Rabu, 01 Mei 2013

Nanti...!


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGE-p77ZmSMoNb2iXbjD9be57Cjw__Giy2Jc_dWY-pS8aPERNW1Ikg8LTMzDTVLgIQNM8HVg8tOZIYUlSZk8EDLitpueGJE2PvPpu817Tkxlrh0FUlmahLAjS8mBcpyuzLxKlvG4No5yCA/s400/menunda.jpg 

Sayangnya, bencana atau kejadian buruk datangnya tidak tiba-tiba. Mereka datang pelan-pelan, sedikit demi sedikit TANPA KITA SADARI.. atau lebih tepatnya tanpa kita pedulikan.

Bayangkan saat bangun tidur pagi hari, dan berat badan kita bertambah 10 kg. Pasti kita akan panik, akan buru-buru ke dokter, kita akan merasa mendapatkan bencana yang luar biasa dan harus segera diatasi. kenaikan berat badan 10 kg adalah aib, harus segera dicari solusinya. Tapi apa yang terjadi bila kenaikan berat badan 10 kg itu terjadi selama periode 2 tahun. Yaaa saya setuju dengan Anda, kita tidak akan panik, kita akan biasa-biasa saja dan kita tidak akan melakukan upaya apapun. Karena bencana itu mampu menyusup dalam kehidupan kita pelan-pelan sehingga diri kita mampu memaklumi sedikit demi sedikit

Contoh lain, Adjie Marsaid atau Ricky Jo yang beberapa waktu lalu meninggal karena serangan jantung.Namanya serangan pasti mendadak, tiba-tiba dan tidak terduga. Yuuup, di mata kita orang awam memang serangan itu datangnya tiba-tiba, padahal kalau kita mau melakukan upaya sedikit saja, sebenarnya serangan tersebut bisa dideteksi sejak 5 - 10 tahun sebelumnya. Looo kok bisa? yaa, serangan jantung terjadi karena penyumbatan pembuluh darah coronary, yang mana penyumbatan ii memerlukan proses bertahun-tahun. Seperti berat badan yang bertambah pelan-pelan, penyumbatanpun terjadinya pelan-pelan, sehingga membuat kita tidak ernah PANIK dan MENCARI UPAYA

Contoh lainnya, mungkin Anda sering mendengar cerita klasik di bawah ini. Katak Rebus. Yaa, seekor katak dalam panci berisi air dingin yang dipanaskan dalam tungku. Si Katak merasa, waah airnya jadi hangat, nyaman sekali, aahhh enaknya berendam air panas yaa... sampai tahu-tahu si katak mati karena air mendidih. apa yang terjadi kalau katak dimasukkan langsung ke dalam air mendidih, maka dia akan berontak, panik dan melompat mencari selamat.

Dalam kehidupan, bencana yang terjadi secara pelan-pelan ini, akan membuat diri kita menjadi pribadi yang MENUNDA sesuatu, menunda melakukan upaya. Ah nanti saja olah raganya, berat badan saya cuma kelebhna 1 kg kok, aah nanti saja ah dietnya, temen2 saya banyak yang lebih gemuk dari saya. Makanan ini enak bener, wuiiih soto jeroan, aah sekali - kali nggak apa-apa laah, kan saya kadang-kadang olah raga jadi pasti kolesterol saya baik-baik saja

NANTI, nanti saja ah, sekarang waktunya saya manikmati hidup
NANTI, nanti kalau sudah 40an saja saya rajin olah raga

Saat sekolah, kapan kita akan belajar giat.. yaaa saat kita terancam tidak naik kelas, atau saat rapor kita membuat orang tua kita marah

Kapan kita akan rajin berdo'a, yaa kita berdo'a saat hidup kita kacau

Kapan kita akan bilang "I Love You" dan mengungkapkan perasaan cinta pada pasangan kita.. yaa saat hubungan kita terancam 

Kapan kita akan rajin bekerja? SAAT KONTRAK kita sudah mau habis dan terancam tidak di perpanjang....

Kenapa semua harus dilakukan pada saat keadaan memaksa, lakukan hal yang seharusnya dilakukan pada saat semua baik-baik saja. Tidak perlu menunggu bencana yang besar. Alam dan Tuhan selalu memberikan tanda-tanda sebelum bencana itu benar-benar terjadi, jadi bacalah tanda2 itu dan lakukan tindakan. Katak seharunya menyadari bahwa airnya semakin hangat, semakin panas dan seharunya di melompat keluar dari air. Kita seharusnya tahu sebelum berat badan kita benar-benar bertambah 10 kg, kita bisa melakukan tindakan saat berat badan kita bertambah 1 kg.

Jadi, hilangkan kata-kata NANTI... lakukan sekarang

Salam SmartLife
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 01 Mei 2013

Nanti...!


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGE-p77ZmSMoNb2iXbjD9be57Cjw__Giy2Jc_dWY-pS8aPERNW1Ikg8LTMzDTVLgIQNM8HVg8tOZIYUlSZk8EDLitpueGJE2PvPpu817Tkxlrh0FUlmahLAjS8mBcpyuzLxKlvG4No5yCA/s400/menunda.jpg 

Sayangnya, bencana atau kejadian buruk datangnya tidak tiba-tiba. Mereka datang pelan-pelan, sedikit demi sedikit TANPA KITA SADARI.. atau lebih tepatnya tanpa kita pedulikan.

Bayangkan saat bangun tidur pagi hari, dan berat badan kita bertambah 10 kg. Pasti kita akan panik, akan buru-buru ke dokter, kita akan merasa mendapatkan bencana yang luar biasa dan harus segera diatasi. kenaikan berat badan 10 kg adalah aib, harus segera dicari solusinya. Tapi apa yang terjadi bila kenaikan berat badan 10 kg itu terjadi selama periode 2 tahun. Yaaa saya setuju dengan Anda, kita tidak akan panik, kita akan biasa-biasa saja dan kita tidak akan melakukan upaya apapun. Karena bencana itu mampu menyusup dalam kehidupan kita pelan-pelan sehingga diri kita mampu memaklumi sedikit demi sedikit

Contoh lain, Adjie Marsaid atau Ricky Jo yang beberapa waktu lalu meninggal karena serangan jantung.Namanya serangan pasti mendadak, tiba-tiba dan tidak terduga. Yuuup, di mata kita orang awam memang serangan itu datangnya tiba-tiba, padahal kalau kita mau melakukan upaya sedikit saja, sebenarnya serangan tersebut bisa dideteksi sejak 5 - 10 tahun sebelumnya. Looo kok bisa? yaa, serangan jantung terjadi karena penyumbatan pembuluh darah coronary, yang mana penyumbatan ii memerlukan proses bertahun-tahun. Seperti berat badan yang bertambah pelan-pelan, penyumbatanpun terjadinya pelan-pelan, sehingga membuat kita tidak ernah PANIK dan MENCARI UPAYA

Contoh lainnya, mungkin Anda sering mendengar cerita klasik di bawah ini. Katak Rebus. Yaa, seekor katak dalam panci berisi air dingin yang dipanaskan dalam tungku. Si Katak merasa, waah airnya jadi hangat, nyaman sekali, aahhh enaknya berendam air panas yaa... sampai tahu-tahu si katak mati karena air mendidih. apa yang terjadi kalau katak dimasukkan langsung ke dalam air mendidih, maka dia akan berontak, panik dan melompat mencari selamat.

Dalam kehidupan, bencana yang terjadi secara pelan-pelan ini, akan membuat diri kita menjadi pribadi yang MENUNDA sesuatu, menunda melakukan upaya. Ah nanti saja olah raganya, berat badan saya cuma kelebhna 1 kg kok, aah nanti saja ah dietnya, temen2 saya banyak yang lebih gemuk dari saya. Makanan ini enak bener, wuiiih soto jeroan, aah sekali - kali nggak apa-apa laah, kan saya kadang-kadang olah raga jadi pasti kolesterol saya baik-baik saja

NANTI, nanti saja ah, sekarang waktunya saya manikmati hidup
NANTI, nanti kalau sudah 40an saja saya rajin olah raga

Saat sekolah, kapan kita akan belajar giat.. yaaa saat kita terancam tidak naik kelas, atau saat rapor kita membuat orang tua kita marah

Kapan kita akan rajin berdo'a, yaa kita berdo'a saat hidup kita kacau

Kapan kita akan bilang "I Love You" dan mengungkapkan perasaan cinta pada pasangan kita.. yaa saat hubungan kita terancam 

Kapan kita akan rajin bekerja? SAAT KONTRAK kita sudah mau habis dan terancam tidak di perpanjang....

Kenapa semua harus dilakukan pada saat keadaan memaksa, lakukan hal yang seharusnya dilakukan pada saat semua baik-baik saja. Tidak perlu menunggu bencana yang besar. Alam dan Tuhan selalu memberikan tanda-tanda sebelum bencana itu benar-benar terjadi, jadi bacalah tanda2 itu dan lakukan tindakan. Katak seharunya menyadari bahwa airnya semakin hangat, semakin panas dan seharunya di melompat keluar dari air. Kita seharusnya tahu sebelum berat badan kita benar-benar bertambah 10 kg, kita bisa melakukan tindakan saat berat badan kita bertambah 1 kg.

Jadi, hilangkan kata-kata NANTI... lakukan sekarang

Salam SmartLife
Joko Ristono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar