuti dengan otomatis: Sewaktu Anda mendapatkan PEMICU, Anda akan melakukan RUTINITAS agar mendapatkan REWARD.Selamat mengubah kebiasaan.

Salam SmartLife
Joko Ristono

Rangkuman buku The Power of Habit, Karya: CHARLES DUHIGG
Sumber: www.30harimembaca.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar