Senin, 20 Januari 2014

Tidak Semua orang Baik kelihatan baik dan seballiknya


Haiii apa khabar blog-ku.. maaf sibuk kerja, sudah lama tidak menyentuhmu. Ya rindu tentunya, ya merasa ada yang hilang. Tapi faktanya memang saya sedang sibuk. Pagi saya sempetin menyentuh halamanmu, mengisi dengan kata-kata yang semoga menjadi inspirasi dan memberikan manfaat buat banyak orang.

Tidak Semua orang Baik kelihatan baik dan seballiknya, tidak semua orang jahat menampakkan kejahatannya. Kalau begitu apa yang harus saya lakukan? yang kita mesti lakukan adalah berhati-hati, pandai membaca situasi, menjalin pertemanan dengan sebanyak mungkin orang.

Ada sebbuah kisah yang pas untuk menggambarkan situasi ini.
Dikisahkan sekelompok burung melakukan migrasi menuju cuaca yang lebih hangat, dari ribuan burung dalam kelompok tersebut, ada saja yang tidak bisa bertahan karena cuaca dingin dan kelelahan. Seekor burung akhirnya pingsan dan jatuh dari ketinggian. Nasib berpihak padanya, dia jatuh tepat diatas KOTORAN SAPI yang besar dan sepertinya masih baru - hangat. Atas kehangatan kotoran sapi tersebut, akhirnya si burung mulai siuman dan pulih.

Tak lama kemudian ada seekor kucing mendekatinya, nampak ingin menyelamatkan si burung yang terjebak dalam kotoran sapi tersebut. akhirnya si burung terbebas dari kotoran sapi yang kotor dan bau.

Apa yang terjadi selanjutnya, kucing yang dari tadi kelihatan baik dan melakukan tindakan penyelamatan kepada si burung yang terjebak kotoran sapi -- tiba-tiba saja si kucing menjadikan burung sebagai santapannya. dan nasib si burung berakhir tragis pada kucing yang menyelamatkannya dari sesuatu yang kotor dan bau.

Itulah kehidupan. tidak selalu orang yang kelihatan kotor, bau, bertampang preman dan miskin akan melukai dan mencelakakan kita. bisa jadi mereka adalah penyelamat kita dalam situasi tertentu, seperti kotoran sapi yang menyelamatkan burung dari kematian akibat cuaca dingin.

Dan orang di sekeliling kita, yang selalu bertingkah baik, berkelauan baik, kelihatan tulus memberikan bantuan. Tapi faktanya berapa banyak orang celaka dan di tusuk dari belakang oleh orang yang kelihatan baik. seolah-olah membantu, namun ternyata mencelakakan kita.

Jangan terlalu dini menghakimi kotoran sapi dan jangan salah menilai sikap baik si kucing.

Salam SmartLife
Joko Ristono


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 20 Januari 2014

Tidak Semua orang Baik kelihatan baik dan seballiknya


Haiii apa khabar blog-ku.. maaf sibuk kerja, sudah lama tidak menyentuhmu. Ya rindu tentunya, ya merasa ada yang hilang. Tapi faktanya memang saya sedang sibuk. Pagi saya sempetin menyentuh halamanmu, mengisi dengan kata-kata yang semoga menjadi inspirasi dan memberikan manfaat buat banyak orang.

Tidak Semua orang Baik kelihatan baik dan seballiknya, tidak semua orang jahat menampakkan kejahatannya. Kalau begitu apa yang harus saya lakukan? yang kita mesti lakukan adalah berhati-hati, pandai membaca situasi, menjalin pertemanan dengan sebanyak mungkin orang.

Ada sebbuah kisah yang pas untuk menggambarkan situasi ini.
Dikisahkan sekelompok burung melakukan migrasi menuju cuaca yang lebih hangat, dari ribuan burung dalam kelompok tersebut, ada saja yang tidak bisa bertahan karena cuaca dingin dan kelelahan. Seekor burung akhirnya pingsan dan jatuh dari ketinggian. Nasib berpihak padanya, dia jatuh tepat diatas KOTORAN SAPI yang besar dan sepertinya masih baru - hangat. Atas kehangatan kotoran sapi tersebut, akhirnya si burung mulai siuman dan pulih.

Tak lama kemudian ada seekor kucing mendekatinya, nampak ingin menyelamatkan si burung yang terjebak dalam kotoran sapi tersebut. akhirnya si burung terbebas dari kotoran sapi yang kotor dan bau.

Apa yang terjadi selanjutnya, kucing yang dari tadi kelihatan baik dan melakukan tindakan penyelamatan kepada si burung yang terjebak kotoran sapi -- tiba-tiba saja si kucing menjadikan burung sebagai santapannya. dan nasib si burung berakhir tragis pada kucing yang menyelamatkannya dari sesuatu yang kotor dan bau.

Itulah kehidupan. tidak selalu orang yang kelihatan kotor, bau, bertampang preman dan miskin akan melukai dan mencelakakan kita. bisa jadi mereka adalah penyelamat kita dalam situasi tertentu, seperti kotoran sapi yang menyelamatkan burung dari kematian akibat cuaca dingin.

Dan orang di sekeliling kita, yang selalu bertingkah baik, berkelauan baik, kelihatan tulus memberikan bantuan. Tapi faktanya berapa banyak orang celaka dan di tusuk dari belakang oleh orang yang kelihatan baik. seolah-olah membantu, namun ternyata mencelakakan kita.

Jangan terlalu dini menghakimi kotoran sapi dan jangan salah menilai sikap baik si kucing.

Salam SmartLife
Joko Ristono


Tidak ada komentar:

Posting Komentar