Kamis, 08 November 2012

BUDIDAYA TANAMAN KERAS - JATI SOLOMON

Mungkin Anda saat ini sedang menimbang-nimbang, kira-kira mau investasi apa yaa??? Deposito, nggak aaah bunga deposito lebih rendah dari besarnya inflasi jadi nilai uang kita dari tahun ke tahun akan berkurang. Main saham??? waaah hasil besar, resiko besar, nggak berani aaah, tar kayak orang2 itu pada bunuh diri karena rugi ratusan milyar. Beli Emas??? waaah harganya naik turun nggak karuan. Jadi uangnya mau ditaruh di bawah bantal saja?? tentu tidak... tengok artikel di bawah ini.....

MENGAPA PILIH USAHA BUDIDAYA TANAMAN KERAS?
  • Ikut berperanserta dalam penanganan pemanasan global
  • Ikut berperanserta dalam pencegahan banjir & longsor
  • Mengembangkan budaya gemar menanam kepada masyarakat
  • Turut melestarikan alam sekitar
  • Mencari keuntungan dengan ramah lingkungan
MENGAPA PILIH USAHA BUDIDAYA TANAMAN JATI ? 
  • Tanaman jati dapat ditanam di tanah kritis sekalipun
  • Tanaman jati tahan kering
  • Tanaman jati tahan panas api
  • Tanaman jati tahan terhadap tiupan angin
  • Tanaman jati lebih hemat lahan
  • Tanaman jati lebih mudah dalam perawatan
  • Lahan tanaman jati dapat ditanam tumpang sari
  • Tanaman jati lebih aman dari serangan hama / penyakit tanaman
  • Hasil panen tanaman jati lebih besar dibanding tanaman pada umumnya
  • Jumlah permintaan kebutuhan kayu jati masih sangat kurang dan terus meningkat
  • Harga kayu jati semakin meningkat 
MENGAPA PILIH USAHA BUDIDAYA TANAMAN JATI SOLOMON? 
  • Tanaman jati solomon lebih cepat tumbuh & besar  
  • Tanaman jati solomon minim tunas  
  • Penampang batang tanaman jati solomon bulat melingkar  
  • Pertumbuhan jati solomon lebih merata  
  • Lahan tanaman jati solomon lebih hemat  
  • Produktivitas hasil tanaman jati solomon lebih besar  
  • Lebih tahan terhadap tiupan angina (daun lebih kecil)  

PERKIRAAN INVESTASI DAN HASIL

Perkiraan biaya per hektar dalam 6 tahun pertama, bila 1 hektar ditanam 1.000 pohon.
  • Beli Bibit 1000 x Rp.10.000**,-/pohon                         = Rp 10.000.000,-
  • Pupuk & Obat-obatan 1000 x Rp. 4.000,-/pohon           = Rp  4.000.000,-
  • Biaya Tanam 1000 x Rp. 500,-/pohon                            = Rp     500.000,-
  • Biaya pemeliharaan selama 6 tahun                               = Rp 18.000.000,-
  •  JUMLAH BIAYA                                                           = Rp 37.000.000,-
  • Perkiraan hasil kayu (Jati muda) setelah 6 tahun pertama: 500 pohon x 0,25m³ = 125m³ nilai 125m³ x Rp.5 juta,-  = Rp. 750.000.000,-
  • Perkiraan hasil kayu dari sisa penjarangan setelah berusia 15 tahun : 500 pohon x 1,25m³ = 750m³ nilai 750m³ x Rp. 8 juta,-/m³ = Rp. 6.000.000.000,-
Wooowwwwww (jangan lebay .. jadi gue harus bilang wooowwww sambil koprol getooh????)

Semoga artikel ini menginspirasi saya dan pembaca!

Salam SmartLife
Joko Ristono
 
 

2 komentar:

  1. Artikel yang sangat menginspirasi saya, untuk masalah pupuk kini tersedia pupuk npk caping tani

    BalasHapus
  2. 1000 pohon buat 1 hektar??? Lu waras apa gila deh???

    BalasHapus

Kamis, 08 November 2012

BUDIDAYA TANAMAN KERAS - JATI SOLOMON

Mungkin Anda saat ini sedang menimbang-nimbang, kira-kira mau investasi apa yaa??? Deposito, nggak aaah bunga deposito lebih rendah dari besarnya inflasi jadi nilai uang kita dari tahun ke tahun akan berkurang. Main saham??? waaah hasil besar, resiko besar, nggak berani aaah, tar kayak orang2 itu pada bunuh diri karena rugi ratusan milyar. Beli Emas??? waaah harganya naik turun nggak karuan. Jadi uangnya mau ditaruh di bawah bantal saja?? tentu tidak... tengok artikel di bawah ini.....

MENGAPA PILIH USAHA BUDIDAYA TANAMAN KERAS?
  • Ikut berperanserta dalam penanganan pemanasan global
  • Ikut berperanserta dalam pencegahan banjir & longsor
  • Mengembangkan budaya gemar menanam kepada masyarakat
  • Turut melestarikan alam sekitar
  • Mencari keuntungan dengan ramah lingkungan
MENGAPA PILIH USAHA BUDIDAYA TANAMAN JATI ? 
  • Tanaman jati dapat ditanam di tanah kritis sekalipun
  • Tanaman jati tahan kering
  • Tanaman jati tahan panas api
  • Tanaman jati tahan terhadap tiupan angin
  • Tanaman jati lebih hemat lahan
  • Tanaman jati lebih mudah dalam perawatan
  • Lahan tanaman jati dapat ditanam tumpang sari
  • Tanaman jati lebih aman dari serangan hama / penyakit tanaman
  • Hasil panen tanaman jati lebih besar dibanding tanaman pada umumnya
  • Jumlah permintaan kebutuhan kayu jati masih sangat kurang dan terus meningkat
  • Harga kayu jati semakin meningkat 
MENGAPA PILIH USAHA BUDIDAYA TANAMAN JATI SOLOMON? 
  • Tanaman jati solomon lebih cepat tumbuh & besar  
  • Tanaman jati solomon minim tunas  
  • Penampang batang tanaman jati solomon bulat melingkar  
  • Pertumbuhan jati solomon lebih merata  
  • Lahan tanaman jati solomon lebih hemat  
  • Produktivitas hasil tanaman jati solomon lebih besar  
  • Lebih tahan terhadap tiupan angina (daun lebih kecil)  

PERKIRAAN INVESTASI DAN HASIL

Perkiraan biaya per hektar dalam 6 tahun pertama, bila 1 hektar ditanam 1.000 pohon.
  • Beli Bibit 1000 x Rp.10.000**,-/pohon                         = Rp 10.000.000,-
  • Pupuk & Obat-obatan 1000 x Rp. 4.000,-/pohon           = Rp  4.000.000,-
  • Biaya Tanam 1000 x Rp. 500,-/pohon                            = Rp     500.000,-
  • Biaya pemeliharaan selama 6 tahun                               = Rp 18.000.000,-
  •  JUMLAH BIAYA                                                           = Rp 37.000.000,-
  • Perkiraan hasil kayu (Jati muda) setelah 6 tahun pertama: 500 pohon x 0,25m³ = 125m³ nilai 125m³ x Rp.5 juta,-  = Rp. 750.000.000,-
  • Perkiraan hasil kayu dari sisa penjarangan setelah berusia 15 tahun : 500 pohon x 1,25m³ = 750m³ nilai 750m³ x Rp. 8 juta,-/m³ = Rp. 6.000.000.000,-
Wooowwwwww (jangan lebay .. jadi gue harus bilang wooowwww sambil koprol getooh????)

Semoga artikel ini menginspirasi saya dan pembaca!

Salam SmartLife
Joko Ristono
 
 

2 komentar:

  1. Artikel yang sangat menginspirasi saya, untuk masalah pupuk kini tersedia pupuk npk caping tani

    BalasHapus
  2. 1000 pohon buat 1 hektar??? Lu waras apa gila deh???

    BalasHapus