Selasa, 05 Juni 2012

Mau Sukses??? Kekuatan Pribadi Kuncinya


Semua orang ingin mencapai kesuksesan, akan tetapi hanya sedikit yang tahu bagaimana caranya untuk sampai ke sana.  Salah satu kunci untuk mencapainya adalah kekuatan pribadi (personality power).  Bekal pertama yang harus Anda miliki dalam rangka membangkitkan kekuatan untuk dipergunakan menapaki perjalanan mencapai kesuksesan adalah keterampilan teknis, agar Anda mampu melaksanakan pekerjaan pada bidang-bidang tertentu.

Setelah itu Anda harus memiliki keterampilan manajerial, yaitu keterampilan konseptual untuk memanfaatkan berbagai macam sarana dan fasilitas yang menjadi pendukung bidang pekerjaan Anda.  Jangan lupakan pula keterampilan interpersonal, yang dapat diperlihatkan secara nyata dalam mengadakan kerjasama, bernegosiasi, melobi, membangun jaringan kerja, dan sebagainya.

Keterampilan-keterampilan di atas barangkali sudah diketahui dengan baik.  Namun ada dua hal yang acap kali dilupakan; yaitu hadir dengan citra diri yang benar (right image) dan kekuatan pribadi secara optimal.  Kekuatan pribadi berkaitan dengan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.  Langkah pertama adalah bagaimana mempengaruhi orang lain langsung pada pandangan pertama.  Perlihatkan perhatian yang tulus kepada orang-orang dan lingkungan di sekitar Anda. Hal ini dapat menjadi pendorong timbulnya kekuatan untuk selalu bersikap positif dan tampil dengan kesan yang menyenangkan.

Arahkan orang lain agar betul-betul memperhatikan Anda, sehingga mereka berkeinginan untuk mengenal dan mengetahui diri Anda lebih jauh.  Hilangkan kesan bahwa Anda berada di bawah orang lain, walaupun secara struktural barangkali Anda memang berada di bawah orang-orang tertentu.  Gunakan teknik penyamarataan (leveler technique) yang meminimalkan "kepatuhan".  Pada dasarnya kepatuhan tidak dapat hilang sama sekali, dan kenyataannya Anda memang perlu memiliki kepatuhan terhadap beberapa orang pada posisi-posisi tertentu. Namun Anda selalu siap dengan berbagai usulan dan inisiatif membuat Anda dapat meminimalkan kepatuhan. Perlihatkan kemampuan untuk mengajukan pemikiran sendiri, sehingga membuat Anda mampu menempatkan diri sejajar dengan orang lain.

Buat orang lain ingin melakukan sesuatu untuk Anda. Untuk dapat memiliki kekuatan ini, taruh kepercayaan kepada orang lain, dan perlihatkan secara nyata bahwa Anda yakin mereka mampu melakukan sesuatu yang Anda inginkan. Gunakan teknik melihat dan menjadi.  'Melihat' adalah melihat kekuatan diri sendiri yang hasilnya dapat digunakan untuk menjadikan diri sebagaimana yang Anda inginkan.  Cara untuk 'menjadi' adalah katakan pada diri Anda sendiri, "Saya akan membangkitkan kekuatan diri saya sendiri".  Perkataan positif yang demikian secara sadar maupun tidak sadar dapat mempengaruhi kondisi internal Anda, yang menjadi pendorong untuk mendapatkan kekuatan pribadi yang lebih berkualitas. 

Visualisasikan di dalam pikiran Anda kepribadian yang ingin Anda bentuk. Identifikasikan berbagai atribut dan kualitas kepribadian yang Anda butuhkan.  Evaluasi diri Anda sendiri di masa sekarang dan lengkapi diri Anda dengan atribut dan kualitas kepribadian yang belum Anda miliki.  Ingatlah quit being whatever you are, quit seeing what you are, but see and be only what you are going to be! Dengan melihat keseluruhan diri sendiri, Anda dituntun untuk menjadi seseorang yang melihat dunia orang lain dengan sudut pandang yang "berbeda", sehingga Anda mampu tampil secara istimewa dan dipandang secara khusus pula oleh orang lain.

Bertindaklah berdasarkan prinsip toleransi dan pengabaian yang merupakan pendukung untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara baik dan benar.

Berusahalah membina hubungan kerjasama mutualisma yang saling menyenangkan.  Utamakan hal-hal yang menarik minat bersama, tidak melupakan kepentingan sendiri, tidak berbicara dan bertingkah laku secara otoritatif, tidak terlalu banyak berbicara, dan berusaha menjadi pendengar yang baik.  Perlu diingat bahwa hubungan baik tidak dapat tercapai melalui toleransi berlebihan.

Sebaliknya, apabila Anda bertemu dengan orang-orang yang menganggu ketenteraman Anda, maka gunakan prinsip pengabaian. Jangan biarkan kekasaran atau ketidaksopanan orang-orang tersebut menjengkelkan Anda.  Jangan pula biarkan mereka menarik Anda dalam suatu adu argumentasi yang tidak pada tempatnya.  Berusahalah agar tidak melihat atau mendengar hal-hal yang tidak Anda sukai yang mereka perlihatkan di depan Anda.

Dengan kekuatan yang ada Anda dapat selalu memperhatikan dan diperhatikan lingkungan sekitar Anda.  Dengarkan orang lain dan peduli terhadap keberadaan mereka.  Untuk lebih jauh, terapkan teknik tune them in.

Kepedulian Anda terhadap orang banyak dapat mendatangkan keuntungan: Anda dan orang lain mempunyai keterikatan rasional dan keterikatan emosional, yang tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang terjadi di dalam lingkungan kerja.  Dari sini Anda mampu membuat orang lain mau melakukan sesuatu untuk Anda dan selalu mengikuti Anda

sumber : berbagai sumber di internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 05 Juni 2012

Mau Sukses??? Kekuatan Pribadi Kuncinya


Semua orang ingin mencapai kesuksesan, akan tetapi hanya sedikit yang tahu bagaimana caranya untuk sampai ke sana.  Salah satu kunci untuk mencapainya adalah kekuatan pribadi (personality power).  Bekal pertama yang harus Anda miliki dalam rangka membangkitkan kekuatan untuk dipergunakan menapaki perjalanan mencapai kesuksesan adalah keterampilan teknis, agar Anda mampu melaksanakan pekerjaan pada bidang-bidang tertentu.

Setelah itu Anda harus memiliki keterampilan manajerial, yaitu keterampilan konseptual untuk memanfaatkan berbagai macam sarana dan fasilitas yang menjadi pendukung bidang pekerjaan Anda.  Jangan lupakan pula keterampilan interpersonal, yang dapat diperlihatkan secara nyata dalam mengadakan kerjasama, bernegosiasi, melobi, membangun jaringan kerja, dan sebagainya.

Keterampilan-keterampilan di atas barangkali sudah diketahui dengan baik.  Namun ada dua hal yang acap kali dilupakan; yaitu hadir dengan citra diri yang benar (right image) dan kekuatan pribadi secara optimal.  Kekuatan pribadi berkaitan dengan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.  Langkah pertama adalah bagaimana mempengaruhi orang lain langsung pada pandangan pertama.  Perlihatkan perhatian yang tulus kepada orang-orang dan lingkungan di sekitar Anda. Hal ini dapat menjadi pendorong timbulnya kekuatan untuk selalu bersikap positif dan tampil dengan kesan yang menyenangkan.

Arahkan orang lain agar betul-betul memperhatikan Anda, sehingga mereka berkeinginan untuk mengenal dan mengetahui diri Anda lebih jauh.  Hilangkan kesan bahwa Anda berada di bawah orang lain, walaupun secara struktural barangkali Anda memang berada di bawah orang-orang tertentu.  Gunakan teknik penyamarataan (leveler technique) yang meminimalkan "kepatuhan".  Pada dasarnya kepatuhan tidak dapat hilang sama sekali, dan kenyataannya Anda memang perlu memiliki kepatuhan terhadap beberapa orang pada posisi-posisi tertentu. Namun Anda selalu siap dengan berbagai usulan dan inisiatif membuat Anda dapat meminimalkan kepatuhan. Perlihatkan kemampuan untuk mengajukan pemikiran sendiri, sehingga membuat Anda mampu menempatkan diri sejajar dengan orang lain.

Buat orang lain ingin melakukan sesuatu untuk Anda. Untuk dapat memiliki kekuatan ini, taruh kepercayaan kepada orang lain, dan perlihatkan secara nyata bahwa Anda yakin mereka mampu melakukan sesuatu yang Anda inginkan. Gunakan teknik melihat dan menjadi.  'Melihat' adalah melihat kekuatan diri sendiri yang hasilnya dapat digunakan untuk menjadikan diri sebagaimana yang Anda inginkan.  Cara untuk 'menjadi' adalah katakan pada diri Anda sendiri, "Saya akan membangkitkan kekuatan diri saya sendiri".  Perkataan positif yang demikian secara sadar maupun tidak sadar dapat mempengaruhi kondisi internal Anda, yang menjadi pendorong untuk mendapatkan kekuatan pribadi yang lebih berkualitas. 

Visualisasikan di dalam pikiran Anda kepribadian yang ingin Anda bentuk. Identifikasikan berbagai atribut dan kualitas kepribadian yang Anda butuhkan.  Evaluasi diri Anda sendiri di masa sekarang dan lengkapi diri Anda dengan atribut dan kualitas kepribadian yang belum Anda miliki.  Ingatlah quit being whatever you are, quit seeing what you are, but see and be only what you are going to be! Dengan melihat keseluruhan diri sendiri, Anda dituntun untuk menjadi seseorang yang melihat dunia orang lain dengan sudut pandang yang "berbeda", sehingga Anda mampu tampil secara istimewa dan dipandang secara khusus pula oleh orang lain.

Bertindaklah berdasarkan prinsip toleransi dan pengabaian yang merupakan pendukung untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara baik dan benar.

Berusahalah membina hubungan kerjasama mutualisma yang saling menyenangkan.  Utamakan hal-hal yang menarik minat bersama, tidak melupakan kepentingan sendiri, tidak berbicara dan bertingkah laku secara otoritatif, tidak terlalu banyak berbicara, dan berusaha menjadi pendengar yang baik.  Perlu diingat bahwa hubungan baik tidak dapat tercapai melalui toleransi berlebihan.

Sebaliknya, apabila Anda bertemu dengan orang-orang yang menganggu ketenteraman Anda, maka gunakan prinsip pengabaian. Jangan biarkan kekasaran atau ketidaksopanan orang-orang tersebut menjengkelkan Anda.  Jangan pula biarkan mereka menarik Anda dalam suatu adu argumentasi yang tidak pada tempatnya.  Berusahalah agar tidak melihat atau mendengar hal-hal yang tidak Anda sukai yang mereka perlihatkan di depan Anda.

Dengan kekuatan yang ada Anda dapat selalu memperhatikan dan diperhatikan lingkungan sekitar Anda.  Dengarkan orang lain dan peduli terhadap keberadaan mereka.  Untuk lebih jauh, terapkan teknik tune them in.

Kepedulian Anda terhadap orang banyak dapat mendatangkan keuntungan: Anda dan orang lain mempunyai keterikatan rasional dan keterikatan emosional, yang tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang terjadi di dalam lingkungan kerja.  Dari sini Anda mampu membuat orang lain mau melakukan sesuatu untuk Anda dan selalu mengikuti Anda

sumber : berbagai sumber di internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar