Selasa, 30 April 2013

Perfeksionis sering kali Berbahaya

http://static.techspot.com/articles-info/453/images/steve-jobs2.jpg
Kalau Anda sempet berjalan-jalan ke pusat pertokoan, cobalah amati iPhone, Ipod, Ipad. Ketiga benda tersbut dibuat oleh perusahaan yang sama, Apple Inc. Salah satu kelebihan benda-benda tersebut terletak pada designnya yang luxury dan "state of the art" (benar-benar mengagumkan).

Alih alih menyerupai komputer, pemutar musik MP3, atau buku digital, ketiga benda itu lebih mirip perhiasan yang diberi sentuhan tehnologi. Mengapa ketiga alat tersbuy sangat canggih dan mewah?

Jawabannya, karena alat ini didesin oleh sosok orang yang sangat perfeksionis, yaitu steve jobs. Steve Jobs sendiri telah meninggal dunia 5 Oktober 2011 silam, Namun kesan yang ditinggalkan masih membekas hingga kini. Ia adalah sosok "tukang ngamuk" sekaligus perfeksionis. Tidak tanggung-tanggung, agar produknya tampil keren, ia menyewa desaigner top kelas satu bernama Jony Ive. Orang ini bukan designer sembarangan. Tahun 1999, ia diagugerahi sebagai salah satu dari 100 top innovator di usia di bawah 35tahun oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology). Dari sinilah muncul kesan bahwa perfeksionis adalah jalan terbaik untuk sukses.

Tapi apakah Anda harus selalu perfeksionis? sikan perfeksionis swring kali dibutuhkan terutama kalau Anda bekerja di industri desain. Mode baju, arsitektur, perhiasan, dan barang-barang mewah lainnya membutuhkan tangan-tangan trampil seorang perfeksionis. Tapi perfeksionis itu sendiri memiliki sisi negatif. Karena perfeksionis menuntut Anda untuk memperhatikan setiap detail pekerjaan maka secara tak sadar Anda mulai mengabaikan hal-hal lain.

Pada dasarnya otak hanya bisa berkonsentrasi penuh pada satu hal saja. Jadi, kalau Andaterlalu fokus pada satu pekerjaan untuk mencapai "tingkat kesempurnaan" maka hal-hal lain mulai terabaikan. Sebagai contoh, iPhone merupakan produk sempurna untuk sebua ponsel. Tapi bukan berarti iPhone tak punya kelemahan. Sebagai contoh, baterei alat ini begitu boros kalau Anda mengaktifkan fitur 3G. Dan demi mengejar kesmepurnaan design, beteri iPhone pun tidak begitu mudah diganti. kalau baterinya rusak, Anda harus ke bengkel apple untuk meminta penggantian. Itu pun dengan dibayang-bayangi munculnya risiko data menjadi hilang.

Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan "perfeksionis" seperti ini adalah dengan membutan semacam daftar. Andaikan Anda sedang mengorgansasi acara ulang tahun dan ingin agar acara tampak sangat perfec, makan janganlah lupa untuk mencatat setiap detail yang mungkin dibutuhkan.

Secara naluriah, Anda pasti akan memusatkan perhatian pada acara ulang tahun itu sendiri. Padahal, mengabaikan hal-hal kecil seperti tempat untuk parkir tamu atau siapa yang akan memimpin doa pembuka, bisa membuat acara utama yang sudah disiapkan mati-matian menjadi tak bermakna lagi. Jadi, perfeksionis itu penting, tap perhatikan pula hal-hal lain yang tampak kurang bermakna tapi sebenarnya mendukung ide-ide Anda.

Moral :
Perfeksionis dapat membuat ANda secara tak sadar mengabaikan atau tak memperhatikan hal-hal lain yang sama pentingnya

Salam SmarLife
Joko Ristono

Sumber : buku Gitu Aja koq Mengeluh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 30 April 2013

Perfeksionis sering kali Berbahaya

http://static.techspot.com/articles-info/453/images/steve-jobs2.jpg
Kalau Anda sempet berjalan-jalan ke pusat pertokoan, cobalah amati iPhone, Ipod, Ipad. Ketiga benda tersbut dibuat oleh perusahaan yang sama, Apple Inc. Salah satu kelebihan benda-benda tersebut terletak pada designnya yang luxury dan "state of the art" (benar-benar mengagumkan).

Alih alih menyerupai komputer, pemutar musik MP3, atau buku digital, ketiga benda itu lebih mirip perhiasan yang diberi sentuhan tehnologi. Mengapa ketiga alat tersbuy sangat canggih dan mewah?

Jawabannya, karena alat ini didesin oleh sosok orang yang sangat perfeksionis, yaitu steve jobs. Steve Jobs sendiri telah meninggal dunia 5 Oktober 2011 silam, Namun kesan yang ditinggalkan masih membekas hingga kini. Ia adalah sosok "tukang ngamuk" sekaligus perfeksionis. Tidak tanggung-tanggung, agar produknya tampil keren, ia menyewa desaigner top kelas satu bernama Jony Ive. Orang ini bukan designer sembarangan. Tahun 1999, ia diagugerahi sebagai salah satu dari 100 top innovator di usia di bawah 35tahun oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology). Dari sinilah muncul kesan bahwa perfeksionis adalah jalan terbaik untuk sukses.

Tapi apakah Anda harus selalu perfeksionis? sikan perfeksionis swring kali dibutuhkan terutama kalau Anda bekerja di industri desain. Mode baju, arsitektur, perhiasan, dan barang-barang mewah lainnya membutuhkan tangan-tangan trampil seorang perfeksionis. Tapi perfeksionis itu sendiri memiliki sisi negatif. Karena perfeksionis menuntut Anda untuk memperhatikan setiap detail pekerjaan maka secara tak sadar Anda mulai mengabaikan hal-hal lain.

Pada dasarnya otak hanya bisa berkonsentrasi penuh pada satu hal saja. Jadi, kalau Andaterlalu fokus pada satu pekerjaan untuk mencapai "tingkat kesempurnaan" maka hal-hal lain mulai terabaikan. Sebagai contoh, iPhone merupakan produk sempurna untuk sebua ponsel. Tapi bukan berarti iPhone tak punya kelemahan. Sebagai contoh, baterei alat ini begitu boros kalau Anda mengaktifkan fitur 3G. Dan demi mengejar kesmepurnaan design, beteri iPhone pun tidak begitu mudah diganti. kalau baterinya rusak, Anda harus ke bengkel apple untuk meminta penggantian. Itu pun dengan dibayang-bayangi munculnya risiko data menjadi hilang.

Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan "perfeksionis" seperti ini adalah dengan membutan semacam daftar. Andaikan Anda sedang mengorgansasi acara ulang tahun dan ingin agar acara tampak sangat perfec, makan janganlah lupa untuk mencatat setiap detail yang mungkin dibutuhkan.

Secara naluriah, Anda pasti akan memusatkan perhatian pada acara ulang tahun itu sendiri. Padahal, mengabaikan hal-hal kecil seperti tempat untuk parkir tamu atau siapa yang akan memimpin doa pembuka, bisa membuat acara utama yang sudah disiapkan mati-matian menjadi tak bermakna lagi. Jadi, perfeksionis itu penting, tap perhatikan pula hal-hal lain yang tampak kurang bermakna tapi sebenarnya mendukung ide-ide Anda.

Moral :
Perfeksionis dapat membuat ANda secara tak sadar mengabaikan atau tak memperhatikan hal-hal lain yang sama pentingnya

Salam SmarLife
Joko Ristono

Sumber : buku Gitu Aja koq Mengeluh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar