Jumat, 11 Oktober 2013

Menghabiskan Jatah Gagal



http://3.bp.blogspot.com/-ZUm0jZgDBKQ/ULdJg4_8xDI/AAAAAAAAAb0/FpxEmds10HI/s1600/sukses-dan-gagal.jpg
Sukses adalah ketika apa yang kita cita-citakan tercapai, dan hal tersebut memberikan manfaat bagi diri sendiri atau orang lain. Contoh, sukses mencapai target Membeli Mobil! Siapa yang bahagia? Yang pasti diri sendiri, selain tidak akan kehujanan dan kepanasan, orang sekitar kita juga akan mendapat manfaat atas kesuksesan kita membeli mobil. Sukses mencapai target penjualan, manfaat bagi diri sendiri adalah kepuasan dan bonus penjualan serta kelangsungan karir, bagi perusahaan, tercapainya target penjualan adalah kelangsungan hidup perusahaan.

Tapi mari kita lihat, lebih banyak orang sukses atau lebih banyak yang gagal? Tepat sekali, lebih banyak yang gagal! Kenapa? Ya memang seperti itu hukumnya, bukan sekali mencoba langsung sukses! Wah kalau begitu caranya maka semua sales akan kaya, semua karyawan jadi direktur, semua pengusaha mendulang untung!

Kita lihat statistik, antara gagal dengan sukses. Contoh menjual rumah adalah 1:30, untuk berhasil menjual 1 rumah harus bertemu dengan 30 orang (rata-rata). Artinya sebelum sukses, sales rumah harus mengalami 29 kali gagal. Dalam dunia telemarketing, 1:50, bahkan 1:100 untuk pemula. Bayangkan, untuk sukses si telemarketing harus mengalami 99 kali gagal. Lihat juga contoh fenomenal, Thomas Alfa Edison! Untuk menemukan 1 buah lampu pijar yang berhasil menyala, dia harus mengalami 1000 kegagalan sebelumnya. dan dia tidak menyebut itu gagal, tapi dia menemukan 1000 cara agar lampu pijar tidak menyala.

Kenapa bisa seperti itu? Sukses adalah sebuah proses. Tidak ada yang tahu persis cara untuk sukses, informasi yang tersedia adalah tips atau cara-cara sukses tertentu, yang belum tentu cocok diterapkan oleh orang lain. Itulah yang membuat tidak ada cara yang baku dan pasti sukses untuk hal tertentu. Gagal itu adalah proses implementasi cara yang ada, ternyata tidak berhasil, selanjutnya memperbaiki pada sisi yang membuat gagal, gagal adalah belum bertemu prospek, gagal adalah tidak berhasil meyakinkan, gagal adalah kurangnya wawasan… dan masih banyak lagi hal yang membuat sukses tertunda.

Setiap kali mencoba dan gagal, artinya kita belajar dan mencoba cara baru. Setiap kali kita gagal, berarti kita mendapatkan pelajaran untuk memperbaiki cara, setiap kali gagal berarti kita paham bahwa kita belum 100%, dan seterusnya!

Gampangnya!... SETIAP KALI KITA GAGAL, itu artinya SUKSES SEMAKIN DEKAT. Bagi anda penjual rumah, sekali ditolak, berarti anda tersisa 28 jatah gagal, gagal ke dua artinya jatah gagal tinggal 27, gagal ke 3 berarti jatah gagal tinggal 26… dan seterusnya. Setiap kali gagal, berarti JATAH GAGAL ANDA SEMAKIN MENIPIS DAN LAMA-LAMA HABIS.

Jadi jangan berhenti, karena sukses itu pasti! Masih nggak yakin? Ini ada satu contoh kasus lagi! Misalnya kita sangat bodoh, dan tidak mungkin memanah sasaran dengan panah yang belum pernah kita sekalipun memegangnya! Apakah ada kemungkinan berhasil? Pada saat anda
mencoba memanah, mungkin panah ke 100, panah ke 500 atau bahkan panah ke 1000 akan mengenai sasaran!

Selamat berjuag!

Salam SmartLife
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 11 Oktober 2013

Menghabiskan Jatah Gagal



http://3.bp.blogspot.com/-ZUm0jZgDBKQ/ULdJg4_8xDI/AAAAAAAAAb0/FpxEmds10HI/s1600/sukses-dan-gagal.jpg
Sukses adalah ketika apa yang kita cita-citakan tercapai, dan hal tersebut memberikan manfaat bagi diri sendiri atau orang lain. Contoh, sukses mencapai target Membeli Mobil! Siapa yang bahagia? Yang pasti diri sendiri, selain tidak akan kehujanan dan kepanasan, orang sekitar kita juga akan mendapat manfaat atas kesuksesan kita membeli mobil. Sukses mencapai target penjualan, manfaat bagi diri sendiri adalah kepuasan dan bonus penjualan serta kelangsungan karir, bagi perusahaan, tercapainya target penjualan adalah kelangsungan hidup perusahaan.

Tapi mari kita lihat, lebih banyak orang sukses atau lebih banyak yang gagal? Tepat sekali, lebih banyak yang gagal! Kenapa? Ya memang seperti itu hukumnya, bukan sekali mencoba langsung sukses! Wah kalau begitu caranya maka semua sales akan kaya, semua karyawan jadi direktur, semua pengusaha mendulang untung!

Kita lihat statistik, antara gagal dengan sukses. Contoh menjual rumah adalah 1:30, untuk berhasil menjual 1 rumah harus bertemu dengan 30 orang (rata-rata). Artinya sebelum sukses, sales rumah harus mengalami 29 kali gagal. Dalam dunia telemarketing, 1:50, bahkan 1:100 untuk pemula. Bayangkan, untuk sukses si telemarketing harus mengalami 99 kali gagal. Lihat juga contoh fenomenal, Thomas Alfa Edison! Untuk menemukan 1 buah lampu pijar yang berhasil menyala, dia harus mengalami 1000 kegagalan sebelumnya. dan dia tidak menyebut itu gagal, tapi dia menemukan 1000 cara agar lampu pijar tidak menyala.

Kenapa bisa seperti itu? Sukses adalah sebuah proses. Tidak ada yang tahu persis cara untuk sukses, informasi yang tersedia adalah tips atau cara-cara sukses tertentu, yang belum tentu cocok diterapkan oleh orang lain. Itulah yang membuat tidak ada cara yang baku dan pasti sukses untuk hal tertentu. Gagal itu adalah proses implementasi cara yang ada, ternyata tidak berhasil, selanjutnya memperbaiki pada sisi yang membuat gagal, gagal adalah belum bertemu prospek, gagal adalah tidak berhasil meyakinkan, gagal adalah kurangnya wawasan… dan masih banyak lagi hal yang membuat sukses tertunda.

Setiap kali mencoba dan gagal, artinya kita belajar dan mencoba cara baru. Setiap kali kita gagal, berarti kita mendapatkan pelajaran untuk memperbaiki cara, setiap kali gagal berarti kita paham bahwa kita belum 100%, dan seterusnya!

Gampangnya!... SETIAP KALI KITA GAGAL, itu artinya SUKSES SEMAKIN DEKAT. Bagi anda penjual rumah, sekali ditolak, berarti anda tersisa 28 jatah gagal, gagal ke dua artinya jatah gagal tinggal 27, gagal ke 3 berarti jatah gagal tinggal 26… dan seterusnya. Setiap kali gagal, berarti JATAH GAGAL ANDA SEMAKIN MENIPIS DAN LAMA-LAMA HABIS.

Jadi jangan berhenti, karena sukses itu pasti! Masih nggak yakin? Ini ada satu contoh kasus lagi! Misalnya kita sangat bodoh, dan tidak mungkin memanah sasaran dengan panah yang belum pernah kita sekalipun memegangnya! Apakah ada kemungkinan berhasil? Pada saat anda
mencoba memanah, mungkin panah ke 100, panah ke 500 atau bahkan panah ke 1000 akan mengenai sasaran!

Selamat berjuag!

Salam SmartLife
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar