Senin, 18 Februari 2013

JANGAN SALAHKAN MEREKA...!!!!



Salah,,,,,,,,
Dosa,,,,,,,,                                                                                                     
Khilaf......

Tiga hal itu yang begitu melekat dalam diri manusia, mau tak mau, terima tak teriam, itukah kenyataan yang ada. ucapan, tatapan, tindakan, langkah- langkah yang kita tempuh dalam relief kehidupan ini yang membuat tiga hal itu membuntut, menyertai dan mengitari kita. namun, pernahkah anda menyadari siapakah mereka itu ?

Salah... dosa... khilaf.... tiga subyek yang paling terkenal mengalahkan Ir.Soekarno, Abraham Lincoln, Lady Gaga mungkin (^_^).. karena subyek ini juga ikut melekat ke tubuh mereka. namun, 3 subyek inilah yang sering kali menunjukkan betapa kita adalah manusia yang begitu jauh dari kesempurnaan.  mereka bertiga inilah yang memberi kehormatan dan menimbulkan suatu apresiasi lingkungan terhadap kita. semakin tinggi posisi mereka bertiga ( salah, dosa, khilaf ) maka akan semakin kecil diri kita terhadap lingkungan. lihat saja, kalau orang terlalu sering berbuat salah dan khilaf... apa apresiasi lingkungan ? negatif juga kan ? keberadaan dan peran kita semakin tergerus oleh ketiga subyek ini.

Namun, sadarkah kita apapun yang terjadi,kita yang salah sebenarnya ? hemm,banyak yang tak sadar, tak tahu, bahkan tak ingin tahu. setiap hari sering kita menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, menyalahkan takdir, selalu mengeluh betapa hidup ini tak adil. substansi itu terus berthan sampai saat ini atau mungkin tidak akan lapuk tersapu air, tersipu angin, tergerus oleh waktu. karena tak sedikit dari kita selalu menganggap dirik kita yang benar, dan kita tak bisa diberi pengertian. itulah mengapa selalu timbul masalah diantara kita
Mereka semua tidak salah.........!!!
Kita yang salah..............!!!!

Kita tak bisa mengerti keadaaan, terkadang kitaa terlalu cepaat untuk bertindak, mengambil  keputusan maupun melangkah tanpa menggunakan akal  fikiran yang jernih. apabila kitaa hendak sedikit berfikir, merenungkan apa yang sudah terjadi. maka kita akan terbangun dan yang akan kita lihat adalah bayangan kesalahan – kesalahan di depan bilah cermin yang tak akan pernah berdusta. banyak masalah yang kita hadapi, jika hal itu berhubungan dengan orang lain, jika anda menemukan hak yaang negatif bagi kita, kita pasti akan beranggapan orang lain yang salah.

Contoh singkat :  suatu hari si A sedang belajar, kemudian si B sms.. mendengar suara getar hp si A langsung buka hp dan membalas sms dari si B. akhir nya dia asik SMS-an dan lupa dengan tugasnya. setelah beberapa saat, ia tersadar akan tugasnya, lalu ia marah – marah dengan si B, dia salahkan si B dan dia juga mengatakan kalau seandainya Si B tidak sms, pasti tugas nya sudah selesai.
Dari contoh diatas, siapa sebenarnya yang salah ? si A atau si B ? sebenarnya keduanya salah, tapi di sisi lain si A tidak bisa menyadari kesalahan nya.sekarang coba kita pikirkan , balas sms kan tidak harus saat itu juga, kan bisa setelah mengerjakan tugas. atau bilang saja apa adaya kalau sedang belajar , lebih – lebih bisa memberi tahu si B kalau sekarang bukan waktunya untuk sms . si A harus lebih bisa managing waktu, supaya tidak timbul berbagai masalah . seandainya ia lebih bisa berfikir, dan mengerti apa yang harus ia lakukan, tak akan timbul berbagai masalah.

Sekarang yang lebih perlu ditekankan adalah belajar dari apa yang telah terjadi. anda harus bisa lebih berfikir, lebih banyak belajar, banyak menyadari bahwa kita sebagai manusia tak sempurna dan penuh dengan kesalahan.  banyak renungkan permasalan anda, semakin anda berfikir, anda akan tersadar tak selayaknya orang lain yang anda limpahi kesalahan – kesalahan dalam diri anda. karena apabila anda tak mau berfikir panjang, menyadari bahwa semua kesalahan itu ada pada diri anda sendiri, akan banyak terjadi perselisihan karena hal – hal yang sebenarnya itu konyol.  Daripada anda selalu menyahkan orang lain, lebih baik anda rubah pola kebiasaan buruk itu dengan kebaikan. karena ada pepatah klasik yang mengatakan bahwa “ cara terbaik untuk mengalahkan dan mempengruhi orang adalah dengan memberikan kebaikan “. poin itulah yang coba dipraktikkan setiap orang dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka bukan masalah yang anda dapat, melainkan kebaikan – kebaikan lain yang akan anda temukan.

Oleh karena itu belajarlah menekan untuk kebaikan yang lebuh besar, seperti yang telah tercantum dalam semua kitab “ musuh terbesar seseorang adalah dirinya sendiri “. dengan mampu mengalahkan dan mengendalikan diri sendiri, seseorang bukan hanya menyelesaikan permasalahanyaang dihadapinya, tapi juga memberikan kebaikan kepada orang – orang disekelilingnya.

Salam Smart Life and Let’s See the Brighter Future
Aliyah Almas Sa’adah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 18 Februari 2013

JANGAN SALAHKAN MEREKA...!!!!



Salah,,,,,,,,
Dosa,,,,,,,,                                                                                                     
Khilaf......

Tiga hal itu yang begitu melekat dalam diri manusia, mau tak mau, terima tak teriam, itukah kenyataan yang ada. ucapan, tatapan, tindakan, langkah- langkah yang kita tempuh dalam relief kehidupan ini yang membuat tiga hal itu membuntut, menyertai dan mengitari kita. namun, pernahkah anda menyadari siapakah mereka itu ?

Salah... dosa... khilaf.... tiga subyek yang paling terkenal mengalahkan Ir.Soekarno, Abraham Lincoln, Lady Gaga mungkin (^_^).. karena subyek ini juga ikut melekat ke tubuh mereka. namun, 3 subyek inilah yang sering kali menunjukkan betapa kita adalah manusia yang begitu jauh dari kesempurnaan.  mereka bertiga inilah yang memberi kehormatan dan menimbulkan suatu apresiasi lingkungan terhadap kita. semakin tinggi posisi mereka bertiga ( salah, dosa, khilaf ) maka akan semakin kecil diri kita terhadap lingkungan. lihat saja, kalau orang terlalu sering berbuat salah dan khilaf... apa apresiasi lingkungan ? negatif juga kan ? keberadaan dan peran kita semakin tergerus oleh ketiga subyek ini.

Namun, sadarkah kita apapun yang terjadi,kita yang salah sebenarnya ? hemm,banyak yang tak sadar, tak tahu, bahkan tak ingin tahu. setiap hari sering kita menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, menyalahkan takdir, selalu mengeluh betapa hidup ini tak adil. substansi itu terus berthan sampai saat ini atau mungkin tidak akan lapuk tersapu air, tersipu angin, tergerus oleh waktu. karena tak sedikit dari kita selalu menganggap dirik kita yang benar, dan kita tak bisa diberi pengertian. itulah mengapa selalu timbul masalah diantara kita
Mereka semua tidak salah.........!!!
Kita yang salah..............!!!!

Kita tak bisa mengerti keadaaan, terkadang kitaa terlalu cepaat untuk bertindak, mengambil  keputusan maupun melangkah tanpa menggunakan akal  fikiran yang jernih. apabila kitaa hendak sedikit berfikir, merenungkan apa yang sudah terjadi. maka kita akan terbangun dan yang akan kita lihat adalah bayangan kesalahan – kesalahan di depan bilah cermin yang tak akan pernah berdusta. banyak masalah yang kita hadapi, jika hal itu berhubungan dengan orang lain, jika anda menemukan hak yaang negatif bagi kita, kita pasti akan beranggapan orang lain yang salah.

Contoh singkat :  suatu hari si A sedang belajar, kemudian si B sms.. mendengar suara getar hp si A langsung buka hp dan membalas sms dari si B. akhir nya dia asik SMS-an dan lupa dengan tugasnya. setelah beberapa saat, ia tersadar akan tugasnya, lalu ia marah – marah dengan si B, dia salahkan si B dan dia juga mengatakan kalau seandainya Si B tidak sms, pasti tugas nya sudah selesai.
Dari contoh diatas, siapa sebenarnya yang salah ? si A atau si B ? sebenarnya keduanya salah, tapi di sisi lain si A tidak bisa menyadari kesalahan nya.sekarang coba kita pikirkan , balas sms kan tidak harus saat itu juga, kan bisa setelah mengerjakan tugas. atau bilang saja apa adaya kalau sedang belajar , lebih – lebih bisa memberi tahu si B kalau sekarang bukan waktunya untuk sms . si A harus lebih bisa managing waktu, supaya tidak timbul berbagai masalah . seandainya ia lebih bisa berfikir, dan mengerti apa yang harus ia lakukan, tak akan timbul berbagai masalah.

Sekarang yang lebih perlu ditekankan adalah belajar dari apa yang telah terjadi. anda harus bisa lebih berfikir, lebih banyak belajar, banyak menyadari bahwa kita sebagai manusia tak sempurna dan penuh dengan kesalahan.  banyak renungkan permasalan anda, semakin anda berfikir, anda akan tersadar tak selayaknya orang lain yang anda limpahi kesalahan – kesalahan dalam diri anda. karena apabila anda tak mau berfikir panjang, menyadari bahwa semua kesalahan itu ada pada diri anda sendiri, akan banyak terjadi perselisihan karena hal – hal yang sebenarnya itu konyol.  Daripada anda selalu menyahkan orang lain, lebih baik anda rubah pola kebiasaan buruk itu dengan kebaikan. karena ada pepatah klasik yang mengatakan bahwa “ cara terbaik untuk mengalahkan dan mempengruhi orang adalah dengan memberikan kebaikan “. poin itulah yang coba dipraktikkan setiap orang dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka bukan masalah yang anda dapat, melainkan kebaikan – kebaikan lain yang akan anda temukan.

Oleh karena itu belajarlah menekan untuk kebaikan yang lebuh besar, seperti yang telah tercantum dalam semua kitab “ musuh terbesar seseorang adalah dirinya sendiri “. dengan mampu mengalahkan dan mengendalikan diri sendiri, seseorang bukan hanya menyelesaikan permasalahanyaang dihadapinya, tapi juga memberikan kebaikan kepada orang – orang disekelilingnya.

Salam Smart Life and Let’s See the Brighter Future
Aliyah Almas Sa’adah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar