Rabu, 30 Oktober 2013

Konsistensi

Maaf, pada link tertulis "mengapa harus 100%". --> Saat mulai menulis saya ingin tentang kenapa harus 100%. pada saat nulis tiba-tiba blank, lupa tadi mau nulis apa yaa? yaa ngalir saja dengan "konsistensi" tapi link sudah terlanjur "mengapa harus 100%". artikel berikutnya yaa saya cerita "mengapa harus 100%"

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE2ZDdX6cniMqesUZ449ngyUfGWhyphenhyphenKMgM4Z4FyOgsua1D-WTz2_VaDbTQC9heLbMULadYjbT8AMjiA1r5VWrZaTtAxEqee7toXFwz56rcdP9jfzDWNMeUWk7RAH2n6WYc918qSe1GqaWh-/s1600/sabar.jpgSaya sering mengungkapkan, mengatakan dan menuliskan, satu keyakinan yang sampai saat ini saya senantiasa berusaha untuk mengejawantahkan dalam kehidupan saya. Kalimat itu berbunyi : TUJUANlah YANG MEMBUAT MANUSIA HIDUP. Tanpa makanan manuasia bertahan 40 hari, tanpa miuman bertahan 3 hari, tanpa udara manusia bertahan 7 menit, tanpa HARAPAN manusia MATI MENDADAK!

Tidak semata-mata orang yang punya cita-cita / harapan / goal (bahasa kerennya) lantas sudah selesai urusan. Ada satu sifat dasar manusia yang sering menjadi hambatan untuk menggapai yang dicita-citakannya (menggapai cita-cita : SUKSES). Hambatan yang paling popular adalah "KONSISTENSI"... halah... apa itu bahasanya tinggi amat... ? ya sudah kita sebut istiqomah (naah kalo itu saya tahu). ada bahasa yang lebih gampang lagi untuk dipahami sebagian besar orang "HANGAT HANGAT TAI AYAM" heheheh.

Kata para pakar motivasi, untuk sukses itu hanya perlu 3 hal (trus kenapa tuhan menciptakan 5 jari??). 1. Buat goal, 2. Buat rencana, 3. Action. Mungkin yang 2 jari lagi adalah: 4. Konsisten, 5. Ber-do'a

oke, kali ini saya mau obrolin adalah masalah KONSISTENSI atau ISTIQOMAH atau ANGET-ANGET tai AYAM. Penyakit yang satu ini sering tanpa ampun menyerang siapa saja, saya sering dijangkiti penyakit ini. tapi buah dari konsistensi ini sangat dasyat dan dijamin tujuan sukses. Bayangkan kalau mas edison nggak istiqomah, maka di percobaan lampu ke 1900 dia berhenti dan tidak akan ada lampu yg menerangi rumah kita saat ini.

Pada saat menetapkan tujuan (misal menurunkan berat badan 6 kg dalam 6 bulan kedepan). Bukan tiba-tiba sih goals ini ditetapkan, tapi setelah sejumlah celana mahal tidak muat lagi, setelah gerakan tidak lincah dan dapat komplain dari istri, setelah sekian lama tersiksa karena susah duduk jongkok karena terganjal perut... saat itulah... OK SAYA AKAN LANGSING SEPERTI DULU LAGI DALAM 6 BULAN.

Apa yang kemudian dilakukan selanjutya? yuup betul! Daftar fitnes (mahal), beli whey protein (mahal), beli supplemen pembakar lemak (mahal), setiap hari liatin video work out di youtube (biar termotivasi), diet tidak makan malam (selama sebulan tidak bisa tidur karena didera lapar), dan resolusi lainnya. Bulan pertama berjalan lancar, TAPI berat badan badan tidak beranjak turun (masih seperti sedia kala 70kg -- idealnya 64kg). ahhh kan target-nya 6 bulan ke depan... ini baru 1 bulan, jangan buru-buru nge-judge dong... "masih semangat".

bulan-bulan berikutnya: ternyata fitness itu tersiksa banget, ternyata suplemen dan susu itu menguras kantong, ternyata tidak makan malam itu seperti tidak mensyukuri nikmat Tuhan karena tidak menikmati hidup... toh saya tetap baik-baik saja dengan berat 70kg. "mulai malas latihan" tapi karena bayar mahal... terpaksa latihan. latihan kerana terpaksa BEDA dengan latihan karena Goals.

itu contoh konsistensi... sungguh tidak mudah. biasanya semangat luntur oleh deraan waktu!

Contoh lain!
Ada seorang yang tiba-tiba mendapatkan hidayah, sehingga punya goals untuk berubah total. Khusyuk berdo'a, ber-sodakhoh, rajin puasa senin kamis, rajin tahajud, dhuha gak pernah dilewatkan, dan anti maksiat.
Ketika kehidupan berjalan dengan baik, hidup nyaman dan pikiran tentram,... seringkali KONSISTENSI-nya ilang. Ah gak puasa sekali-kali gak apa2, kan hari ini ada meeting dengan klien gak enak kalau saya puasa. Capek sekali hari ini, tadi 4 jam kena macet di jalan pulang... tahajud besok malam saja. Si bos pagi-pagi sudah ngajak meeting, belum sempet dhuha nich... apa boleh buat... DAN HEBAT-NYA seolah hidup baik-baik saja, masih tetap nyaman dan pikiran tentram.

Yuuk lihat sebera sering kita melupakan tujuan kita hanya karena tidak bisa konsisten! 

Tapi Jangan kawatir, konsistensi bisa dilatih kok... yang paling penting adalah jangan sampai kita TIDAK PUNYA GOALS... selalulah punya cita-cita, karena itulah yang membuat kita tetap hidup

Salam Smartlife
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 30 Oktober 2013

Konsistensi

Maaf, pada link tertulis "mengapa harus 100%". --> Saat mulai menulis saya ingin tentang kenapa harus 100%. pada saat nulis tiba-tiba blank, lupa tadi mau nulis apa yaa? yaa ngalir saja dengan "konsistensi" tapi link sudah terlanjur "mengapa harus 100%". artikel berikutnya yaa saya cerita "mengapa harus 100%"

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE2ZDdX6cniMqesUZ449ngyUfGWhyphenhyphenKMgM4Z4FyOgsua1D-WTz2_VaDbTQC9heLbMULadYjbT8AMjiA1r5VWrZaTtAxEqee7toXFwz56rcdP9jfzDWNMeUWk7RAH2n6WYc918qSe1GqaWh-/s1600/sabar.jpgSaya sering mengungkapkan, mengatakan dan menuliskan, satu keyakinan yang sampai saat ini saya senantiasa berusaha untuk mengejawantahkan dalam kehidupan saya. Kalimat itu berbunyi : TUJUANlah YANG MEMBUAT MANUSIA HIDUP. Tanpa makanan manuasia bertahan 40 hari, tanpa miuman bertahan 3 hari, tanpa udara manusia bertahan 7 menit, tanpa HARAPAN manusia MATI MENDADAK!

Tidak semata-mata orang yang punya cita-cita / harapan / goal (bahasa kerennya) lantas sudah selesai urusan. Ada satu sifat dasar manusia yang sering menjadi hambatan untuk menggapai yang dicita-citakannya (menggapai cita-cita : SUKSES). Hambatan yang paling popular adalah "KONSISTENSI"... halah... apa itu bahasanya tinggi amat... ? ya sudah kita sebut istiqomah (naah kalo itu saya tahu). ada bahasa yang lebih gampang lagi untuk dipahami sebagian besar orang "HANGAT HANGAT TAI AYAM" heheheh.

Kata para pakar motivasi, untuk sukses itu hanya perlu 3 hal (trus kenapa tuhan menciptakan 5 jari??). 1. Buat goal, 2. Buat rencana, 3. Action. Mungkin yang 2 jari lagi adalah: 4. Konsisten, 5. Ber-do'a

oke, kali ini saya mau obrolin adalah masalah KONSISTENSI atau ISTIQOMAH atau ANGET-ANGET tai AYAM. Penyakit yang satu ini sering tanpa ampun menyerang siapa saja, saya sering dijangkiti penyakit ini. tapi buah dari konsistensi ini sangat dasyat dan dijamin tujuan sukses. Bayangkan kalau mas edison nggak istiqomah, maka di percobaan lampu ke 1900 dia berhenti dan tidak akan ada lampu yg menerangi rumah kita saat ini.

Pada saat menetapkan tujuan (misal menurunkan berat badan 6 kg dalam 6 bulan kedepan). Bukan tiba-tiba sih goals ini ditetapkan, tapi setelah sejumlah celana mahal tidak muat lagi, setelah gerakan tidak lincah dan dapat komplain dari istri, setelah sekian lama tersiksa karena susah duduk jongkok karena terganjal perut... saat itulah... OK SAYA AKAN LANGSING SEPERTI DULU LAGI DALAM 6 BULAN.

Apa yang kemudian dilakukan selanjutya? yuup betul! Daftar fitnes (mahal), beli whey protein (mahal), beli supplemen pembakar lemak (mahal), setiap hari liatin video work out di youtube (biar termotivasi), diet tidak makan malam (selama sebulan tidak bisa tidur karena didera lapar), dan resolusi lainnya. Bulan pertama berjalan lancar, TAPI berat badan badan tidak beranjak turun (masih seperti sedia kala 70kg -- idealnya 64kg). ahhh kan target-nya 6 bulan ke depan... ini baru 1 bulan, jangan buru-buru nge-judge dong... "masih semangat".

bulan-bulan berikutnya: ternyata fitness itu tersiksa banget, ternyata suplemen dan susu itu menguras kantong, ternyata tidak makan malam itu seperti tidak mensyukuri nikmat Tuhan karena tidak menikmati hidup... toh saya tetap baik-baik saja dengan berat 70kg. "mulai malas latihan" tapi karena bayar mahal... terpaksa latihan. latihan kerana terpaksa BEDA dengan latihan karena Goals.

itu contoh konsistensi... sungguh tidak mudah. biasanya semangat luntur oleh deraan waktu!

Contoh lain!
Ada seorang yang tiba-tiba mendapatkan hidayah, sehingga punya goals untuk berubah total. Khusyuk berdo'a, ber-sodakhoh, rajin puasa senin kamis, rajin tahajud, dhuha gak pernah dilewatkan, dan anti maksiat.
Ketika kehidupan berjalan dengan baik, hidup nyaman dan pikiran tentram,... seringkali KONSISTENSI-nya ilang. Ah gak puasa sekali-kali gak apa2, kan hari ini ada meeting dengan klien gak enak kalau saya puasa. Capek sekali hari ini, tadi 4 jam kena macet di jalan pulang... tahajud besok malam saja. Si bos pagi-pagi sudah ngajak meeting, belum sempet dhuha nich... apa boleh buat... DAN HEBAT-NYA seolah hidup baik-baik saja, masih tetap nyaman dan pikiran tentram.

Yuuk lihat sebera sering kita melupakan tujuan kita hanya karena tidak bisa konsisten! 

Tapi Jangan kawatir, konsistensi bisa dilatih kok... yang paling penting adalah jangan sampai kita TIDAK PUNYA GOALS... selalulah punya cita-cita, karena itulah yang membuat kita tetap hidup

Salam Smartlife
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar